Rabu, 14 Januari 2015

LOVED

LOVED

Main Cast :
  • Georgie Henley
  • Skandar Keynes
  • Loopie (Dinda Lupitasari)
  • Reus
  • Etc.
Author : - Feby Atwinda
Words : 6.389
Rated : K+        
( Love, Comedy, Sad, Romance, Family, Hurt )
Ending : Happy

DILARANG! : COPAS TANPA IZIN,PLAGIAT, KLEPTO, MELANGGAR HAK CIPTA

“Cinta itu slalu datang di waktu dan tempat yg tidak tepat. Kadang ia (cinta) datang tanpa kita tau darimana. Ia muncul dan membuatnya terasa indah. Tapi dia pun bagai BOM waktu, yg sewaktu-waktu dapat meluluh lantakan perasaan. Dalam sekejap pun ia bisa membuat kita hancur.” –LOVED

Musim panas telah usai, saatnya kembali ke pekerjaan masing-masing. Kuliah.. hah, menyebalkan sekali. Aku, Georgie Henley. Aku sangat membenci hari-hariku di kampus lamaku. Aku harap semua itu takkan terjadi di kampus baruku. Kuharap tidak ada pria menyebalkan yang selalu menggodaku. Ayah mengizinkanku pindah di salah satu Univ. America yg sebagian besar mahasiswa/i-nya adalah Artis.

Kulewati lorong kampus baruku menuju ruang administrasi untuk menanyakan kelas baruku. “A2 di lantai” begitulah katanya. Kulangkahkan kaki dengan perlahan menuju lorong-lorong di lantai 2. Ku amati tiap nama ruang kelas yang aku lewati, hingga aku menemukannya. Ku langkahkan kaki menuju ambang pintu itu.
“Nah.. Apakah kau anak baru itu?” tanya seorang dosen yang sepertinya sudah tau kedatanganku. Aku mengangguk pelan.
“Ayo.. silahkan masuk” pintanya ramah.
Ku langkahkan kaki masuk kedalam kelas itu. Ku amati setiap Mahasiswa/i yang berada di ruangan itu. Penampilan mereka sangat menunjukkan kalangan selebrity.
“Baik nona, silahkan perkenalkan namamu.” Ucap dosen tersebut.
“Hi.. Namaku Georgie Laura Henley”
“wow! Kau dari keluarga Henley?” tanya salah satu dari mereka.
“yea.. Aku baru saja pindah dari Paris” tambahku.
“Umm.. Baiklah nona henley. Saya Mrs.Anna. Silahkan cari kursimu” ucapnya.

Hanya ada 2 kursi yang kosong dan aku akan menempati salah satunya.

“permisi..”
“ah.. kau lagi nona Loopie. Apa yg kau lakukan di mata kuliahku. Kau selalu saja terlambat” protes Mrs. Anna
“Maafkan aku Mrs. Anna, antrian di perpustakaan hari ini sangat panjang” tangkasnya
“hah! Lagi-lagi itu alasanmu. Silahkan duduk ditempatmu! Setelah ini aku akan menanyakan pada penjaga perpustakaan.” Gumam mrs.Anna

Lalu gadis itu berjalan menghampiri kursinya. Dan aku mengikutinya dibelakang dan duduk di kursi sebelahnya.
“Hah.. periksa saja. Dia pikir aku berbohong!” gumam Gadis itu. Aku hanya meliriknya dan menahan diri untuk tidak tertawa. Gadis itu melihatku.
“Hi.. kau Siswi baru disini?” tanyanya. Aku menganggukkan pelan kepalaku.
“Namaku Loopie. Namamu?” ucapnya
“Georgie” jawabku singkat
“Ehem.. Nona Loopie! Kau bisa memperkenalkan dirimu setelah mata kuliah ini selesai” tegur Mrs.Anna
“Menyebalkan!” desis Loopie


Mrs. Anna pun meninggalkan kelas. Dan aku harus menunggu 3 jam lagi untuk matakuliah berikutnya.

“Hi.. georgie apa kau masih ada kelas lagi hari ini?” tanyya Loopie
“ya.. 3 Jam lagi” jawabku
“wah.. berarti kita sama..” ucapnya senang. Dan aku hanya tersenyum.
“kalau begitu ayo ikut aku!” ajak Loopie
“kemana?” tanyaku
“Kau akan merasa bosan jika menunggu disini. Lebih baik ikut aku berkeliling kampus. Kau kan baru disini. Jadi anggap saja sebagai awal pertemanan kita. Kuajak kau menjelajahi kampus ini” jelas Loopie panjang kali lebar.
“Um.. Baiklah” jawabku

Loopie mengajakku berkeliling kampus. Menunjukan tempat-tempat yang ia suka datangi. Menunjukkan sifat-sifat mahasiswa/i yang ia ketahui. Loopie menceritakan banyak hal tentang kampus ini. Setidaknya ia sedikit membantuku. Kurasa Loopie akan menjadi teman yang baik denganku.

“Hah.. masih satu setengah jam lagi. Oh iya kenapa kau pindah ke sini. Setahuku, itu Univ. Terbaik di pariss. Dan kau kan tinggal 4 smester lagi.” Tanya loopie
“tapi aku benci dengan pria disana.” Ucapku
“kenapa?”
“mereka slalu menggoda wanita dengan paksa” jelasku
“maksudmu?”
“jika mereka menggoda wanita. Mereka tidak segan-segan menarik dan memeluknya” ucapku
“astaga.. itu menyeramkan. Memangnya pacarmu tidak menjagamu?” tanya Loopie
“aku.. aku tidak memiliki pacar” jawabku cepat
“hahah.. itu tidak mungkin georgie. Kau gadis yang cantik. Mana mungkin tidak memiliki pacar.” Ucap loopie tak percaya.
“aku berani sumpah” ucapku serius
“kau sungguh-sungguh?” tanyanya lagi. Dan aku mengangguk yakin
“kau aneh.. jika saja aku cantik sepertimu. Aku yakin aku akan sering bergonta-ganti pasangan dengan mudahnya” gumam loopie
“kau cantik loopie. Kau sangat cantik” pujiku. Karna loopie memang sangat cantik (Author muntah)


2 Semester telah aku lewati. Senang bertemu dengan teman seperti Loopie. Ia gadis periang, yg baik, dan jadi teman baikku.

“hei loopie berhenti kau. Kembalikan atau ku lemparkau pakai buku ini” teriakku.
“silahkan saja jika kau bisa!” ledek loopie seraya berlari di lorong koridor
“awas kau” gumamku. Ku lempar buku yang kuancam padanya tadi
BRUKKK!!!

“Aww!!!”
“Astaga!” pekik loopie berlari kembali mendekatiku yang sedang shock karna buku tersebut mengenai seorang pria.
Pria tersebut mengusap-usap kepalanya seraya mengambil buku yang kulempar. Lalu pria itu berjaalan marang menghampiriku.
“APA YG KAU LAKUKAN HAH! KAU KIRA BUKU INI TIPIS! LIHAT KEPALAKU SAKIT GARA-GARA KAU!” makinya padaku
“ma.. ma—af a—ku ti—“
“OH.. aku tau kau pasti ingin minta tanda tangan padaku! Tidak akan aku berikan! Lihat kepalaku!” makinya
“APA! Kau bilang apa!” tanyaku geram
“KAU TULI! SUDAH BUTA TULI HAH!” makinya lagi membuatku semakin marah
“HEH! Kau pikir kau siapa! Aku sudah minta maaf tapi kau tidak dengar! Jadi siapa yg tuli! AKU ATAU KAU!” maki ku padanya
“sudah Georgie.. sudah” ucap loopie
“tidak! Sombong sekali pria ini! Dia pikir dia siapa!” maki ku seraya menatap tajam pada pria itu
“apa kau bilang! Kau tidak mengenalku!” marahnya
“dia itu artis yang lagi booming di dunia” bisik loopie padaku
“Oh.. jadi jika dia artis di dunia aku harus takut! Aku heran pria sombong ini bisa jadi artis. Kurasa yg menyukainya hanya orang-orang yang tak berakal!” sindirku
“apa kau bilang” pria itu mengacungkan tangannya di depan mukaku
“e..eitss.. ada apa ini” salah satu pria muncul dan menahan pria gila tadi
“ugh! Aku hanya mengotori tanganku jika memukul wanita gila sepertimu!” marahnya lalu meninggalkan kami
“Lihatlah Loopie! Pria sombong itu bisa jadi artis. Kurasa dia tidak akan lama menjadi artis” gumamku seraya memperatikan pria sombong itu berjalan meninggalkan kami
“..”
“lopiee??” aku pun mengalihkan pandanganku pada loopie
“Oh.. my.. godd” desis loopie tak bergeming
“hei.. kau kenapa?? Are u ok?” tanyaku
“ganteng..”
“apa? Siapa? Pria sombong itu?” tanyaku dan loopie menggeleng pelan masih seperti org tak sadar
Loopie meraih kedua bahuku dan mengguncang-guncangkan tubuhku dengan cepat
“reus!!! Astaga!! Reus!!!”ucapnya
“apa? Apa maksudmu.. sadarlah loopie.. apa kau sudah gila!!!” pekikku
“Georgie.. apa kau liat tadi? Reus tampan sekali..” gumam loopie
“yg mana??” tanyaku
“yang tadi datang..” jawab loopie
“astaga.. teman pria sombong itu” tanyaku, loopie mengangguk pelan.

Entahlah.. hari ini adalah hari yang membosankan untukku. Bagaimana bisa ada pria sombong seperti dia. Artis pula! Memalukan!
Keesokan harinya aku datang pagi ke kampus karna ada yang harus kucari di perpus.
“Pagi georgie..” sapa penjaga perpus.
“Pagi Mr.Leo” jawabku

Segera ku berjalan menuju rak ekonomi. Mencari buku “The Economic Consequences of The Peace “ karya keynes. Untuk tugas dr Mrs. Anna.

“dimana buku itu..” gumamku memperhatikan buku yg tersusun rapih di atas rak ekonomi.

Kuperhatikan setiap judul tiap buku yang berada di rak itu. Hingga ku temukan buku tersebut di rak paling atas dan langsung mengambilnya. Ku kerjakan tugasku dr Mrs.Anna. di meja yang disediakan di dalam perpus.
Beberapa menit kemudian Loopie datang dengan keadaan yang aneh. Mukanya merah padam, Pandangannya kosong dan tersunyum. Membuatku mengalihkan perhatianku padanya.

“apa kau baik-baik saja?” tanyaku
“..”
“Loopie?”
“kau tau georgie..” ucap loopie. Aku mngernyit heran dan bingung melihatnya
“Seorang pria menciumku tadi..” ucapnya
“pria?” Loopie mengangguk pelan. “siapa?” tanyaku
“Reus?” jaawabnya
“reus?? Pemain bola itu” tanyaku. Lagi-lagi dia hanya menganggukkan kepalanya.
“bagaimana bisa?” tanyaku lagi
“tadi.. sewakti di persimpangan koridor, kami bertabrakan. Dan bibirnya mengenai pipiku” jelas loopie.
“hah.. astaga. Ku kira sengaja. Ternyata itu kecelakaan.”
“apanya yg kecelakaan? Ini keberuntunga untukku” ucap loopie
“ya.. ya.. karna kau adalah penggemarnya” putusku lalu kembali mengerjakan tugas Mrs.Anna.

Seperti biasa usai mata kuliah dari mrs.Anna aku dan loopie menunggu 3 jam lagi. Aku dan loopie duduk di sudut lapangan menemani loopie yang asik melihat reus-nya bermain bola dengan teman-temannya.

BRUKKK!!!!

“Aww!”

Tiba-tiba ada bola basket yang mengenai kepalaku. Seeorang pria menghampiriku dengan wajah marah.
“APA KAU BODOH HAH!” marahnya padaku
Ku lihat wajahnya ternyata pria sombong itu lagi
“Seharusnya aku yang marah pada kau BODOH!” balasku
“JELAS KAU YANG BODOH! JIKA INGIN MELIHATKU BISA KAU DUDUK DI TEMPAT PENONTON! ATAU MAU MINTA TANDA TANGANKU HAH!” makinya
“Sudah aku bilang PRIA SOMBONG! Aku bukan penggemarmu. Lagi pula apa kau yakin jika kau terkenal? buktinya aku pun tidak mengenalmu jadi jangan seperti artis papan atas!” maki ku
“dengar Ms.Henley! kau memang BODOH!” ucap pria itu lagi
“APA! Kau yg bodoh! Kau tidak bisa bermain basket dengan benar!” maki ku
“georgie..” desis Loopie
“heh.. baik jika menurutmu aku tidak bisa main basket! Sekarang beatle!” tantang pria itu
“A..apa?!” ucap ku kaget
“kenapa kau takut, hah?!” ucapnya sinis
“tidak! Siapa takut! Ayo!” tantangku seraya mengencangkan ikat rambutku
“kau serius georgie??” tanya loopie padaku..
“Umm.. biar kutunjukkan pada pria sombong ini” jawabku yakin.
“tapi..”
“tenanglah loopie” ucapku meyakinkannya seraya berlari menuju lapangan.

Kutatap pria sombong itu dengan tatapan sinis. Melihatnya dengan senyum sombong membuatku muak. Cih! Sombong sekali pria ini.

“kau siap untuk kukalahkan Ms.Henley?!” tanyanya sombong
“hh! Seharusnya aku yg bertanya seperti itu..
“Bersiap.. Mulai..”

Pria itu mendribble bola menuju ring dan bersiap melemparnya lalu kurebut bola dan melemparnya. Yeah! 1-0 kujulurkan lidah meledeknya. Dan dia hanya mendengus kesal.
Kini bola aku ambil alih dan.. Shit! Pria itu merebutnya ban berhasil memasukannya kedalam ring!

“apa kau yakin temanmu bisa mengalahkannya?” suara seorang pria tengah berdiri disamping loopie
“tentu saja! Aku percaya pada sahabatku itu” jawab loopie masih fokus melihat pertandingan antara Skandar & Georgie
“um.. kurasa ia akan kalah!” ucapnya
“percaya diri sekali kau!” jawab loopie ketus
“haha.. soal tadi pagi.. aku minta maaf, sungguh aku tidak sengaja menciummu Loopie..” ucap pria yg berhasil membuat loopie menoleh dan kehilangan kesadaran setelah melihatnya.
“he..hei.. kau baik-baik saja kan?” tanya reus. ( siapa lagi )
“ah? Iya.. iya..” jawab loopie bersemu
“lihatlah.. wajahmu memerah..” ucap reus mendekatkan wajahnya dengan loopie
Jantung Loopie pun beralih fungsi menjadi bom waktu.. detaknya tak beraturan.. entah mungkin akan berakhir hidupnya atau apalah itu..
Cup!
Dan jantung loopie berhenti.. ketika reus berhasil mencium bibir mungil loopie.
“kau menggemaskan! Apa ini ciuman pertamamu?” tanya reus, loopie hanya mengangguk pelan dan menatapnya malu
“wah.. aku pria yg beruntung.” Gumamnya penuh senyum.
“kau tau.. aku sering memperhatikanmu sedang memperhatikanku dari jendela perpustakaan” ucap reus
“a..apa!” ucap loopie yg shock. Bagaimana mungkin rahasianya menjadi secret admirer terungkap oleh targetnya sendiri.
“ya.. entah sadar atau tidak, aku pun mulai memperhatikanmu juga, dan sepertinya kau tidak sadar” jelas reus
“oh.. my.. god.. kenapa aku bisa tidak sadar” batin loopie
“dan menurutku.. kau sangat manis” ucap reus lagi
“a..aku..” loopie pun gugup
“dan aku mulai menyukaimu” potong reus cepat, seraya merangkul tubuh loopie untuk duduk lebih rapat padanya.

Di tengah lapangan kembali memanas, score mereka seimbang 2-2. Rembut yang sudah georgie ikat kencang hampir terlepas dari rambutnya.

“kau hebat juga” puji pria sombong itu. Dan aku hanya tersenyum kecut.
Aku melakukan teknik tipuan dan melakukan Lay Out hingga rambutku terlepas dari ikatannya. Dann.. pritt!!! 3-1. AKU MENANG!

“Arghh.. shit!!!” umpat skandar
“hh..hh.. pria sombong dikalahkan oleh seorang wanita” ejekku
Tapi ia malah memandangku dengan senyum meremehkan.


Semenjak hari itu aku mulai dikenal di seluruh kampus. Banyak pria yang mendekatiku. Entahlah.. aku selalu kesal jika ada pria yang menggodaku. Mereka hanya merusak hari-hariku.

“jadi kau sudah terkenal karenaku hm?” sindir skandar yg tangah bersandar seraya memakan apel ditangannya yg membuat langkahku terhenti dan menghampirinya
“hei dengar pria sombong!”
“Skandar, Skandar Keynes! Itu namaku!” ucapnya
“aku tak peduli! Kau kira aku senang dengan semua ini hah!” marahku
Dia menghampiriku dan menatapku meremehkan
“bukannya wanita sepertimu lebih suka di goda hm?” ucap skandar menatap remah.
Deg! Hatiku sakit mendengarnya. Bagaiman semudah itu pria ini berbicara.

Plak!!
“kenapa kau menamparku!” marah skandar
“Kau...” tak sadar air mata tengah mengalir dipipiku. Entah sejak kapan aku menangis. Yang pasti. Kata-katanya kali ini melukai hatiku. Aku berlari meninggalkannya.

‘Pria bodoh! Pria sombong! Di pikir aku wanita murahan! Dia pikir aku ini apa..” batinku seraya menghapus air mataku yang tak kunjung berhenti. Hingga beberapa pria menghentikan langkahku
“hey.. lihatlah siapa yg lewat ini.. Ms.Henley yg cantik itu..” ucap salah satu pria itu
“hey.. hey.. kenapa kau menangis..” ucapnya seraya mengarahkan tangannya kepadaku dan aku menepisnya.
“wow! Lihatlah.. dia sedikit malu padaku” katanya di ikuti tawa teman-temannya
“menyingkirlah! Jangan halangi jalanku!” marahku
“hei.. lihat lah.. dia marah.. betapa cantiknya..” ucap salah satu pria itu
“tenanglah Ms.Henley. kami hanya menghiburmu dan membuatmu senang.” Ucapnya
“Hentikan!”
“hei.. skandar.. apa yg kaulakukan disini?” tanyanya
“skandar?” batinku
“tentu saja ada! Kalian sedang menggodanya?” tanya skandar sinis
“kami hanya menghiburnya, dan lihatlah lawan tandingmu ini..” ucap pria yg menggodaku tadi
“hentikan! Dia itu urusanku!” marah skandar
“apa urusanmu dengannya!” tanya pria-pria itu lagi
“Jangan mengganggunya! Dia tunanganku!” ancam skandar lalu menarikku pergi

Skandar terus berjalan menarikku memaksaku untuk mengikuti langkah kakiknya yang cepat.

“lepaskan aku pria bodoh!” marahku
“..”
“KAU TULI! LEPASKAN AKU!” ku keraskan lagi suaraku dan membuat skandar berhenti namun tidak melepaskan tanganku.

Kini semua orang tengah melihat kearahku dan skandar
“Kau tidak dengar! Lepaskan aku artis bodoh!” ucapku ketus
Cup!
Sungguh aku terkejut, bukannya melepaskan ia malah menciumku.
“Jangan ada yg mengganggunya. Dia tunanganku” teriak skandar pada orang-orang yang berada disana.

Skandar kembali menarikku dan memasukkanku kedalam mobilnya. Lalu ia masuk kedalam mobilnya dan melajukannya dengan cepat.
“APA-APAAN KAU INI! KAU GILA!” marahku
“..”
“TURUNKAN AKU!”

Tapi kini skandar menambah kecepatannya.
“KYAA!!!! Pelankan mobilmu bodoh! Bagaimana jika kita menabrak!” ucapku takut
“Kita akan mati!” jawabnya enteng
“Kyaaa!!!!”

Aku hanya memejamkan mataku dan berdoa pada Tuhan.
ya Tuhan.. tolong aku. Aku tidak ingin mati muda.. seandainnya iya aku tidak mau mati dengan pria bodoh ini”

Dan mobil pun berhenti di sebuah rumah mewah. Skandar menarikku keluar dari mobilnya dan membawaku memasuki rumah itu. Terlihat seorang wanita yang tidak terlalu tua keluar dari sisi kiri tangga.

“Skandar.. kau sudah.. hei.. Georgie.. kau Georgie henley kan?” tanyanya
Aku mengernyit heran bagaimana ia bisa tau namaku. Aku mengangguk pelan.
“duduklah.. kau sudah besar dan cantik rupanya” ucapnya lagi..

Skandar melepaskan tanganku dan pergi menaiki anak tangga dan perlahan menghilang
“kau pasti Bingung dan lupa. Aku Zelfa.. teman Mommy mu sewaktu di Paris. Dulu kau masih sangat kecil sekali. Dan sekarang kau sudah besar dan cantik” jelasnya
“Mrszelfa?” tanyaku masih bingung
“sebentar.. biar ku ambil sesuatu dulu” ucapnya meninggalkanku
“silahkan diminum nona” ucap pelayan rumah itu

Beberapa menit kemudian Mrs.Zelfa datang dengan membawa beberapa buku, dan ternyata itu adalah album foto. Beliau menunjukkan fotonya bersama keluargaku sewaktu di paris. Aku masih sangat kecil usiaku baru 2 tahun.

“kau mungkin tidak ingat.. tapi jangan takut. Aku mengenal keluargamu dengan baik.” Ucapnya meyakinkanku
“bagaimana kau bisa di amerika?” tanyanya
“aku meminta Ayah untuk memindahkanku dari paris.” Jawabku sedikit canggung
“lalu bagaimana kedua orang tuamu?” tanya Mrszelfa lagi
“baik.. mereka di paris” jawabku
“hei.. ada tamu rupanya” seorang pria yang baru keluar dari ruangannya pun ikut bergabung bersama kami
“Ini Randal Keynes. Ia suamiku.” Ucap Mrs.Zelfa memperkenalkan
“Georgie Mr.Randal” ucapku
“oww.. dia Ms.Henley Honney?” tanyanya pada Mrs.Zelfa yang meng ‘Iyakan’ dengan sebuah anggukan
“cantik sekali” puji Mr.Randal
“terimakasih Mr.Randal.. kalian terlalu memujiku” ucapku malu
“ah.. itu dia Scubby ku” ucap Mrs.Zelfa ketika sosok skandar turun dari tangga ( setan kali ah! )
“Berhenti memanggilku itu mom!” protes Skandar
“ah.. kau ini suka malu-malu di depan gadis cantik ini hm?” ledek Mrs.Zelfa
“benar itu scubby” ledekku, membuat skandar menatapku dengan tatapan dinginnya.
“cih! Menyebalkan sekali” gumam skandar

Cukup lama kami berbincang-bincang. Mrs. Zelfa menceritakan banyak hal tentang keluarganya bersama keluargaku sewaktu di paris dahulu. Ternyata keedekatan Keluarga Keynes dengan keluargaku sudah terjadi cukup lama..

“Baiklah, Aku harus mengantar Ms Henley pulang mom” ucap skandar
“oh ayolah Scubby.. biarkan Ms.Henley disini sebentar lagi” pinta Mrs.Zelfa
“ini sudah malam Mom.. kami besok harus kuliah” ucap skandar
“um.. baiklah.. lainkali kau harus menginap disini” pinta Mrs.Zelfa padaku
“baiklah Mrs.Zelfa”
“No..no.. panggil aku Mom.. kau akan menjadi putriku” ucap Mrs Zelfa
”hmm.. baiklah mom” ucapku
“sampai jumpa honney.. hati-hati” ucapnya

Skandar melajukan mobilnya mengantarku pulang.
“Apa kau tau alamat rumahku?” tanyaku pada skandar
“..”
“cih! Kau sangat menyebalkan sekali! Benar-benar bodoh!” gumamku yang kupastikan dia mendengarnya

Kusandarkan tubuhku, kupejamkan mataku.. aku sangat lelah dan mengantuk..
.
.
.
.
.
.
Sinar pagi matahari membangunkanku dari tidurku. Kulihat sekeliling, kudapati diriku berada diranjang dalam kamarku.

“Pagi.. honey..” suara wanita menyadarkanku dari pikiranku
“mom? Sejak kapan aku disini?” tanyaku bingung
“semalam skandar yang mengantarmu ke kamarmu” ucap ibuku
“s..skandar? ma.. maksudnya bagaimana mungkin?” tanyaku kaget
“mungkin saja, jika dia menggendongmu kedalam kamar ini” ledek ibuku
“a..apa?” aku semakin shock mendengarnya
“kenapa? Dia pun akan menjadi suamimu nanti” putus ibuku
“oh.. c’mon.. ini tidak lucu mom” ucapku malas
“eh.. siapa yg bercanda minggu depan kalian akan tunangan” kata ibuku
“berhentilah menggodaku mom..” ucapku kembali tidur
“hei.. bangunlah.. bukannya kau ada kuliah pagi ini” jelas ibuku
“Astaga..”

Aku langsung bangun dan berlari menuju kamar mandi. Kenapa Ibuku baru mengingatkanku. ...........
Kulangkahkan kakiku cepat menyusuri lorong koridor lantai 1. Tapi kali ini ada yang berbeda. Mereka tengah memperhatikanku. Apa yang salah dari penampilanku. Kurapikan edikit rambutku. Namun tetap saja mereka menatapku sambil membisikkan sesuatu kepada temannya. Kupercepat langkah kakiku menuju lantai 2 Berharap menemui Loopie.
.
.
.
.
.
.
.
Disudut lorong yang sepi terlihat 2 Insan sedang bermesraan. Seorang wanita memakai dress biru dongker tengah bersandar pada tembok, menikmati irama permainan dari sang pria. Entah telah berapa lama mereka melakukan ciuman panas itu.

“Loopie!” panggilku

Mereka menghentikan kegiatan mereka. Dan mengalihkan perhatiannya padaku. Terlihat sang pria kesal karna kegiatannya telah diganggu olehku
“m..ma..maaf. Kalian lanjutkan saja lagi” kataku langsung pergi meninggalkan mereka kembali

“astaga.. aku lupa jikan Loopie dan reus telah berpacaran.” Gumamku
“cih! Tapi kenapa aku haarus melihat hal itu. Memalukan sekali!” protesku dalam hati.

Kucari tempat yang jauh dari tatapan orang yang melihatku. Terang saja.. Dosenku tidak hadir hari pagi ini. Dan pagi ini juga ada apa dengan para mahasiswa/i disini. Mereka memperhatikanku dengan tatapan yang berbeda-beda. Ah.. ada apa ini.

Tak sadar aku berjalan sambil mengumpat segala keluh kesahku pada hari ini. Langkahku terhenti ketika melihat sepasang insan tengah berciuman panas lagi. Kusipitkan kedua  mataku untuk melihat siapa yang tengah melakukan itu.

“s..skandar!” teriakku kaget membuat mereka pun berhenti.

Cih! Lagi-lagi aku haarus melihat hal seperti ini. Tuhan.. apakah ini hari yang buruk untukku.

“Georgie? Ap.. um.. kenapa kau menggangguku hah!” marahnya
“Apa! Siapa yang mengganggumu! Aku.. aku hanya tidak sengaja!” ucapku bingung mencari alasan yang tepat
“tidak sengaja! Jika tidak sengaja kenapa kau masih disitu! Bukannya kau pergi!” usirnya
“a..ah tentu saja! Buat apa aku melihat pria bajingan sepertimu!” ucapku menatapnya sinis lalu pergi

“Apa-apaan pria itu! Dia pikir dia siapa! Itukan jalan umum.”Protesku lagi
“Georgie!!!” panggil seseorang. Dengan malas aku membalikkan badanku
“loopie? Kau sudah selesai? Eh.. um.. maksudku, ada apa?” tanyaku
“kau bilang aku sahabatmu! Tapi kau tidak pernah memberitahuku soal ini” marahnya sambil memberiku sebuah majalah
“Apa? Ini apa?” tanyaku padanya
“kau buka halaman utamanya, kau baca! Bisa-bisanya kau tidak bercerita padaku!” marah loopie lagi
“Skandar Keynes akan bertunangan? Lalu apa hubungannya denganku” tanyaku sebal
“kau baca lagi” perintah loopie
“astaga! Aku? Maksudnya aku? Pantas saja seluruh mahasiswa/i memperhatikanku terus.” Ucapku shock saat membaca Calon tunangannya adalah Putri keluarga Henley
“kenapa kau yang terkejut? Harusnya aku..”
“tidak loopie, ini tidak benar. Sejak kapan aku.. argh! Aku harus menemuinya!” umpatku

Aku kembali ke tempat dimana aku melihat skandar bersama wanita itu. Dugaanku benar, ternyata skandar masih disana dan melakukan hal yang sama. Selama ini! OMG!

“Hei pria BODOH!” Ucapku keras membuat mereka menghentikan kegiatannya lagi
“Apa kau bilang? Bodoh?” ucapnya seraya berjalan menghampiriku
Kulihat wanita itu pergimeninggalkan kami berdua.
“kenapa kau menggangguku!” marah skandar
“Lihat ini! Lihat!” marahku melempar majalah padanya
Kulihat skandar membacanya dan tersenyum.. Argh.. aku yakin itu senyum jahatnya.
“apa maksudnya ini?!” marahku lagi
“aku yakin kau tidak benar-benar bodoh Mrs.Henley!” ucap skandar
“ARGH! Aku.. aku tidak mau!” marahku pergi meninggalkannya

Aku pulang kerumah dan meninggalkan kuliahku hari ini.

“Loh kenapa kau..”
“mom, aku yakin pagi ini telah membaca majalah” ucapku malas
“umm.. jadi soal itu, mom dan keluarga keynes. Dulu kami berjanji akan menikahkan anak kami. Keluarga Keynes memiliki seorang putra, sampai akhirnya kau lahir.” Jelas ibuku
“tapi mom.. aku ini bukan anak kecil. Aku tidak mau bertunangan apalagi sampai menikah dengannya.” Ucapku.
“Tapi sayang.. skandar itu anak yang tampan dan baik. Mom yakin kau akan mencintainya” ucap ibuku
“Baik apanya mom.. hah sudahlah!” ucapku malas

aku pergi meninggalkan rumah. Hari ini cuaca sangat mendung dan sepertinya akan turun hujan. Aku menunggu bus yang akan membawaku pergi cukup jauh dari kota ini. Hujan pun turun dengan lebatnya. Aku tertidur di kursi penumpang sampai pemberhentian terakhir. Hujan masih turun dengan lebatnya disertai angin kencang. Kuterjang hujan dan berlari mencari tempat untuk berteduh. Kulihat beberapa wanita berkumul dipintu masuk sebuah gedung dengan teriakan histeris mereka. Mobil Ferrari berwarna putih berhenti di sisi kiriku. Kulihat seorang yang ku kenali tegah turun dari dalam mobil itu.
“kau...” gumamku
Tanpa berfikir panjang aku berlari menerobos hujan yang cukup lebat itu. Menghindari pria bodoh itu. Tubuhku yang basah kuyup perlahan merasakan dingin yang menusuk-nusuk. Entahlah. Hari ini benaar-benar tidak bersahabat. Aku tidak ingin pulang kerumah. Aku juga tidak mungkin menginap di rumah loopie untuk malam ini. Kuputuskan mencari penginapan untukku.

Kulangkahkan kaki mencari tempat penginapan. Tubuhku sudah basah akibat hujan. Sebuah mobil berhenti di sampingku. Skandar turun dari mobil itu dan menarik paksa masuk kedalam mobilnya

“Sakit bodoh!” marahku seraya mengelus tanganku
“Pakai ini!” ucapnya memberikan mantel tebal padaku

Tanpa banyak bicara Skandar melajukan mobilnya menuju rumahku. Dengan kecepatan diatas rata-rata. Hingga sampai rumahku.

“hah..” kuatur nafasku yang barusaja bertemu dengan mautnya.
“Apa kau sudah gila!” marahku

Skandar turun dan aku pun turu. Kulihat ibuku menunggu di depan rumah

“oh saayang.. kau kemana saja. Tubuhmu basah, kau pasti terkena hujan” ucap ibuku perhatian
“Mrs. Henley sebaiknya kau istirahat dan.. Aku pamit mom..” ucap skandar
“thanks honney” ucap ibuku
“jangan ucapkan mom pada ibuku!” maraku langsung pergi ke kamar
“maafkan georgie, mungkin dia masih shock tentang kabar pertunangannya” ucap Ibuku
“tidak apa.. baiklah. Aku harus pulang.” Ucap skandar berpamitan

Hari pun telah berganti. Ternyata semua ini bukan kebohongan, Aku dan skandar kini telah bertunangan. Entahlah.. apa yang bisa aku lakukan lagi setelah ini. Aku belum pernah benar-benar mencintai seseorang dalam hidupku. Tapi keluargaku memberikan ikatan pada orang yang tidak aku cintai. Dan sekarang aku pun harus belajar mencintai dan menerimanya.

Keluargaku dan keluarga skandar telah memutuskan tanggal pernikahanku seminggu setelah aku lulus. Setiap hari aku menutup diri. Aku tak banyak lagi berbicara. Entah mungkin aku terlalu banyak berfikin tentah hari esok.

Tak terasa minggu depan adalah hari dimana aku akan mendapatkan gelar menjadi seorang sarjana. Kududuk seorang diri di bangku taman. Memandang langit yang cerah hari ini.

“Georgie” pangiil seseorang

Kulihat loopie duduk mendekatiku. Mengikutiku memandang langit.

“Kau banyak berubah..” ucapnya padaku
“apa kau tidak mencintainya” ucap loopie.

Kualihkan pandanganku padanya. Seolah-olah ia tau apa yang ingin aku katakan. Sungguh aku ingin mengatakan semuanya padanya tapi tidak bisa. Air mataku menetes begitu cepatnya. Loopie memelukku. Membuatku semakin larut dalam tangis.

“apa dia mncintaiku loopie?” tanyaku terisak
“um.. menurutku dia mencintaimu” jawab loopie
Kulepaskan pelukannya.
“Bagaimana mungkin?” tanyaku lagi
“kau lupa? Dia selalu ada untukmu. Yah.. walaupun kuakui kau tidak pernah akur dengannya” ucap loopie
“semua tak bisa diulang loopie.. aku.. aku harus belajar mencintainya” ucapku lirih
“aku yakin kau bisa mencintainya” ucap loopie

Hari pun cepat berlalu, Esok adalah hari pernikahanku. Semua telah diatur oleh keluarga kami. Kusiapkan diriku untuk mengganti namaku nanti.

“Georgie..”

Seorang menyadarkanku dari lamunanku.
“kakak..”
Aku berlari dan langsung memeluknya
“hey.. kenapa kau menangis.. seharusnya kau senang” ucap kakakku.
Lautner barun saja tiba dari Paris. Ia datang bersama Istri dan anaknya. Dia adalah kakakku. Kami Hanya 2 bersaudara
“Kau akan menjadi Nyonya Keynes besok” ucap lautner
“kenapa waktu begitu cepat” ucapku
“karna waktu tak selamanya menunggu kita siap Georgie” ucapnya
“benar.. aku belum siap, Tapi waktu tak b erpihak padaku” batinku
“sudahlah.. Kau harus beristirahan. Besok adalah hari bahagiamu” ucapnya mengecup keningku lalu pergi.
“semoga” batinku

Pagi tiba. Aku sudah di persiapkan secantik mungkin. Menggunakan gaun pengantin berwarna putih. Entah apakah aku akan siap. Entah apa hatiku siap. Tapi jawabannya hanya satu aku harus siap.
Kutatap Ayahku saaat perlahan-lahan kami meangkahkan kaki menuju mimbar. Kulihat sosok skandar menggunakan jas putih sewarna denganku. Ku eratkan peganganku pada ayah berharap dia mau menghentikan langkahnya sebentar saja. Namun ia terus membawaku berjalan menuju puncaknya.
Skandar mengulurkan tangannya. Ayahku menuntun tanganku memberikannya pada skandar. Tubuhku menegang. Jantungku berdegup cukup hebat.

“Apakah anda Skandar Keynes menerima Georgie Laura Henley sebagai Istri, dan berjanji bahwa tetap setia dalam susah maupun duka?”  ucap pendeta
“aku Skandar Keynes menerima Georgie Laura Henley sebagai Istriku, dan berjanji bahwa tetap setia dalam susah maupun duka.Hingga maut memisahkan kami” ucap skandar
“a.. aku.. Georgie Laura Henley me..menerima Skandar.. Keynes sebagai.. Su..amiku, dan kuberjanji bahwa tetap setia dalam susah maupun duka.Hingga maut memisahkan kami” sambungku

Terdengar tepuk tangan penuh haru. Tak terasa aku meneteskan airmata. Entah aku harus senang atau sedih. Aku tidak tau.
.
.
.
Pesta telah usai. Keluargaku pamit pulang ke paris. Aku tinggal bersama keluarga keynes.
Sungguh aku bahagia mendapati sosok seperti ibu dan ayahku pada kedua orang tua skandar. Entah apa karna mereka hanya memiliki 1 orang anak yaitu skandar ( maapin gue soumaya maapin gue ).
“nah honney, sekarang nikmatilah malam pertama kalian” ledek Mom Zelfa
“baikalah kami masuk dulu” ucap skandar

Aku pun mengikutinya dari belakang.
setelah menutup pintu aku pun mengikuti langkanya.
“apa kau mau mengikutiku kedalam kamar mandi hm?” tanya skandar
Kulihat kami telah berdiri di depan pintu toilet
“a..aku tidur duluan” ucapku langsung lari ke kasur king size milik kami.
Ku tutupi seluruh tubuhku dengan selimut dan mencoba untuk tidur.

Pagipun datang. Ku lihat skandar tidur memunggungiku.
“syukurlah semalam tidak terjadi apa-apa” batinku

Kulangkahkan kai menuju kamar mandi dan segera keluar dari kamar ini.
Kuturuni anak tangga. Terdengar suara orang memotong. Kucari sumber suara dan kudapati Mom zelfa tengah memotong sayuran.

“hei.. kau sudah bangun honney” tanyanya
“ya.. bolehkah aku membantu mom?” tanyaku
“ah? Benarkah?” tanyanya tidak yakin
Kuhampiri dirinya dan ikut memotong-motong beberapa sayuran.
“sekarang impianku tercapai” ucap mom zelfa
Aku menatapnya penuh tanya
“aku memiliki putri cantik sepertimu, aku memiliki teman untuk bermasak dan berbelanja” ucapnya
Aku tertawa kecil. Mom zelfa sangat mendambakan anak perempuan di keluarganya namun ia hanya memiliki skandar sebagai putrinya. Harapannya memiliki seorang putri pupus, saat rahimnya harus diangkat karna kista yang di deritanya.

Kini kami telah berada di meja makan. Semua sudah siap dihidangkan.
“pasti scubbyku belum bangun. Georgie, bisakah kau bangunkan skandar.” Pinta mom zelfa
“aku?” tanyaku
“yes, kau hones. Kalian pasti bermain lama sampai lupa” ledaek mom zelfa
Astaga aku lupa. Aku telah menjadi istrinya.

Dengan malas aku memasuki kamar kami lagi. Terlihat skandar yang masih tidur di dalam selimut. Kutatap wajahnya yang masih tertidur
“ternyata pria bodoh ini tetap terlihat bodoh saat tertidur” gumamku
“hei.. kau bangun” ucapku namun tak ada respon
“heii bangun!” ucapku seraya mengguncang-guncang tubuhnya.
“kau tidur atau mai huh!” marahku
Kaarena tak bangun juga kuarahkan tanganku ke hidungnya dan memencetnya.
Semula tak ada respon. Namun akhirnya ia bangun karna sulit bernafas.
“Hei! Apa kau bodoh! Kau mau membunuhku!” marahnya
“salahkan dirimu! Aku kira kau sudah mati makanya aku coba” balaasku
“lihat hidungku merah” marahnya
Aku tertawa geli melihat mukanya yang berantakan itu. Benar-benar terlihat bodoh.
“apanya yang lucu hah!” marahnya
“semua telah menunggu untuk sarapan. Aku tak mau kelaparan karna menunggumu turun!” marahku seraya meninggalkannya

Beberapa menit kemudian skandar ikut bergabung dengan kami.
“wah.. yang habis olahraga malam” ledek Dad Randal
Aku yang mendengarnya hanya menunduk malu
“sudah-sudah, putriku bisa malu” tambah Mom Zelfa
“dia putriku juga honey” ucap dad skandar
Sementara skandar cuek tak mendengarkan.

2 Bulan telah berlalu. masih tidak terjadi apa-apa dengan kami. Kegiatan skandar sebagai seorang artis semakin padat. Gosip-gosip miring tentangnya semakin banyak. Entah benar atau tidak.Mom zelfa selalu bilang padaku itu hanya gosip.
Skandar tak pernah banyak bicara. Aku selalu tidur lebih awal sebelum ia pulang. Ia selalu saja pulang larut. Aku menyadari kesibukannya sebagai artis.
Hingga aku putuskan untuk menunggunya pulang malam ini. Saat asik bermain handpone. Pintu kamar terbuka. Sosok skandar berjalan dengan gontai. Kuhampiri untuk membantunya berjalan. Tapi ia malah mendorong tubuhku ke atas kasur.
Tercium aroma alkohol yang kuat dari mulutnya. Dia mabuk!
“skandar lepaskan” gumamku
“heh..”
Hanya itu yang terdengar. Iya mencium bibirku.
Dalam keadan mabuk tenaganya sangat kuat. Aku tak bisa melepaskannya. Aku hanya pasrah saat iya memaksaku melakukannya.

Aku terbangun. Kudapati sinar matahari yang menyilaukan. Skandar telah pergi. Airmataku metes. Kenapa sampai saat ini aku masih belum bisa mencintainya. Kini aku benar-benar menjadi miliknya. Setelah membersihkan diri.Aku keluar dari kamar. Kucoba bersikap seperti biasa. kulihat mom zelfa tengah menyiramtanaman.
“kau sudah bangun honey?” tanya mom zelfa
“skandar bilang kau kurang enak badan. Jadi kau bangun siang. Kau sudah baikan?” tanya mom zelfa khawatir
Aku hanya mengangguk pelan
“ayo kita masuk. Aku sudah membuatkan bubur untukmu. Sebentar biar aku ambilkan” ucapnya berjalan meninggalkanku di ruang tamu.
“nah.. ini dia buburnya masih panas. Biar aku menyuapimu” ucapnya
“tidak usah mom aku bisa sendiri” ucapku
“tidak.. ayolah. Aku tidak pernah menyuapi anak perempuan” ucap mom zelfa
Aku tidak bisa menolaknya. Beliau sudah seperti ibuku.
“Tuhan.. izinkan aku membalasnya. Dengan mencintai anaknya.” Batinku

Berita miring tentang skandar pun beredar. Kali ini tentang perselingkuhannya dengan seorang model wanita. Dad randal dan Mom zelfa pun menegurnya.
“itu hanya gosip mom. Percayalah..” ucap skandar
Aku hanya bisa diam saja.

Skandar semakin sering pulang larut. Dia selalu datang dalam ke adaan mabuk. Dan setiap kali ia mabuk. ia selalu melakukannya.
Entahlah.. aku mulai menerimanya dihatiku. Aku mulai menyayanginya. Hanya saja..
Skandar tengah memakai pakaiannya.
“um.. skandar..”
“hm”
“boleh aku bertanya padamu?” tanyaku

“apa?”
“soal.. setiap kau, um.. maksudku Kita  melakukannya. Kau selalu dalam keadaan mabuk. apa kau sadar setelahnya?” tanyaku
“kenapa kau bertanya seperti itu?” tanyanya
“hh.. jujur saja, selama ini aku belajar mencintaimu. Dan aku rasa.. aku mulai mencintaimu. Ta.. tapi..”
“tapi?”
“tapi aku takut kau hanya.. ah sudahlah lebih baik kita sarapan. Bukannya kau ada acara setelah ini” kataku mengalihkan
“hm”

Usai sarapan skandar pergi ke pekerjaannya. Aku pergi ke kamar. Kurasakan tubuhku sangat lemas. Beberapa hari ini aku suka merasakan pusing. Menurutku beberapa bulan ini pola makanku lebih banyak dari biasanya.
Kuceritakan masalahku pada mom zelfa. Tpi mom zelfa dengan semangatnya menelpon dokter keluarga untuk datang memeriksaku.
Tak perlu waktu lama dokter itu pun datang. Ia memeriksa keadaanku.
“ya Tuhan.. Mrs. Keynes. Apa kau selama ini tidak sadar” tanya dokter itu
“tidak sadar? Tanyaku
“kau sudah hamil 3 bulan” ucap dokter itu lagi
“Ya tuhan.. aku akan punya cucu” ucap mom zelfa langsung memelukku
“terimakasih dok” ucap dad randal
“aku harus menelpon skandar. Ia harus tau hal ini” ucap mom zelfa semangat
Aku merasa senang. Aku hanya bisa tersenyum melihat kebahagiaan mereka.
“tidak di angkaaat. Kemana anak itu” umpat mom zelfa
“mungkin dia sedang sibuk. Lebih baik aku yang memberitahunya. Bukankah. Tidak terlalu jauh dari sini?” ucapku
“tapi kau harus banyak istirahat honey. Kau sedang hamil muda.” Ucap mom zelfa
“aku baik-baik saja mom” ucapku memaksa

Aku meminta supir keluarga mengantarku ke tempat skandar berada. Kutanyakan pada security di sana tempat skandar beristirahat saat usai syuting.
Ku hampiri ruang make up di sudut pojok kiri lorong ini. Aku masuk dengan perasaan gembira. Saat memasuki ruangan itu
“SKANDAR!” pekikku kaaget
Terlihat seorang wanita diatas pangkuannya. Mereka sedang berciuman.
Skandar terlihat terkejut. Saat melihatku saat ini. Kuhampiri mereka dan ku tarik wanita itu darinya.
“berhenti menggoda suamiku wanita jalang!” marahku.
Wanita itu geram dan menarik rambutku.
“apa kau bilang! Kau yang jalang! Skandar tak pernah mencintaimu! Dia mencintaiku!” ucap wanita itu.
“Lauren lepaskan!” marah skandar
“tidak skandar!” ucapnya semakin kencang menarik rambutku.
Aku hanya bisa menangis. Kenapa saat aku sudah bisa mencintainya. Pada kenyataannya dia mencintai wanita lain.
“Lepaskan kataku!” bentak skandar lagi
Bukannyaa melepaskan, tapi lauren mendorongku hingga tubuhku jatuh di sisi meja rias di ruangan itu.
“Aw!”
Perutku terkena tepi meja. Dan rasanya sangat sakit. Tanpa banyak bicara. Kubiarkan skandar bertengkar dengan wanita itu.
Ku masuk kedalam mobil dengan keadaan shock tak percaya.
“kita pulang pak” ucapku
“baik nona”
Ditengah perjalanann. Aku merasakan perutku sangat sakit. Peluh dan air mta sama besarnya. Tubuhku bergetar. Perutku sangat sakit.
“Ya.. Tuhan selamatkan bayiku.” Batinku
“arghh!” erangku kesakitan
“nona.. sebaiknya kita kerumah sakit” ucap supirku
“ti.. argg.. tidak usah.. ki..kita pulang saja” pintaku
Perutku semakin terasa sakit. Hingga tiba di rumah. Kulangkahkan kaki perlahan-lahan menuju ambang pintu. Kurasa aku akan tumbang. Aku tak kuat lagi melangkahkan kaki. Pintu pun terbuka
“hei hon..”
Brukk!!!
Tubuhku ambruk di teras
“kau kenapa? Ya tuhan!!” ucap mom zelfa panik
“mom.. aku.. arghh... perutku sakit sekali..” ucapku tak tertahan
“dad!dad!” teriak mom zelfa
“momm... hiks.. sakitt.. ya tuhan...” hanya itu yang bisa aku ucapkan
“astaga.. kau mengeluarkan darah!” ucap mom zelfa semakin panik
“cepat panggil ambulance” perintah dad randal

Setelah itu aku taksadarkan diri.

( Author POV )

Georgie tiba di rumahsakit. Semua orang panik. Mom zelfa melpon skandar dan skandar pun langsung menuju ke sana. Terlihat georgie dengan bantuan pernafasan. Seluruh tubuhnya tengah tertempel dengan alat-alat yang dipasangkan oleh suster di rumah sakit. Darah terus mengalir keluar dari kewanitaan georgie.
Sementara Mr.Randal dan Mrs.Zelfa panik menunggu kabar dari dokter dan skandar pun terlihat datang berlari panik.
“apa yang terjadi?” tanya skandar
“entahlah.. apa dia telah menemuimu?” tanya mom Mrs.Zelfa
“ya.. dia menemuiku. Dan.. kami bertengkar” ucap skandar
“apa yang terjadi?” tanya mom zelfa kaget
Skandar menjelaskan semuanya. Mom zelfa semakin shock atas apa yang dilakukan anaknya. Skandar sangat menyesal. Ia terlihat gelisah menunggu dokter keluar.
Beberapa menit berlalu dokter pun terlihat keluar.
“Suster ambilkan 2 kantung darah lagi” teriak dokter itu
“dok.. dok.. apa yang terjadi?” tanya skandar panik
“tenanglah tuan. Apa anda suaminya?” tanya dokter itu
“mohon maaf tuan. Demi menyelamatkan sang ibu. Dengan terpaksa kami menggugurkan janin istr anda. Kandungannya sangat lemah. Apa sebelumnya iya terjatuh?” tanya dokter tersebut
“ja.. janin”
“ini dok” ucap suster yang baru datang membawa beberapa peralatan
“maaf tuan. Saya harus kembali” ucap dokter itu kembali memasuki ruangan
“janin?” skandar masih mencerna kata-kata tersebut
“georgie sedang mengandung anak kalian. Baru tadi pagi kami memeriksakannya. Ia sangat bahagia dan ingin memberi tau padamu langsung. Tapi..” mom zelfa kembali terisak
Skandar menangis. Ia menyesal. Tak seharusnya ia melakukan hal itu.
Skandar mengutuk dirinya sendiri. Ia telah kehilangan calon bayinya. Sekarang georgie pun berada antara hidup dan mati.

“um.. skandar..”
“hm”
“boleh aku bertanya padamu?”

“apa?”
“soal.. setiap kau, um.. maksudku Kita  melakukannya. Kau selalu dalam keadaan mabuk. apa kau sadar setelahnya?”
“kenapa kau bertanya seperti itu?”
“hh.. jujur saja, selama ini aku belajar mencintaimu. Dan aku rasa.. aku mulai mencintaimu. Ta.. tapi..”
“tapi?”
“tapi aku takut kau hanya.. ah sudahlah lebih baik kita sarapan. Bukannya kau ada acara setelah ini”

“aku mencintaimu georgie..” ucap skandar yang kini tengah duduk di damping georgie.
Seminggu berlalu. Georgie tak kunjung sadarkan diri. Skandar berhenti menjadi seorang artis. Dan dia tidak sedetikun meninggalkan rumahsakit. Menunggu georgie membuka mata indahnya lagi.

( Author POV END)

Kubuka mataku. Kudapati diriku di sebuah ruangan berwarna putih. Ah! Ini rumahsakit.
Terasa benda menutupi hidung dan mulutku. Mungkin ini membantuk bernafas. Entah tapi aku measih sulit untuk bernafas. Kulihat ibuku berdiri menangis melihatku
“sayang.. kau sudah bangun?” tanya ibuku
Mulutku sulit sekali berbicara
Kuarahkan tanganku ke atas perutku
Seolah membuat mereka mengerti.
“Bagaimana keadaan anakku? Apakah dia baik-baik saja?” batinku
“hiks..” ibuku menangis tak menatapku
Aku pun tak kuasa. Air mata mengalir lagi dari mataku. Anakku pergi. Anakku..
Dan semuanya kembali gelap.
.
.
.
.
Ku buka lagi keduamataku. Kulihat ruangan berbeda dari sebelumnya. Entah berapa lama aku tertidur. Kucoba untuk duduk di sisi ranjang, namun tak bisa. Tubuhku masih lemas.\
Kupalingkan wajahku melihat pemandangan luar jendela.
Tatapanku kosong. Kumengingat semuanya.

“Cinta itu slalu datang di waktu dan tempat yg tidak tepat. Kadang ia (cinta) datang tanpa kita tau darimana. Ia muncul dan membuatnya terasa indah. Tapi dia pun bagai BOM waktu, yg sewaktu-waktu dapat meluluh lantakan perasaan. Dalam sekejap pun ia bisa membuat kita hancur.”

“georgie..” suara seorang memanggilku.
Aku tetap tak bergeming kutatap luar dengan air mata yang terus mengalir
“georgie ini aku.. loopie.” Ucapnya lagi
Ku menatap kearahnya. Ku mencoba berkata lewat tangisan. Kulihat air mata loopie yang mengalir dari pipinya
“aku tau georgie..” ucapnya
“a.. anakku.. hiks..” hanya itu yang keluar dari mulutku
“tenanglah georgie” ucap loopie
“bukan itu saja loopie, kau tidak tau. Jika saja kau melihatnya bersama gadis itu. Saat kau mulai mencintainya. Saat kau mulai menerimanya. Dengan mudahnya itu hancur” batinku

Loopie pun pamit untuk pulang.

Beberapa hari diruang pemulihan. Keadaanku semakin membaik. Hanya saja aku semakin berdiam dan tak banyak bicara.Aku kembali melamun. Saat semua orang pergi.
“Apakah dia tidak mencintaiku? Mengapa dia tak ada disini saat aku.. saat aku kehilangan anakku? Apa dia tidak mengkhawatirkanku? Apa.. apa aku hanya..”
“georgie..”
Suara bariton khas skandar membuatku beralih menatapnya sebentar. Lalu ku alihkan lagi ke luar jendela
“Hei..” ucapnya lembut
Aku tak bergeming. Andai dia tau hatiku sedang hancur saat ini. Kini kurasakan dia duduk disampingku. Menatapku dengan rasa menyesal.
“maafkan aku..” ucapnya
“apa dia kekasihmu?” tanyaku
“a..apa? dia bukan kekasihku” ucap skandar
“apa kau mencintainya?” tanyaku
“tidak.. aku tidak mencintainya.Aku hanya..”
“apa kau membenciku? Apa kau.. hiks.. apa salahku?” aku pun kembali terisak dalam tangis
Tangisku semakin pecah saat skandar memelukku.
“a..anaku hiks..”
“tenanglah georgie.. yang penting sekarang kau selamat..” ucap skandar
“kenapa...”
“sstt.. berhentilah bertanya georgie. Aku tidak mau kehilangan orang yang aku cintai. Aku mencintaimu. Sejak pertama kali kita bertemu. Setiap kali kita bertengkar. Setiap nafasku aku mencintaimu” ucap skandar membuatku mengubah tangisku menjadi tangis bahagia.
“apa kau..”
“aku serius” ucapnya seraya menghapus airmataku dengan kedua tangannya
“tapi..”
“berhentilah bertanya georgie. Kau tau aku hampir mati melihat keadaanmu kemarin. Menjagamu saat kau tertidur”
“jadi.. kau..”
“aku selalu disini saat kau tertidur. Aku menunggu waktu yang tepat untuk berhadapan denganmu” jelas skandar memelukku lagi
“aku mencintaimu...” ucapku
“aku juga.. sangat mencintaimu” ucap skandar

Beberapa hari kemudian dokter sudah mengizinkanku untuk pulang. Dad Randal & Mom Zelfa menyambut kedatanganku.Ibu dan Ayahku pun ada disini.
Keluarga besar kami tengah berkumpul di ruang tamu.
“andai saja ia masih ada” gumamku
“sudahlah.. kita bisa membuatnya lagi. Dan tentunya dalam keadaan sadar.” Ledek skandar membuatku bersemu merah.

5 tahun kemudian

“Mommy.. Grandma.. sembunyikan aku.. atau Daddy bisa menemukanku” bisik Soumaya padaku
“Hei gadis cantik.. dimana kauu” suara skandar dari luar
“Dear.. kau lihat dimana putri kecilku bersembunyi” tanya skandar padaku
Aku melirikkan mata kearah kolong meja “tidak.. aku tidak melihatnya” ucapku berbohong
“um.. baiklah..”
Skandar menghampiri meja tersebut dan “BOO! Ketemu!” ucap skandar
Aku dan mom zelfa tertawa melihatnya
.
.
.
.
.
.
.
~The End~
Hoalah.. akhirnya selesai juga ganyangka ampe cantengin..
Eh maaf kalo typo.. Maaf kalo ceritanya gajelas.. maaf kalo jelekk..
Hahhhahahah..
Maaf yang gaketag
Maaf juga maklumin yang nulisnya rada gila..
Maklum juga kalo bahasanya kurang bagus. Udah lama ganulis soalnya wkwkwk
Jangan lupa review-nya.. jangan jadi Silent readers...
Follow me @Lovlabil
Pin me : message

Tidak ada komentar:

Posting Komentar