Sabtu, 25 Mei 2013

Cara Verifikasi Account Twitter

Sebenarnya, untuk mendapatkan verifikasi akun dari twitter sangatlah tidak gampang gan ! Untuk mendapatkan verifikasi, ente harus menjadi orang yang tidak sembarangan. Biasanya twitter akan memberi verifikasi akun bila akun tersebut yang minta atau biasanya langsung diberi oleh twitter. 

Untuk mendapatkan verifikasi, dilansir dari TheAntlanticWire adalah ente harus belanja iklan dari twitter sebesar Rp145 juta rupiah. Itu adalah suatu uang yang sangatlah banyak. Nah, gak perlu repot lagi, karena ane punya cara agar akun twitter kalian terlihat di verifikasi. Caranya sangat gampang yaitu kita bisa memanfaatkan header twitter. Maksudnya ? Gak ngerti ? Silahkan di simak langkah-langkahnya :

1. Download gambar-gambar dibawah ini dengan cara geser kursor ke gambar lalu klik kanan dan pilih "Save Image As". Gambar-gambar dibawah ini :
 


 
2. Pilih gambar tersebut yang sesuai dengan hatimu. Lalu, ganti header akun twitter agan-agan dengan gambar yang sudah di upload tersebut. Caranya adalah masuk ke bagian Setting, dan ubah header nya dengan cara klik "Ubah Header" . Bisa juga di Edit sesuai selera :D ehehe
 
3. Selesai ! Akun twitter sudah terlihat di verifikasi, dengan cara yang sangat mudah. Tanpa keluarkan uang sedikitpun.

4. Jangan lupa follow twitter gua ya @Atwindas

hehehehehhehehhe :D

More Than a Friend

aku seorang siswi HARVARD UNIVERSITY, namaku GEORGIE HENLEY.. teman2 biasa memanggilku georg,

"hey georg" sapa se2org sambil mengacak2 rambutku,
"skandar hentikan !" bentakku padanya

dia adalah skandar keynes, aku memanggilnya skandar
dia sahabat.. eh tidak dia temanku yg menyebalkan namun dia lah org yg selalu membuatku tersenyum

"sudahlah jgn cemberut begitu" ledek skand mencubit pipiku
"skandar hentikan.. ! sakit tau" pekik aku memukul tangannya
"hahah astaga kau ini galak sekali" ledeknya lagi..

dia memang suka membuatku kesal..

"skandar !" panggil seseorang yg melambaikan tangan padanya
"hey" jawab skandar menghampirinya dan mencium keningnya
"hey georgie" sapanya padaku
"hey helena" jawabku

dia helena, temanku yg tidak lain adalah skandar
mereka pacaran baru 4 bulan..

helena & skandar, entah kenapa aku kurang menyukai helena.. tapi aku tak mengerti apa sebabnya..

hari ini adalah hari sabtu,
aku pergi ke toko ice cream di tengah kota ini,
aku memesan ice cream

"mas untuk wanita, ice cream rasa vanilla 1 jgn pakai seres, kejunya yg banyak" ucap seseorang tiba2 di sampingku
"ya ampun cody !" pekik aku langsung memeluknya,
"hey hey kau begitu merindukankukan" tanyanya dan aku pun mengangguk

aku duduk di bangku paling pojok bersamanya
"hey kapan kau tiba di sini" tanyaku
"kemarin.." jawb cody
"kenapa kau tak mengabariku" ucapku
"aku ingin memberimu sebuah kejutan" ucap cody
"astaga kau ini" pekikku sambil menikmati semangkuk ice cream
"bagaimana keadaan skandar ?" tanyanya
"baik, jauh lebih baik karna dia tlah memiliki seorang pacar" jawabku simple
"bukannya kalian pacaran" ledek cody
"hey.. kau ini" pekikku kesal mencubit bahunya
"aw.. oke oke sorry sorry aku hanya bercanda"

georgie kau marah jika aku menyukaimu" tanya cody berhati2
"tentu tidak.. ah.. ?? kau bilang apa tadi ?" aku terkejut
"kau marah jika aku menyukaimu" ulangnya
"tentu tidak, aku pun menyukaimu.. sebagai kakakku" ucapku
"ya aku juga menyukaimu sebagai adikku" ucapnya

"hey georgie" skandar datang menepuk punggungku..
"astaga skand kau ingin membuatku mati jantungan" omelku
"cody kau disini" teriak skand di telingaku
"skandar kau membuat telingaku sakit" aku menoleh ke skandar

ha ha ha ha ha ha ha

"apanya yg lucu" tanyaku

wahahahahaha
tawa skandar terbahak2

"hentikan skandar" omelku
"dekatkan wajahmu" pinta cody
aku pun mendekatkan wajahku, cody mengambil selembar tisue di depannya dan mengelap hidung dan pipiku
"mukamu penuh ice cream" jelas cody

aku melirikkan mataku tajam ke skandar yg masih menertawaiku

"skandar !!!!!!" teriakku menjejali mulutnya dengan sendok ice cream

"georgie dingin" pekik skand
"rasakan itu.. siapa suruh menertawakanku" ucap georgie
"kalian berdua tak pernah berubah" ucap cody
"bukan gak pernah tapi gak akan pernah" jawabku yg cody tertawa

malam minggu..

"georg aku bawa makanan" ucap skand mengetuk pintu kamarku
"astaga skand bisakah kau kecilkan suaramu" ucapku
"maaf," lirih skand
"kau tidak pergi dgn helena" tanyaku dan skandar seperti biasa nyelonong masuk ke kamarku langsung duduk di sofa yg ada di kamarku
"tidak.. dia ada urusan" ucap skand simple
"hey lihat ini, jelek sekali foto ini" pekik skand melihat fotoku
"jgn mengacak2 barang2ku skand" ucapku mengancam
"georgie.. aku boleh tanya sesuatu" ucap skand serius dan aku pun mengangguk
"sebentar lagi helena ulang tahun, kau kan cewe" ucap skand
"lalu" tanyaku
"lalu aku ingin minta tolong mencari kado untuknya" lanjut skand
"sudah aku tebak kau ke sini ada maunya" ucap georgie

"haha maaf georg, tapi please help me" mohon skand padaku
"oke2.. memangnya kapan dia ultah" tanyaku
"2 hari lagi" ucapnya skand
"oke jadi kapan kau mau membeli hadiah untuknya" tanyaku
"sekarang" jawab skand
"kau gila" bentakku "ini sudah malam skand" menggetok kepalanya
"iya iya aku hanya bercanda.. besok pagi" ucapnya meringis
"oke baik apa bayaranmu" tanyaku
"kan aku udah bawa makanan" jawab skand
"hanya itu ? astaga skand kau pelit sekali, aku tak ingin membantumu" ucapku mengancam
"baik2 besok apa yg kau minta akan aku belikan, tapi jgn mahal2 ya" ucap skand pasrah
"tenang, aku hanya minta ice cream vanilla ukuran besar" jawabku
"oke oke.. dasar picik" ucap skand pelan
"apa kau bilang" ucapku
"tidak2," jawab skand ngeles
"lebih baik kau pulang ini sudah malam" pintaku mengusir
"baik2 aku pulang.. thanks goerg ku sayang" ucap skand mencium pipiku
"skandar !!!!!" teriakku mengejarnya

besok pagi~

"georgie bangun.. ayo kau janji membantuku membeli hadiah buat helena" ucap skand menggoyang2kan bahuku
"aku masih ngantuk skand" ucapku menutup seluruh tubuhku dgn selimut
"ayo ini sudah siang.." ucap skand lagi
aku pun bangun namun masih duduk di ranjang
"siang ? memangnya jam berapa ?" tanyaku
"jam 7" jawab skand polos
"astaga skand ini masih pagi.. kau mengganggu waktuku tidur" marahku
"ayolah georg, kali ini aja jgn bangun siang2, ayo temani aku" pinta skand
"baiklah.. aku mau mandi dulu, kau tunggu di bawah" ucapku berjalan menuju kamar mandi

"ayo skand" ajakku
"kalian tidak sarapan dulu" tanya mom
"tidak mom, aku akan sarapan diluar" jawabku
"baiklah hati2, jgn lupa sarapan" pesan mom
skandar pun melajukan mobilnya menuju sebuah mall

setibanya di sana

"kita mau beli apa" tanya skand
"entahlah kita sarapan dulu aku lapar" pintaku
dan skand pun menuruti

di toko emas

"mba coba liat yg ini" ucapku menunjuk sebuah cincin berbentuk dgn kristal biru kecil
"aku rasa helena akan menyukainya" ucapku pada skand
"ya aku rasa juga begitu" ucap skand setuju
"tapi apa kau tau ukuran jarinya" tanyaku
"tidak, mm tapi sepertinya ukuran jarinya seperti jarimu" ucap skand
"baiklah aku coba di jarimu" tambah skand memasukkan cincin itu di jariku
"pas" gumam skand senang
"wah anda dan pacar anda sangat cocok" ucap pelayan toko itu
"ah apa bu.. bukan kami hanya teman" ucap skand menjelaskan
"teman, aku hanya teman" batinku
"baiklah saya beli yg ini" ucap skand melepas lagi cincin di tanganku, sementara aku masih melamun

"aku kenapa, kenapa hatiku merasa sakit ketika dia bilang aku hanya teman, bukankah memang begitu kami teman" batinku
"georgie ayo pulang" ajak skand menyadarkan lamunanku
"oh eh iya" ucapku
"kau kenapa" tanyanya dan aku pun menggeleng

"skand tunggu" ucapku menghentikan langkahnya
"ada apa georg" tanya skand
"kau lupa membelikanku ice cream" ucapku cemberut
"astaga aku lupa, ayo lah jgn cemberut, ayo kita beli" ajak skand menarik tanganku menuju toko ice cream
"mas ice cream rasa vanilla ukuran besarnya 1, dan rasa raisin ukuran sedang 1" pesan skand

sambil menunggu ice cream datang
skand membicarakan semua tentang dia dan helena..
"skand, hentikan aku bosan mendengarkan ceritamu" ucapku padanya
"hey georg.. apa kau cemburu" tanyanya meledek
"tentu tidak, hanya saja hampir tiap hari kau bercerita seperti itu" ucapku sebal
"benarkah, aku tidak menyadari nya" jawab skand
ice cream pesanan kami pun datang
"dari dulu kau selalu beli rasa vanilla" ucap skand
"apa bedanya dgnmu" jawabku
"apa waktu kau di belanda makan ice cream seperti ini" tanya skand
"tentu" jawabku
dulu aku JHS di belanda disana aku tinggal bersama grandma

waktu itu grandma sakit
aku dan mom harus tinggal di belanda untuk menemaninya dan sekolahku pun pindah, hingga grandma wafat aku dan mom pun kembali ke inggris berkumpul bersama dad lagi

di kampus

brukk
aku menabrak seseorang
"sorry, aku gak.." ucapku terhenti ketika aku mengenali siapa org yg aku tabrak
"georgie" sapanya
"g.. greyson ka.. kau a.. ada disini" tanyaku
"tentu, kau masih membenciku" tanyanya
aku pun tak menjawab dan langsung pergi..
tanpa sadar aku menangis..

"georgie georgie" panggil cody aku tak menghiraukannya dan terus berjalan namun dia berhasil menyusulku
"kau menangis, kau kenapa" tanyanya khawatir
aku pun langsung memeluknya dan menangis di pelukkannya
"baiklah kau harus menceritakannya padaku, kita ke taman sekarang tidak enak di lihat siswa lain" ucapnya padaku

di taman ~

"kau kenapa, ceritakan padaku georg" pintanya sambil menghapus airmataku

"kau kenapa georgie" tanya cody sekali lagi padaku
"tidak aku hanya merindukan grandma" ucapku menutupi
"kau yakin hanya itu" tanya cody
"yeah just it cody" ucapku berusaha meyakinkannya
"syukurlah" jawab cody lega
"sebaiknya kita kembali ke kampus" ajakku dan cody pun setuju

di kampus

"hey cody hey georgie" teriak skand memanggil menghampiri kami
"ada apa skand" tanyaku
"nanti malam kau datang kan ke pesta helena" tanya skand
"tentu aku pasti datang" jawab cody
"kau datang kan georg" tanya skand padaku dan aku pun mengangguk
"oh iya ada yg ingin aku kenalkan pada kalian" lanjut skand
"who" tanyaku
"grey !!" panggilnya pada seseorg yg berada di belakang kami
"astaga aku harap bukan dia" batinku
"greyson kenalkan ini temanku georgie dan cody" ucap skand memperkenalkan kami, org itu pun membalikan tubuhnya pada kami
"astaga dia.." batinku
"hey cody hey georgie" sapa grey
"hay greyson nice to meet you" jwb cody

"maaf aku harus ke kelas" ucapku langsung pergi
"bukankah kelas dia dimulai setengah jam lagi" ucap skand bingung
"maaf aku ingin menyusulnya" pamit greyson
"georgie tunggu !" panggil grey namun tak didengarkan olehku
"ada apa dgn mereka" tanya cody bingung skand pun hanya mengangkat bahunya

georgie dan greyson

"georgie tunggu" ucap greyson menghentikan langkahku
"apa ! untuk apa kau menyuruhku berhenti" ucapku membentaknya
"aku mohon maafkan aku" pinta grey
"maaf untuk apa ?" tanyaku pura2
"atas semua kesalahanku" ucap grey
"aku tidak membencimu, tapi.." ucapku
"tapi apa ?" tanya grey
"tapi hatiku terlalu sakit grey ! tapi apa ! rasa sayangku lebih dari rasa benciku" ucapku tak sadar aku pun menangis
"maafkan aku georg" lirih grey memelukku "aku tau aku salah.. ku mohon maafkan aku" pinta grey
"aku memaafkanmu grey, tapi aku masih terlalu sakit atas apa yg kau lakukan padamu" ucapku melepas pelukannya

"tapi ku mohon maafkan aku" pinta grey menggenggam tanganku
"sudahlah grey, lupakan.. anggap kita tak pernah kenal, aku pun menganggapmu begitu meski kenyataanya tak begitu" lirihku mengusap air mataku

"hey kalian" panggil skand yg datang bersama cody
"aku harus pergi maaf" pamitku yg tak ingin mereka tau aku habis menangis
"kenapa dia" tanya cody
"tidak2 ada apa2" jawab grey
"kau mengenalnya" tanya skand
"tidak aku tak mengenalnya, baru saja aku ingin berkenalan, tapi dia buru2.. dia wanita yg cantik dan baik" jawab grey
"tentu.. dia adalah temanku yg terbaik, aku akan menghajar siapapun yg menyakitinya" ucap skand
degg.. grey pun merasa takut dgn pernyataan skandar..

"dan aku pun tidak akan diam tentunya, dia sudah seperti adikku sendiri" tambah cody

bertambahlah kekhawatirn grey
"apa itu alasan georgie menyuruhku berpura2 tak mengenalnya" batin grey yg diam pasi
"grey grey are you okey" tanya skand

malam hari

"ayo georgie cepat kau ini berdandan sangat lama" ucap skand dari luar kamarku
"iya iya" ucapku membuka pintu kamar
"waw.." pekik skand melihatku
"ada yg salah" tanyaku
"umm tidak kau cantik malam ini" ucap skand
"jadi hanya malam ini" tanyaku
"iya hanya malam ini" jawab skand meledek ia berlari dan menyusulnya tapi aku tersandung karna highheels yg ku gunakan sangat tinggi
"aduh.." pekikku aku terjatuh tepat di pelukan skand
"astaga jantungku berdebar" batinku
"dia cantik" batin skand
"eh.. mm.. ayo cepat nanti kita telat" ucapku gugup skand pun hanya diam tak memberi jawaban,
sepanjang perjalanan kami hanya diam, dan sekali2 aku memergoki skand melirik lewat kaca yg ada spion dalam mobil
"apa yg terjadi" batinku

kami hanya diam hingga tiba di pesta helena
pesta ini di adakan helena namun helena tidak tau kalau skand akan datang karna yg ia tau skand sedang keluar kota

setibanya di sana kami langsung memakai topeng, ya itu karna tema pesta helena adalah pesta topeng,
kami pun segera masuk..
tidak lama kemudian pesta di mulai..
saatnya helena memotong kuenya
kue 1 ia berikan pada ortunya, kue ke 2 di berikan pada kakaknya dan kue ke 3
oh tidak..
"kue ke 3 ini.. aku berikan pada org yg sangat aku cintai.. ia adalah.. " ucap helena terputus skand pun perlahan jalan maju menggenggam kotak cincin yg ingin ia hadiahkan pada helena
"ia adalah.. Justin Bieber he's my boyfriend" lanjut helena..
pltakkk !!!
kotak cincin itu jatuh dari genggaman skand seiring dgn langkahnya yg terhenti
skand berjalan mundur
"tidak.. ini tidak mungkin" teriak skand melepas topeng yg ia gunakan
"skandar" teriak helena terkejut
buuk satu hantaman tepat di pipi kanan justin
aku pun segera berlari menghampiri mereka yg berkelahi
"stop skand stop" ucapku dan helena

"stop skand stop" larangku
"stop skand stop !! you must know, i never love you !" Teriak helena yg membuat skand berhenti memukuli justin "i just love him" ucap helena lagi
"ok.. i know.. you bitch helena" bentak skand lalu pergi
aku hanya melihat helena yg membantu justin berdiri
"you broke him, kau tega helena" ucapku sebelum aku pergi mengejar skand

"skand tunggu !" panggilku namun dia langsung masuk ke dlm mobil dan pergi meninggalkanku
"taxi stop" ucapku memberhentikan taxi

skand melajukan mobilnya sangat cepat
ia pun pulang ke apartemennya
aku pun mengejarnya
"skandar wait me" ucapku memanggilnya
ia masuk ke apartemennya aku pun mengikutinya
"untuk apa kau mengikutiku" ucapnya membentakku
"aku hanya tak ingin kau.."
"apa georgie.. kau tak mengerti apa2, kau tak tau perasaanku, kau takkan pernah bisa mengerti !" bentak skand
aku menghempaskan tubuhku di sofa apartemen skand

"kau itu tak mengerti apa2 georgie ! karna kau tak pernah mencintai se2org !" bentak skand lagi
aku pun berdiri dari sofa
"kau fikir aku tak pernah ? aku pernah skand, lebih parah darimu, aku mencintai se2org, aku pacaran dgnnya, tapi apa ? dia hanya menjadikanku taruhan !" aku balik membentaknya
"dan kau tak pernah tau karna kejadian itu waktu aku SHS di belanda ! yg lebih menyakitkan lagi sekarang aku bertemu dgnnya ! dan 1 kampus dgnnya.. !" ucapku sambil menangis pada skand lalu aku pergi karna aku takkuat mengingat itu semua
aku pun langsung pulang

sementara skand.. ia duduk melamun,, fikirannya sedang kacau.. dia sakit hati dgn helena dan merasa bersalah dgn georgie..
skand bingung.. apa yg harus ia perbuat..

besok pagi

"skand bangun.." ucapku membangunkannya
"georgie.. kau.." tanya skand yg masih setengah mengatuk
"udah bangun dulu aku akan mengobati lukamu" ucap georgie keluar dari kamar skand

sementara skandar mandi aku menyiapkan bubur untuknya, sebaskom air hangat dan handuk kecil untuk mengobati luka di wajahnya

skandar pun keluar dari kamarnya dan duduk di sampingku
aku peras handuk yg sudah aku celupkan ke air hangat di baskom
"aww.. pelan2" pekik skand
"sudah kau diam saja, wajahmu lebam seperti itu, jadi harus di kompres" marahku padanya
"georgie.." panggil skand
"hemmm" jawabku yg masih mengompres wajahnya
"maafkan aku.." ucap skand
"untuk apa" tanyaku
"untuk kata2ku yg semalam" jawabnya
"hh.. lupakan skand.." ucapku "sudah selesai, kau makan, aku sudah membuatkanmu bubur, ku letakkan di meja makan" ucapku padanya aku bangkit
"kau mau kemana" tanya skand
"kuliah.." jawabku
"bisakah kau izin hari ini dan menemaniku seharian" pinta skand memohon
aku berfikir sejenak
"hmm baiklah.. hanya kali ini" jawabku menerima
"thanks georgie" ucap skand tersenyum

aku pun berjalan ke dapur dan mengambil bubur untuknya
"nih kau makan dulu nanti keburu dingin" ucapku memberikan bubur padanya
"thanks georgie, kau baik sekali" jawab skand
"tentu.." ucapku padanya
aku pun duduk di sofa.. mengotakatik remote tv, mengganti2 channel.. menunggu skand selesai makan
"hey berhentilah mengganti2 channel" ucapnya mengejutkanku
"kau sudah selesai" tanyaku
"sudah.. sebaiknya kau bantu aku beres2" ucap skand
"astaga skand, kau menyuruhku tidak kuliah hanya untuk di jadikan pembantumu" ucapku cemberut
"ya ampun georgie, hanya membuang benda2 yg berhubungan dgn.." ucap skand terhenti
"helena.. apa kau yakin" tanyaku
"ya.. aku yakin, untuk apa aku memikirkannya, dia tak pantas mendapatkan airmataku" jawab skand
"oke.. ayo kita mulai" ucapku

foto,, baju, gelang, apapun yg pernah helena berikan skand masukkan kedalam kardus
"mau kau apakan barang2 ini" tanyaku

"ingin aku bakar" jawab skand
"ya terserah kau sajalah" ucapku pasrah

skandpun membakarnya di tempat sampah belakang apartemen

lalu kembali ke apartemen

"sudah" tanyaku
"yap, dan aku pastikan tak ada yg tersisa" ucap skand senang dan aku hanya menggeleng2kan kepala
"ayo pergi.." ajak skand
"kemana" tanyaku
"ke pantai tempat waktu kita kecil" jawabnya
"pantai itu sudah banyak berubah skand" ucapku
"yap tapi villa keluargaku di sana masih tetap" jawab skand
"maksudmu kita akan menginap disana" tanyaku
"tentu tidak, kita hanya berkunjung" jawab skand menarik tanganku keluar dari apartemennya dan masuk ke dalam mobil
skand pun langsung melajukan mobilnya dgn kecepatan normal,
ia menyetel sebuah lagu
"astaga itu lagu yg sering ayahmu nyanyikan" ucapku tertawa ketika sebuah lagu The blues di putar
"haha iya kau tau masih ingat saat ia menyanyikan lagu ini ? ia menarik mom dan berdansa" ucapnya tertawa

kami pun tiba di villa skand
aku pun turun dari mobil dan di sambut oleh dua org
"hey mom, hey dad" sapa skand
"hey skandkey" ucap Mr.Randal
"look.. who is that ?" tanya Mrs.Zelfa
"she is georgie mom, georgie henley" jelas skand pada mom zelfa
"oh.. dear your so beautiful, longtime no see" ucap mom zelfa yg langsung memelukku
"yes it.s me mom, mom i miss you so much" ucapku
"where your mom" tanya dad randal
"home.. dad" jawabku yg juga di peluk dad randal

aku biasa memanggil Mrs ane Mr keynes dgn panggilan mom and dad, begitu pun skandar pada kedua org tuaku

"bagaimana kalian bisa bertemu" tanya mom zelfa
"kami 1 kampus mom" jawab skand
"oh dear, semenjak kalian tiba dari belanda kami jarang bertemu, dan aku sekarang bertemu dgnmu.. kau sudah besar dan cantik" ucap mom zelfa
"thanks mom, aku juga tak tau jika kalian ada di gini" jawabku
"oke mom aku dan georgie ingin berjalan2" ucap skand memotong pembicaraan

aku dan skand pun berjalan2 di tepi pantai..
dulu waktu kami kecil pantai ini tidak terlalu ramai.. tapi kenyataan berbeda kini pantai sangat ramai

"kau masih ingat waktu kau menangis karna kakimu di capit oleh keong" ucap skand mengingat
"ya.. dan kau menangis karena tidak bisa membuat istana pasir" ucapku tak mau kalah..
skandar tertawa sedikit di paksakan
"skandar.. kau baik2 saja" tanyaku
"georgie.. siapa org yg menyakitimu" tanya skand yg membuat langkahku terhenti
"apa pedulimu" tanyaku ketus
"georgie.." ucap meraih tanganku "aku peduli padamu, aku menyayangimu" lanjut skand
"ka.. kau menyayangiku" tanyaku mendadak gugup
"tentu.. kita teman dari kecil, walaupun kita selalu bertengkar tapi aku menyayangimu" ucap skand
"teman.. ya hanya teman" batinku
"georgie jadi siapa org yg pernah menyakitimu" tanya skand
"kau berjanji tak akan melukainya jika kau tau" tanyaku takut

"tentu aku berjanji" ucap skand
"dia adalah greyson" jawabku
"grey.. greyson ? maksudmu greyson chance ?" tanya skand kaget aku hanya mengangguk dan tak berani menatap wajahnya
"tapi kau baik2 saja" tanya skand
"tentu skand, aku hanya sakit hati, tapi sudahlah aku pun telah melupakannya" ucap georgie
"semudah itu ?" tanya skand tak percaya
"ya.. tidak semudah itu.. tapi itu lah takdir, aku harus belajar sabar dan menerima kenyataan.. aku yakin kelak tuhan akan memberikan yg terbaik untukku" ucapku menatap hamparan pantai yg luas
"dia begitu baik, terlalu baik untuk di sakiti" batin skand

"skand are you oke" tanyaku
"oh iya.. hey lihat apa itu" ucap skand menunjuk ke langit dan aku pun melihat ke arah yg di tunjuknya
tapi malah skand menyiprat2kan air padaku

"hey skand basah semua !" omelku skand pun berlari dan aku mengejarnya, ketika aku berhasil menyusulnya aku dorong dia dan ia terjatuh ke pantai

"astaga georgie aku basah kuyup" ucap skand ngambek
"haha rasakan itu.. siapa suruh" ledekku menjulurkan lidah padanya
skand pun berjalan menjauhi pantai dgn wajah marahnya
"oh ayolah skand jgn marah seperti itu aku hanya bercanda" ucapku mengejarnya dari belakang
skandar berhenti lalu ia berbalik ke arahku.. ia menggendongku di bahunya
"skand hey skand turunkan aku" ucapku memukul2 punggungnya
"tidak sebelum kau basah kuyup" ucap skand licik
"oh no skand no skand noo..."
byuurrr aku di lemparnya ke pantai

hahaha tawa skand membeludak
"skandar !!!!" teriakku menjambak2 rambutnya
"aw.. aw ampun georgie.. aw sakit georgie" pekik skand yg masih aku jambak2 rambutnya
"hentikan georgie sakit tau" ucap skand menahan tanganku
"biarkan" ucapku skand malah tersenyum
"aku senang.. ia tak terlalu memikirkan kejadian semalam" batinku
"georgie" panggilnya aku pun menoleh.. ternyata skand mengolesiku dgn pasir pantai

aku pun bermain kejar2an dgn skand sampai baju yg kami kenakan tadi basah sampai setengah kering

"hentikan skand aku lelah" ucapku duduk di tepi pantai
"ya aku juga" jawab skand
"masa2 kecil itu adalah masa2 yg menyenangkan" ucap skand
"ya bagaimana tak menyenangkan, kau selalu mengerjaiku" protesku
"tapi kau juga selalu menyakitiku, kau selalu menyakar lenganku," ucap skand tak mau kalah
kami diam beberapa menit

"hh sudah lupakan, udah mau sore ayo pulang" ajak skand
"aku lelah skand kakiku pegal" lirihku
"baiklah" ucap skand yg jongkok di depanku
"naik ke punggungku" pintanya
"kau yakin" tanyaku
"ayo cepat" pintanya lagi
aku pun naik kepunggungnya
"astaga kau berat sekali" pekik skand ketikan mencoba berdiri
"hentikan skand" gerutuku
"aku hanya bercanda" ucapnya

aku ingat terakhir kali dia menggendongku saat aku terjatuh dari sepeda
walaupun dia menyebalkan dia selalu ada buatku

"skand.." panggiku dari belakang punggungnya
"hmm" jawabnya singkat
"kau sudah melupakan helena" tanyaku hati2
langkah skand terhenti sejenak
lalu ia lanjutkan lagi berjalan
"tentu aku ingin sepertimu, bisa menerimanya karna bagaimanapun itulah kenyataannya" ucapnya sambil tersenyum
"oh god aku tersentuh mendengarnya" batinku
tanpa sadar aku memeluknya dgn menyandarkan kepalaku di bahunya
"thanks for today georgie" ucapnya
"yeah.. tentu skand" jawabku

di villa skand
"oh dear.. what's happen ?" tanya mom zelfa ketika melihatku di gendong oleh skand
"nothing mom, she just tired" ucap skand
"yes mom.." tambahku
"mom kira kau jatuh.." ucap mom zelfa lega
"istirahatlah didalam" pinta mom zelfa
skand pun menurunkanku di sofa

"villa ini sedikit berubah" gumamku
"tentu, itu karna ada yg di perbaiki" ucap skand
"ini minumlah" ucap mom zelfa memberikan kami 2 buah orange juice
"thanks mom" ucapku

"apa kalian akan menginap" tanya mom
"oh no mom.. besok kami kuliah" jawab skand
"yeah mom, next time maybe" ucapku
"baiklah" ucap mom zelfa sedikit kecewa
"oke mom, sebaiknya kami pulang, takut kemaleman di jalan" ucap skand
"oke.. hati hati di jalan, sampaikan salam mom pada mamamu dear" pesan mom padaku
"tentu mom" ucapku.. aku memeluk mom
"hati2 skand, antarkan my princess ke rumahnya" pesan mom zelfa pada skand
"tentu mom" ucap skand berjanji

"hari ini melelahkan.. namun setidaknya aku yakin dia takkan berlarut dgn kesedihannya" batinku memandang skand yg sedang menyetir
"ada apa" tanyanya
"tidak" jawabku mengalihkan pandanganku

kami tiba di rumah malam skand mengantarku pulang
"georgie.." panggilnya ketika aku mau masuk
"ya.." jawabku singkat
"thanks for today,and.. good night" ucapnya tersenyum
"yes skand, good night too" jawabku
skand pun pulang, dan aku masuk ke dlm rumah

apa yg anak itu katakan membuat aku dan skand heran
"hentikan" ucap skand tiba2
"dia berhak memilih org yg ia cinta, mungkin aku harus lebih hati2 lagi memilih wanita" tambah skand yg membuatku tak percaya
"ayo georgie" ucap skand padaku aku pun mengikutinya
kami berjalan ke kantin

di kantin

"skand" panggilku
"ya.. " jawabnya singkat
"apa aku bermimpi" tanyaku masih tak percaya.. skand menarik hidungku
"aww sakit skand" teriakku memukul tangannya
"apa kau bermimpi" tanyanya tertawa melihatku manyun
"tidak" jawabku mengelus2 hidungku yg merah
skand hanya tertawa melihat tingkahku
"berhentilah menertawaiku" ucapku mulai sebal
"oh hahah sorry2, jgn marah georgie" ucapnya berusaha menahan tawa,

"sebaiknya kita kembali ke kelas pelajaran di mulai 15 menit lagi" ucap skand melirik jam tangannya
"ya kau benar ayo" ucapku bangkit dari bangku kantin

tin tin tin
"siapa yg membunyikan klakson di luar" ucap my mom
"biar aku lihat mom" ucapku berjalan keluar

aku membuka pintuku,
"skandar apa yg kau.."
"aku menjemputmu" ucap skand
"baiklah tunggu di situ" ucapku
"who sweety" tanya dad
"skandar dad" jawabku "aku berangkat kuliah dulu ya.. bye mom bye dad" tambahku pamit
"hati2 di jalan" pesan mom

"kau gila skand" ucapku keluar dari rumah
skand hanya tertawa
"cepatlah masuk" ucapnya

di kampus

"kau tidak lelah kemarin seharian jalan2" tanyaku yg berjalan di sampingnya menyusuri koridori kampus
"tidak, aku tak lelah" jawabnya
langkah skand pun terhenti ketika melihat helena dan teman2nya di depan
"skand are you oke" tanyaku pelan
"yeah am ok" jawabnya tak kalah pelan
tiba2 seorg siswi datang
"hey helena, kau wanita tak tau malu ! jika aku jadi dirimu aku tak akan berani menunjukkan wajahku di kampus ini lagi" ucap wanita itu yg fansnya skand

1 bulan kemudian

di kampus

"georgie" panggil cody
"ya.." jawabku
"kau lihat ini" ucap cody menunjukkan sebuah kotak cincin padaku
"sepertinya aku pernah melihat ini" gumamku mencoba mengingat
"ini cincin yg waktu itu skand bawa" jawabnya
"oh.. iya benar, darimana kau mendapatkannya" tanyaku
"ini kan terjatuh dari genggamannya lalu saat ia memukul just.. just.."
"justin" tambahku
"ya justin, aku mengambilnya.. dan aku fikir aku simpan dan akan aku kembalikan pada saat yg tepat" jelasnya
"lalu kenapa kau tak memberikan cincin itu padanya" tanyaku
"aku takut georgie, makanya ini aku berikan padamu" ucapnya sambil memberikan kotak cincin itu padaku, aku membuka kotak itu, isinya masih utuh,

dan skand melihat kami dari kejauhan, aku pun langsung menyimpannya ke dalam tas
"georgie aku pergi dulu ya" pamit cody kabur
skandar berjalan menghampiriku
"apa yg ia berikan padamu georgie" tanya skand

"ah oh bukan apa2" jawabku
"oh begitu, ayo pulang" ajak skand
"tapi aku ingin ke toko ice cream" jawabku
"mm.. baiklah kita ke sama dulu" ucap skand setuju aku hanya tersenyum..

"entah kenapa.. aku yakin aku mulai menyukainya..
yeah i like him more than a friend" batinku

sepanjang perjalanan aku pun memeriahkannya
"georgie berhentilah menatapku" ucap skand menyadarkanku
"pede sekali kau" ucapku berbohong

di toko ice cream

aku pun memesan ice cream dan seperti biasa aku duduk di kursi yg toko itu sediakan
tiba2
"skandar" panggil seorang wanita
"he.. helena" jawab skand
"bisa aku bicara padamu" pinta helena, skand pun mengangguk
"sebentar ya georgie" ucapnya padaku, aku hanya mengangguk, mereka keluar dari toko ice cream..
aku pun menunggu skand sambil memakan ice cream yg aku pesan
"entah kenapa hatiku merasa aneh melihatnya pergi bersama helena.. ah positive thinking georgie" batinku

skandar & helena pergi ke taman dekat toko ice cream
"apa yg ingin kau bicarakan" tanya skand
"skand maafkan aku skand maafkan aku" ucap helena menangis
skand yg tak tega pun memeluknya
"iya aku memaafkanmu, kau kenapa" tanya skand lembut
"justin menipuku, ia sudah memiliki pacar, dan aku bodoh waktu itu memilih dia daripada dirimu" ucap helena masih nangis
"astaga jahat sekali dia" ucap skand
"maafkan aku skand please, come back with me" pinta helena lirih
"ya helena, aku pun masih menyayangimu" ucap skand
"sungguh" tanya helena tak percaya
"yeah, aku masih mencintaimu" ucap skand
"thanks skand, i love you too" ucap helena memeluk skand

back to georgie

"astaga sudah 2 jam, ia kemana" gumamku
"sebaiknya aku pulang duluan" batinku lalu pergi pulang ke rumah

"hey sebentar, aku lupa georgie masih di toko ice cream" ucap skand yg baru ingat
"mungkin dia sudah pulang" ucap helena
"ya mungkin" ucap skand lalu mereka melanjutkan jalan2

ke esokan harinya di kampus

"awas saja skandar, jika aku bertemu dgnnya tak akan ku maafkan karna telah meninggalkanku sendiri kemarin" batinku kesal
"georgie" panggil skand
"awas kau skand" batinku menggepalkan kedua telapak tanganku
"hey georgie mukamu merah" tanya skand meledek
"kau masih tanya, kau meninggalkanku kemarin" ucapku kesal
"ayolah georgie maaf, aku sedang senang" ucap skand
"senang.. apa yg membuatmu senang ? karna meninggalkanku kemarin ?" tanyaku kesal
"tidak.. tapi aku balikan dgn helena" ucap skand senang
jegger
"hatiku, hatiku sakit.." batinku yg mendadak tak dapat berkata apa2
"georgie ? kau ikut senang kan ?" tanya skand
aku hanya diam tak menjawabnya

"georgie kenapa kau diam, ayo jawab" ucap skand menggoyang2kan tubuhku
"ah.. oh apa kau yakin, eh maksudku aku ikut senang" jawabku tak karuan
"ku rasa aku yakin aku masih mencintainya" ucap skand
"oh" jawabku singkat
"kau ikut senang kan" tanya skand
aku mengangguk dgn sedikit ku paksa tersenyum
"thanks georgie you're my best friend" ucap skand memelukku

"aku tak tau, yg jelas hatiku hancur saat ini" batinku
"skand.. bisakah kau mengizinkanku, aku sedang tidak enak badan, aku ingin pulang" ucapku melepas pelukannya
"kau sakit ? ayo aku antar kau ke dokter" ucap skand panik
"tidak tidak perlu aku hanya ingin pulang dan beristirahat" ucapku berbohong
"oh, baiklah kalau begitu aku antar kau pu.."
"tidak skand aku bisa pulang sendiri" ucapku lalu pergi meninggalkan kampus,
tapi aku tak pulang.. aku pergi ke danau di ujung kota.. aku ingin menyendiri..

di danau

"aku salah menyukainya, seharusnya aku sadar dia hanya mengganggapku seorg teman" batinku duduk di tepi danau yg hening
"kakak cantik.. kakak kenapa nangis ? ini aku kasih bunga buat kakak" ucap seorg anak laki2 kecil yg kini berada di hadapanku membawa setangkai bunga tulip
aku tersenyum padanya
"tidak adik kecil, mata kakak kelilipan" ucapku berbohong padanya
"oh gitu, ini bunga buat kakak" ucapnya tersenyum padaku, aku mengambil bunga itu
"terimakasih adik kecil, kau baik sekali" ucapku
dia pun pergi bermain kembali
aku memutuskan mencari tempat yg sepi,
aku pun duduk kembali dan menangis lagi

"kau menangisinya" ucap se2org tiba2 aku pun langsung bangkit
"kau menangisi skandar kan" tanyanya sekali lagi
"cody.. ka.. kau"
"kau menangisi skandarkan" tanyanya sekali lagi
"tidak, maaf aku harus pulang" ucapku yg melewati sisi kirinya namun dia menarikku dan memelukku

aku pun tak kuasa menahan tangis.. aku menangis di pelukan cody, ya aku menangis..
"air matamu terlalu berharga menangisi org bodoh sepertinya" ucap cody
"maksudmu" tanyaku melepas pelukannya
"ia dia bodoh, ia tak tau yg mana yg ia cinta sebenarnya" jawab cody
"aku tak mengerti" tanyaku
"nanti kau akan mengerti, ayo.. sebaiknya aku mengantarmu pulang" ajak cody dan aku pun menurutinya

(di percepat)
di kamar

"georgie" panggil mom
"yes mom" jawabku
"bisakah kau ke bawah sebentar" pinta mom
"ya mom aku akan segera turun" jawabku bangkit dari kasur dan mencuci mukaku
"ada apa mom" tanyaku
"duduklah" pinta dad
aku pun duduk di samping mom
"minggu depan sepupumu menikah" ucap mom
"lalu" tanyaku
"kami akan ke amerika untuk menghadirinya kau mau ikut" tanya dad
"okey i want" jawabku
"tumben mau, biasanya kau malas" ledek mom
"hitung2 jalan2 mom" jawabku "dan melupakan hal itu" batinku

"kapan kita berangkat mom" tanyaku
"2 hari lagi" jawab mom
"kira2 berapa hari kita di sana" tanyaku
"kira-kira 2 minggu, memangnya ada apa" tanya dad
"loh, bukankah dad harus kerja" tanyaku
"kau lupa dadmu kan pemilik perusahaan" ingat mom
"oh ya.. lupa" jawabku nyengir
"sebaiknya kau izin ke kampus besok" ucap mom
"tentu, sebaiknya aku kembali ke kamar" jawabku

besok di kampus

setibanya di kampus aku langsung ke ruang dosen untuk meminta izin karna besok aku harus pergi
(di percepat)
aku pun keluar dari ruang dosen dan pas saat cody lewat..
"sedang apa kau tadi ke ruang dosen" tanya cody
"minta izin" jawabku
"minta izin untuk apa" tanya cody
"untuk pergi ke amerika" jawabku
"amerika ? kapan dan untuk apa kau ke sana ?" tanya cody
"besok pagi, sepupuku menikah jadi aku harus datang" jawabku
"berapa lama" tanya cody
"hanya 2 minggu" jawabku

"ku mohon jgn beri tau skand jika aku menyukainya" pintaku pada cody
"tapi dia.. ha.."
"cody please.. help me.." ucapku memohon
"baiklah aku berjanji" ucap cody kalah
"dan jgn bilang padanya jika aku ke amerika" ucapku lagi
"oke oke aku janji padamu" ucap cody
"thanks" ucapku padanya "baiklah aku harus pulang, aku harus packing baju untuk besok, bye cody see you" tambahku melambaikan tangan padanya

"cody" panggil skand yg datang bersama helena
cody melihat mereka dgn sinis
"kau liat georgie" tanya skand
"tidak tau !" jawab cody langsung pergi meninggalkan dia
"kenapa dia" gumam skand
"mungkin sedang ada masalah" jawab helena
"mungkin" ucap skand "ayo kita cari georgie lagi" tambah skand
"kau telfon saja dia" saran helena
kau benar.. skand pun menelfon georgie namun HPnya tidak aktif
"tidak aktif" grutu skand
"mungkin lowbat" ucap helena

di rumah

aku mulai packing baju2 yg akan aku bawa, "sepertinya sudah siap.. besok aku tinggal berangkat" batinku

besok pagi

"georgie cepat" ucap mom menunggu di halaman
"iya mom" jawabku keluar dari rumah

di bandara

"bye inggris.. semoga aku bisa melupakanmu" batinku

pesawat pun berangkat

4 hari kemudian

di kampus

"astaga georgie kenapa tiba2 menghilang sih" gumam skand
"kenapa kau mencari georgie" tanya helena
"aku takut dia kenapa2" jawab skand
"apa kau mencintainya" tanya helena tiba2
tengg skandar diam sejenak ia bingung
"tentu tidak" jawabnya pelan
"i love you skand" ucap helena memeluk skand
"i love you too" jawab skand membalas pelukkannya
"kenapa perasaanku biasa saja pada helena, tak seperti dulu" batin skand

cody yg melihat kemesraan mereka berdua sedang menahan kesal ia kesal karna tingkah skand
"shit !!" pekik cody memukul meja di depannya

10 hari kemudian

di apartemen

"sebaiknya aku kerumah georgie malam ini" ucap skand lalu pergi menuju rumah georgie.. namun sayang rumah georgie sangat sepi
"kemana mereka, apa yg terjadi, kenapa georgie menghilang dan tak mengabariku" batin skand kembali di apartemennya

ke esokkan harinya

di kampus

"cody tunggu" panggil skand
"apa" jawab skand ketus
"kau tau di mana georgie, sampai hari ini dia tak ada kabar" jawab skand menunduk
"kau bodoh !!!" teriak cody langsung menghajar pipi kiri skand
"skandar !" teriak helena yg melihat skand di pukul "stop cody" pinta helena
"aw.. kau kenapa cody" tanya skand meringis
cody tak menjawa ia langsung pergi meninggalkan kampus
"are you oke" tanya helena
"yeah.." jawab skand
"ayo kita ke ruang kesehatan, bibirmu berdarah" ajak helena sambil membantu skand berdiri

di ruang kesehatan

"aw sakit pelan2 geo.." skand tak melanjutkan kata2nya

"aku merindukan georgie,, georgie kau dimana" batin skand yg masih di obati oleh helena
"sudah.." ucap helena menyadarkan skand
"thanks," ucap skand dan helena hanya tersenyum

14 hari kemudian

"sebentar lagi aku akan tiba di inggris, tapi tak sedikitpun aku melupakannya" batin georgie di dalam pesawat

tiba di rumah

"istirahatlah dulu, baru kau bereskan barang2mu" pesan mom dan aku mengangguk
setelah aku rasa cukup istirahat aku pun merapikan barang2ku
aku merapikan tas yg kuliahku
"apa ini" gumamku mengeluarkan sebuah kotak dari dalam tas
"cincin.. ini cincin untuk helena, sebaiknya besok aku harus mengembalikannya, besok hari libur semoga skand ada di apartemennya" batinku lirih setelah melihat cincin itu

di apartemen cody

"cody please aku yakin kau tau georgie dimana" mohon skand
"tidak" jawab cody ketus
"please cody, tell me" mohon skand

"peduli apa kau dgnnya" tanya cody kesal
"aku menyayanginya.. dia temanku, temanku dari kecil" jawab skand
"hanya teman ? kau bodoh skand" bentak cody
"apa maksudmu" tanya skand
"ya kau bodoh, apa kau yakin kau hanya menganggap georgie teman" tanya cody
skand pun tak menjawab dia bingung dgn perasaannya
"kau tak bisa menjawab ? sebaiknya kau fikirkan lagi skand" ucap cody ketus
skand hanya diam dan duduk di sofa ruang tamu apartemen cody
"georgie menyukaimu skand, dia mencintaimu.. kau tak tau dia menangis saat dia tau kau kembali bersama helena" ucap cody tiba2
"dia menyukaiku" tanya skand "tapi.. tapi mana mungkin" tambah skand tak percaya
"itu karna kau bodoh skand, georgie selalu ada buatmu.. menemanimu, tapi kau malah memilih wanita yg telah menyakitimu, dimana hatimu skand kau tak pernah melihat ketulusan georgie.. kau tanya hatimu skand, aku yakin kau juga mencintainya" jelas cody

skand masih duduk terdiam apa yg di katakan cody benar,
"sebaiknya kau pulang, aku lelah ingin beristirahat" ucap cody sedikit mengusir
skand pun bangkit dan berjalan dgn tatapan kosong
"skandar.." panggil cody dan skand menghentikan langkahnya
"georgie berada di amerika, dan aku tak tau kapan dia kembali ke inggris" tambah cody lalu ia masuk ke kamar
"amerika" batin skand
skand pun kembali ke apartemennya..

di apartemen skand

"argggh aku bodoh" pekik skand mengacak2 rambutnya sendiri
"apa yg harus aku lakukan.. dia di amerika," batin skand

ke esokkan paginya

"kau mau kemana georgie" tanya dad
"ke apartemen skand, mengembalikan sesuatu" jawabku
"oh hati2" pesan dad
"bye dad bye mom" pamitku
dgn berat hati aku pergi ke apartemen skand
"entah aku bingung harus bersikap seperti apa jika bertemu dgnnya" batin ku

aku pun tiba di depan pintu apartemen skand
"relax georgie relax" batinku

aku membuka pintu apartemen skandar,
aku mendapati skand bersama helena sedang mengobrol
"hai maaf menganggu" sapaku
"georgie" panggil skand dan mereka menghampiriku, skand langsung memelukku tapi aku langsung melepaskannya
"maaf aku terburu2, aku hanya ingin mengembalikan ini padamu" ucapku memberikan kotak cincin itu pada helena
"itu cincin yg ingin skand berikan padamu waktu itu, aku menyimpannya karna aku yakin suatu hari nanti ia memerlukannya, dan ternyata benar kau kembali bersamanya" jelasku sedikit memaksa tersenyum, tapi skand hanya diam memandangku
"wah indah sekali" ucap helena melihat cincin itu
"thanks skand" ucapnya mencium pipi skand yg masih diam memandangku

"aku tak kuat melihatnya" batinku,
"mmh..sebaiknya aku pergi" ucapku pamit dan langsung pergi
"please don't cry" batinku di koridor apartemen

"astaga liftnya lama sekali"batinku

"maaf helena, aku tidak mencintaimu, dan cincin itu bukan buatmu, maaf aku harus mengejarnya" ucap skand mengambil kotak cincin itu dari tangan helena
"ta.. tapi skand" teriak helena tak dihiraukan skand sudah pergi, helena pun memutuskan pulang dgn sakit hatinya

"astaga dia sudah naik lift" pekik skand yg berlari menuju tangga darurat

di bawah

"georgi tunggu" ucap skand menarik tanganku
"lepaskan skand aku buru2" ucapku berontak mencoba melepaskan tanganku dari skand, karna aku telah menangis saat itu
"aku mencintaimu georgie" ucap skand tiba2 yg membuatku berhenti berontak
"aku mencintaimu georgie" ucapnya sekali lagi "dan cincin ini, cincin ini untukmu" lanjutnya memakaikan cincin di tanganku
"katakan kau juga mencintaiku" pintanya
aku mengangguk berlinang air mata
"ya, aku mencintaimu skand" ucapku
skand mencium keningku
"i love you more than a friend" ucap skand

You're My Life

namaku skandar keynes, biasa di panggil skandar.. aku anak ke 2 dari 2 bersaudara.. nama kakakku soumaya keynes.. (lupakan)
aku mempunyai seorg pacar namanya Georgie Henley.. aku mencintainya, dan org tuaku pun juga mengenalnya, aku kuliah di Harvard university

di kampus

"hey kalian nempel mulu kaya lem" ledek greyson yg melihatku dgn Georgie

ini sahabatku.. geryson chance, dia sangat baik dan menyenangkan.. dan aku pun juga senang berteman dgnnya, tapi sayang dia suka gonta-ganti pacar alias Playboy,
katanya sih belom dapat yg pas..

"biarkan dari pada kau gonta-ganti mulu" ledek Georgie dan aku tertawa melihat ekspresi kekasihku yg satu ini ketika meledek greyson..
mereka memang suka meledek.. dan aku tak pernah cemburu dgn mereka..

"ya ampun georgie.. lihat wajahmu membuatku ingin muntah" ledek grey
"apa kau bilang ?!" bentak georgie
"apa ? aku tidak bicara apa2" ucap grey mengeles
"kau kira aku tak dengar" ucap georgie
"sudah2, jgn seperti anak kecil begitu, ayo kita ke kelas" ucapku mengajak georgie
"ayo.. aku males melihat wajahnya yg menyebalkan" ucap georgie membuang muka pada grey
"apalagi aku" pekik grey berbisik
"sudah ayo" ucapku

di kantin

"skand" panggil georgie padaku
"iya" jawabku
"aku ingin bicara dgnmu nanti malam" ucap georgie
"bicara apa ? kenapa tidak disini" ucapku
"tidak bisa skand, aku hanya ingin bicara berdua dgnmu" ucap georgie
"baiklah.." jawabku mengalah
"aku tunggu kau di tepi danau, jam 8" ucap georgie
"baiklah.." jawabku

malam hari
aku pun menunggunya di tepi danau 15 menit lebih cepat..
"apa yg ingin ia bicarakan" batinku
"maaf aku terlambat, kau sudah lama ?" tanya georgie
"ya no problem dear," jawabku

"skandar.. aku ingin kau berdansa dgnmu malam ini.." pinta georgie
"tentu" jawabku mengulurkan tangan untuk mengajaknya berdansa
aku pun berdansa dgnnya.. dgn iringan angin malam,
"skand.." panggilnya
"hemm" jawabku menatap matanya
"kau tak akan marah jika aku pergi.." ucapnya tiba2 yg membuatku berhenti
"pergi kemana" tanyaku
"entahlah.. dgn se2org yg aku cinta" jawabnya yg membuatku melepaskan tangan dari pinggangnya
"org yg kau cinta ? maksudmu ?" tanyaku sinis
"ya.. aku mencintai org lain.. maaf ya skand.. aku tak bermaksud..."
"kau bohong !" bentakku
"tidak skand, sungguh.. maaf skand tlah membuatmu kecewa.. aku tak ingin kau bersedih" ucapnya dgn air mata yg menetes
"tapi aku mencintaimu georgie !" bentakku
"aku tau.. maaf skand kita tidak bisa bersama, kelak kau akan menemukan yg terbaik, sebagai penggantiku" ucap georgie menangis "thanks skand untuk semuanya, aku harus pergi" ucap georgie

"tapi georgie.. siapa org yg kau cinta" tanyaku menahan rasa sakit menahan langkahnya
"kau tak perlu tau skand, sorry skand.. i love you.." ucap georgie mengecup bibirku lembut "always love you.. bye skand" tambahnya lalu pergi

aku tak tau apa yg harus aku lakukan malam ini.. hatiku amat hancur, aku kesal.. semua menjadi satu.. aku pun melajukan mobilku dgn amat sangat cepat hingga tiba di apartemenku..
aku banting pintu kamarku
"aku benci kalian semua" teriakku di dalam kamar..
"kenapa georgie kenapa" batinku.. air mataku pun mengalir, menyesali semuanya
kini aku telah hancur dgn org aku cintai..

besoknya di kampus

aku ke kampus dgn menahan kemarahan..
"skandar woy skandar" panggil grey, aku pun berhenti..
"apa" jawabku dingin
"georgie skand georgie" ucap grey panik
"kenapa dia ? dia bukan urusanku lagi, kami sudah putus" jawabku dingin lalu pergi
"georgie meninggal !!!" teriak greyson yg membuat langkahku berhenti, grey menghampiriku dari belakang
"ia sakit, kanker otak stadium akhir" jelas grey lagi
"a.. apa ? itu tidak mungkin.. kau bercanda, semalam ia baik2 saja" jawabku tersenyum jahat
"dia tidak ingin kau tau" ucap grey sedih
"lalu kenapa kau tak memberi tahuku !!!" bentakku menggoyang2kan bahu grey
"aku baru tau tadi.. lebih baik sekarang kau ke rumah sakit," pesan grey

aku dan grey pun berlari menuju parkiran, aku yakin grey berbohong, dia sering berbohong..
aku melajukan mobil dgn sangat cepat, dan ingin membuktikan jika grey berbohong
"aku yakin kau bohong" ucapku pada grey
"terserah" jwb grey

dirumah sakit

aku berlari menuju ruangan di sana,
ketika aku masuk ada kedua org tua georgie, mereka menangis.. dgn se2org yg wajahnya telah di tutupi oleh selimut
aku menghampiri ranjang pasien, membuka selimut itu perlahan
"tidak.. tidak mungkin.. kalian sedang mengerjaiku" pekik skand "georgie bangun.. georgie.. !! berhenti mengerjaiku, ayo bangun" bentakku menggoyang2kan bahunya
"skandar kau harus bisa menerimanya.. georgie benar2 pergi," ucap mamanya georgie
"tapi bagaimana mungkin.. semalam ia baru bertemu dgnku" ucapku
"sebenarnya semalam tante sudah melarangnya pergi, tapi dia memaksa dia ingin menemuimu, tante tak bisa melarangnya" jelas mamanya lagi
"georgie.. ayo bangun.. ayo.." aku tetap menggoyankan tangannya hingga aku baru bisa menerima ia pergi
"i love you georgie" ucapku mencium keningnya sangat lama.. airmata ku mengalir.. aku tak kuat

Georgie pun pergi,, jasadnya telah di makamkan

"skandar.." panggil mama georgie menepuk punggungku yg tengah memeluk batu nisan
akupun menoleh
"setelah georgie menemuimu, ia menitip surat ini" ucap mama georgie lagi memberikan sebuah surat padaku "tante pamit dulu  ya" tambahnya lalu pergi pulang

aku pun kembali kerumah dgn perasaan masih kacau, aku masuk ke kamar.. aku pun membuka surat yg di berikan mama georgie


Dear : Skandar

Maafkan aku telah berbohong padamu.. aku tak bermaksud begitu,,
aku hanya ingin org yg aku cintai tidak iba dgn penyakitku ini,,
Skandar.. maafkan aku.. aku telah menyakitiku,, aku tau aku salah..
tapi aku tak mau melihatmu terluka ketika melihatku menemui ajal..
aku tak ingin kau melihatku saat aku di jemput oleh malaikat maut..

walau aku tau, pada akhirnya kau pun harus tau penyakitku ini..
aku tak memiliki waktu banyak di dunia ini menemanimu,,
tapi kau harus tau skand.. aku slalu ada di hatimu..
aku yakin kelak kau akan menemui wanita yg bisa membuatmu tersenyum,,

berjanjilah skand,, kau tak akan menangis lagi,, hapus air matamu,,
ku mohon berjanjilah padaku skand.. jgn menangisi kepergianku..
aku mencintaimu skand..
slamat tinggal skand..
aku slalu mencintaimu..
mencintai apa pun itu,, kekurangan maupun kelebihanmu..
tersenyumlah skand..

I LOVE YOU,

Georgie

"hatiku semakin hancur.. aku terluka.. tapii aku sudah berjanji..." batinku

aku pun menghilang.. tak masuk kampus hampir sebulan,, aku enyah bagai di telan bumi..
hingga pada saat ini akupun memberanikan diri masuk kampus,,
setidaknya aku sedikit tenang

"skandar !!!" panggil greyson "kau kemana saja" tanyanya
"hanya menenangkan diri" jawabku duduk di bangku yg di sediakan di koridor kampus
"kau sudah merasa baikkan" tanya grey lagi..
aku mengangguk pelan dan tersenyum kecil "ya.. kurasa begitu" jawabku singkat
"baiklah jika begitu.. aku pergi dulu ya.." ucapnya pamit
"mau kemana" tanyaku
"menjemput adikku di bandara.. dia akan kuliah bersama kita di sini" jawabnya sambil melangkah pergii
aku pun kembali ke kelas..

di bandara

"astaga kemana dia" batin keizha melirik jam tangannya
"keizha !!!" teriak greyson menghampiri
"astaga aku menunggumu setengah jam.. kau ini selalu terlambat grey" omel keizha
"maaf" ucap grey mengacak acak rambu keizha
"sebagai hukumanku.. bawa koper2 ku.." perintah keizha
"oke2 hanya ini" jawab grey ringan
"eitss.. yg itu" ucap keizha menunjuk 2 troli barang
"WWHHHAAATT !!!" teriak greyson
"jgn membantah" bentak keizha berjalan dahulu.. sementara grey bengongg dan meneguk ludahnya
"apa yg kau lihat.. cepat bawa" peerintah keizha

nahh yg ini belom di next, so sabar ya :D

Beautiful In Last

Beautiful In Last


Author POV

Greyson Chance adalah seorang cowok keturunan USA ini,adalh ketua dari Geng artis terkenal di kampusnya. Sebut saja geng mereka bernama The Boys.
Siapa yg tidak tahu dan kenal mereka.. sekelompok pria dgn wajah tampan dan terkaya,, mereka terdiri dari
Greyson Chance cowok yg mengepalai geng ini, paling banyak fans.. tapi sayang.. ia terlalu acuh dan ketus dalam berbicara
Cody Simpson dan Justin cowok ini adalah cowo dgn tipe-tipe playboy
Christian Beadles dan Austin Mahone adalah cowok pendiam dan paling sering menjaga perasaan setiap wanita..

Greyson POV

Saat aku memasuki halaman kampus banyak teriakan wanita yg membuat telingaku sakit,
ya.. aku baru kuliah S1 di Oxford Univ untuk kejuruan musik.. hey kenapa tidak aku memiliki suara yg bagus. Batinku sambil memarkirkan mobil Bugatti Veyron Super
"Greysooooooon !!!!!!!" jeritan para wanita ketika aku baru membuka setengah pintu mobilnya itu.. hingga ia muncul seutuhnya begitupun yg dilakukan fans cody, justin, christian dan Austin
"astaga.. telingaku mau pecah!" gumam austin,
"hey kau cantik sekali" goda justin ke salah satu fansnya hingga pingsan
"justin hentikan itu.. kau akan membuat semua wanita pingsan" protes christian
justin hanya tersenyum picik.. "ckk ini menyebalkan" gumamku sambil melangkah..
sepanjang koridor aku sedikit risih dgn teriakan mereka.. "astaga ini sangat sangat menyebalkan" batinku dgn wajah jutek.
aku pun masuk ke kelas
"ini menyenangkan" gerutu cody
sambil mengangguk menyetujui kata-kata cody ia menggoda wanita cantik di kelasnya
tiba-tiba aku merasa bosan di kelas dan memutuskan untuk pergi ke kantin
tapi baru di ambang pintu.. "hey !!!!!!" akuu membentak seorg wanita yg baru saja menabrakku sangat keras
"ma..maaf.. aku.." ucapnya terbata-bata
"tidak ada kata maaf! kau tidak punya mata!" bentakku
"aku minta maaf!" ucapnya lagi
"kau tuli atau but ha !!" marahku hingga seluruh org yg lewat memperhatikan kami
"aku sudah minta maaf! lagi pula tubuhmu lebih kuat dari tubuhku! kau seorang pria!" marahnya
"urusan kita belum selesai!~ awas kau !" ancamku lalu meninggalkannya

Kamu POV

kringg kringggg kringg

alarm dirumah yg sangat menggangu berbunyi dgn sangat keras
"iya iya aku sudah bangun.. berhentilah berbunyi" gerutuku dgn nada malas
aku membuka mata perlahan dan mematikan jam sambil ku perhatikan jarumnya
"Oh my God jam 7 !!!!!" pekikku sambil melompat dari kasur..
aku segera buru-buru mandi dan bersiap[ ke kampus
kudapati Cika sedang sarapan di meja makan..
"mengapa kau tak membangunkanku !" marahku padanya
"aku sudah membangunkanmu, tapi kau terlalu tuli untuk mendengarnya.. kau pemalas" bela cika pada dirinya
aku melenguh kalah.. karna memang aku tidak bisa bangun pagi..
oh ya aku lupa perkenalkan namaku.. namaku (nama readers masing") aku gadis keturunan Belanda Paris
kedua org tuaku adalah pemilik Lebel musik terkenal di USA tapi aku tak ingin teman-temanku mengetahuinya..
maka dari itu aku meminta Dad membelikanku apartemen di tengah kota inggris ini..
dan teman 1 apartemenku Cika.. ia adalah temanku dari kecil.. ia sama sepertiku kami sepaham dan kami memutuskan untuk tinggal bersama
lanjut ke cerita jika aku bejalan santai menuju kelas aku akan terlambat di hari bertama kuliah.. maka aku memutuskan untuk berlari
tapi.. Brukkkk !!!!!
"hey !!!!!!" bentak seorang pria yg baru saja aku tabrak di ambang pintu
"ma..maaf.. aku.." ucapku terbata-bata

"tidak ada kata maaf! kau tidak punya mata!" bentaknya
"aku minta maaf!" ucapku lagi

"kau tuli atau but ha !!" marahnya hingga seluruh org yg lewat memperhatikan kami
"aku sudah minta maaf! lagi pula tubuhmu lebih kuat dari tubuhku! kau seorang pria!" marahku yg merasa sakit di lengan sebelah kanan
"urusan kita belum selesai!~ awas kau !" ancamnya lalu meninggalkanku
"apa-apaan pria itu" gumamku
"are you ok (you name)" tanya cika
"ya.. its ok" jawabku dgn nada jutek

Author POV

kamu dan cika masuk ke kelas
"waw mangsa baru" bisik cody pada justin
"yap.. kau yg mana ?" tanya justin memperhatikan kamu danm cika yg baru masuk
"aku tau yg ada di otak kalian.. berhentilah menggagu wanita disini.. ayo kita susul greyson.. aku khawatir dia akan membuat ulah hari ini" saran christian
"kau benar" dukung austin
akhirnya mereka pun keluar menyusul greyson..

baru saja kamu mendaratkan bokong di kursi yg kamu tempati
"sepertinya ada yg aneh dgn kampus ini" uicap kamu berharap mendapatkan jawaban dari cika
"tentu saja.. bagaimana tidak aneh" jawab cika
"memangnya apa yg terjadi ?" tanya kamu
"di kelas kita ada The Boys" ucap cika
"WHAAT !! The Boys.. are you mean One Direction ?" teriak kamu
"no no no.. mereka itu Greyson Chance yg menabrakmu tadi, Cody Simpson, Justin Bieber, Christian Beadles da Austin Mahone" sambil menutup kedua telinganya karena teriakan kamu tadi
"memangnya siapa mereka ?" tanya kamu yg memang tak mengetahui apa-apa
"mereka itu 5 penyany terpopuler, terkaya dan tertampan"" jelas cika
"tunggu tunggu Justin Bieber.. sepertinya...." belom sempat berkata kata
"Cikaaaaaaa !!!!! (your name) !!!!!!" teriak Erviani dan Firda yg baru datang
"sudah aku tebak" gumam kamu
"hey kalian masuk sini juga ?" tanya cika
"yap.. tapi kami mengambil jurusan Management, suara kami tak cukup bagus untuk mengambil jurusan musik" jawab firda
"kalian sekelas ?" tanya kamu
mereka berdua pun mengangguk bersama-sama
"bagaimana dgn Dian ?" tanyaku
"dia juga masuk sini,, tapi dia masuk jurusan sastra" jawab erviani
"anak itu memang novelis sejati" ucap cika berpendapan
"sepertinya kami harus mas...Oh My God" ucap Erviani ketika The Boys masuk
"sepertinya kalian harus kembali ke-" belum sempat kamu memberikan saran
"JUSSSTTTIIIIIIIINNNN !!!!!!!!!" teriak Erviani ketika melihat sosok justin di antara mereka
justin yg sangat terbiasa tersenyum genit ke arah Erviani
"HEY !! nona suaramu memecahkan telingaku bisakahkau bersikap dewasa !" marah greyson
"sudahlah greyson kau tidak boleh seperti itu" bela justin
Erviani pun meminta tanda tangan idolanya dan foto bareng.. dan tentu saja setelah itu kembali ke kelas beresama firda.

"bagaimana pria sesombong itu memiliki banyak penggemar" batimu
greyson pun berhenti di smping mejamu.. ia mendekatkan wajahnya ke telingmu
"urusan kita belum selesai !" bisik greyson yg membuat org melihatnya penasaran

skip Istirahat

Dian yg sudah janjian dgn teman-temannya di kantin pun segera menuju kantin smbil membaca buku novel yg baru saja ia baca setengahnya
bukk...
"yahh.. jatuhh.." ucap kamu lembut
"aduh ma.. maaf.. aku tidak sengaja" ucap pria yg tidak lain adalah Austin
"iya tidak apa-apa aku juga salah seharusnya aku tidak membaca sambil jalan" ucap dian merasa bersalah
austin hanya tersenyum "iya.. apa kau ada yg terluka?" tanya austin ramah
kamu menggeleng "tidak" jawab dian
"oh.. kalau begitu aku pergi dulu.. sampai jumpa" ucap austin meninggalkan dian sambil melambaikan tangan dan senyum ekstranya
ddian mematun sambil berfikir "apakah aku sedang membaca sebuah novel ?" batinmu
"hey kau melamun ?" suara firda mengagetkan dian
"ah ?.. oh tidak" ucap dian baru sadar
"ayo ke kantin (your name) dan cika sudah menunggu di kantin" ucap Erviani

Skip di Kantin

"mereka lama sekali" gumam kamu
"sabarlah" jawab cika
di sudut yg berbeda terdapat The Boys
"Greysonn bisakah aku minta foto bareng dgnmu" tanya seorang mahasiswi
kamu hanya memperhatikannya dar kejauhan
greyson tidak menjawabny
"greyson apakah"
"tidak! bisakah kau tidak mengangguku ? aku sedang makan!" bentak greyson pada gadis itu\
gadis itu pun pergi dgn berlinang air mata..
"apa-apaan da" ucapku membuang muka
seperti memperhatikan gerak gerik kamu greyson pun menghampiri kamu
"hey nona" sapa greyson meledek
"namaku bukan nona! namaku (your name)" ucapmu ketus
"oh baiklah (your name)" ucap greyson tersenyum picik
"Hey semuanya dengarkan aku !" tiba-tiba greyson pun berteriak di kantin
"apa yg akan ia lakukan" bisik christian pada cody
"entahlah.. kita lihat saja" jawab cody
"dia.. gadis yg di sebelahku ini" lanjut greyson
langsung saja semua fans greyson memperhatikan kamu dgn wajah sedikit kesal seperti ingin menerkam
entah kenapa kamu tidak bisa berkata-kata saat itu
"selama ini kalian belum tau siapa pacarku. dan sekarang kalian akan tau.." ucap greyson
"dia.. gadis di sampingku ini adalah PACARKU" ucap greyson sedikit menekan kata di akhir kalimat
kamu hanya kaget terbelalak mendengar kata-katanya

dan di mulailah penderitaan kamu saat itu

kamu kembali ke kelas dgn keadaan setengah sadar, atas kejadian yg menimpa km tadi di kantin
"hello ??? are you fine ?" tanya cika melambaikan tangannya di depan wajah km.
aku mengangguk pelan "yeah.. i think that" masih setengah sadar
""(yn) !!!!!!!!!" teriak firda dan erviani yg berlari memasuki kelas kamu
"heyy what's up ?? what's up !!!" teriak firda sambil mengatur nafasnya tadi
"bisakah kalian tenang ?" tanya cika
mereka berdua pun mengangguk..
"a.. apa benar kau pacaran dgn greyson ? bagaimana mungkin ? sejak kapan kau mengenalnya ? dimana ? kapan ? kau tak pernah memberi tahuku !!!" ucap erviani dgn sejuta pertanyaannya, sedangkan kamu masih diam mematung
"ada apa ini ?" suara dian yg polos datang
"apa aku bermimpi ?" ucap kamu
"tidak ! sadarlah !" marah cika
"bagaimana mungkin pria bodoh it"
"hello dear.." sapa greyson yg tiba-tiba muncul di hadapan kamu
"what !!! ohh my ghosttt... oh.. my ghostt..." suara yg di keluarkan erviani dan firda
"stoped !!" marah cika
"apa yg kau lakukan ! kau sudah gila !!!!!!!" teriak km membentak pria di hadapan kamu ini
"apa ? seharusnya kau senang" saran greyson
"senang ? kau fikir aku akan senang ?" tanya kamu masih membentak
"jadi kau tidak senang ?" tanyan greyson sangat mudah
"TENTU SAJA !! bagaimana mungkin aku memiliki seorang pacar yg tidak aku cintai !!!" teriak kamu
"ohh.. jadi hanya itu" jawab greyson
"apa maksud mu " tanya kamu
"tenanglah.. aku akan membuatmu mencintaiku secepat mungkin :)" ucap greyson dgn senyum khasnya
"ini ada apa sihh ?" tanya dian pada firda
"oh.. please hentikan baca novel itu" ucap firda
"GREYSON !!!" panggil austin yg baru datang
"ituu.." bisik dian
"kau mengenalnya ?" tanya erviani
"tidak.." jawab dian
"ada apa austin ?" tanya greyson
"berita yg ku dengar it..."
"iya berita itu benar" jeda greyson
"kau tidak main-main kan ?" tanya austin
"em.. aku rasa" jawab greyson mengernyitkan dahinya..
"heyy.. kau yg" belum sempat austin melanjutkan kata-ktanya dosen pun datang,
erviani, firda dan dian pun terpaksa harus kembali ke kelasnya masing-masing

KAMU POV

"astaga.. apa yg akan terjadi lagi setelah ini" batinku sepanjang pelajaran

Author POV

jam kuliah pun usai saatnya kamu untuk pulang
"aku rasa aku butuh istirahat yg cukup" ucapku pada teman-temanku
"ku fikir begitu" dukung dian
kalian pun berjalan menuju halte bus
tidak lama kemudian sebuah mobil Bugatti Veyron Sport berhenti di hadapan kamu dan teman-temanmu
"siapa itu" bisik firda
pintu mobil pun terbuka.. seorang pria memakai kaca mata hitam, jaket kulit berwarna hitam, dgn sepatu supranya itu pun muncul
"KAU !" pekik kamu
pria itu pun membuka kacamatanya dan dia adalah greyson
"mau apa kau!" teriak kamu
"mengantarmu pulang" jawab greyson enteng
"TIDAK! AKU TIDAK MAU!" bentakku
"jika kau tidak mau.. kau akuan di kejar-kejar fansku" ucap greyson
"GREYSOOONNN !!!!!!!!!!" teriak beberapa fansnya
"kau lihat" ucap greyson
kamu melirik ke arah mobilnya
"bagaimana dgn teman-temanku" batin kamu
"kau tak usah memikirkan teman-temanmu meereka ada yg mengantar" ucap greyson yg di belakangnya berhenti ferarri berwarna ungu dan di susul 3 mobil mewah lainnya
justin, austin, cody dan christian
"bagaimana ia bisa tau" batin kamu
"ayo cepat!" uca greyson menarik tangan kamu dan membuka pintu mobilnya dan mendorong kamu masuk ke mobilnya
disusul greyson masuk ke mobilnya
"pakai sabukmu" ucap greyson memegang setir mobilnya
tapi kamu hanya diam
"kau dengar kan" ucap greyson

greyson pun geram.. dan memncoba mengambil sabuk pengaman untukmu
"e.. eh kau mau apa" ucap kamu ketika greyson mulai mendekatimu
dan menarik sabuk dan memasangnya
"hanya memasang sabuk nona" ucap greyson dan mulai melajukan mobilnya
-----------
10 menit kemudian kalian pun tiba di apartemen kamu
"apartemen ?" tanya greyson
"iya a! ada yg salah ?" tanya kamu
greyson hanya menggeleng
kamu pun turun dari mobil di ikuti greyson
"mau apa kau !" tanya kamu galak
"bisakah kau bersikap manis padaku ?" tanya greyson
"TIDAK !!" bentakmu
kamu mulai memasuki gedung aparteman, greyson masih mengikutimu
"untuk apa kau mengikutiku!" tanya kamu sedikit membentak
"hanya ingin memastikan kau sampai kamar apartemen dgn selamat" ucap greyson di ikuti senyumnya
"cihh" desis kamu
kamu pun tiba di lantai 4 apartemen kamu, kamu keluar dari lift dan mulai berjalan di lantai yg baru saja di pel oleh cleaning service
"e.. e.. eh.." ucap kamu ketika tergelincir
dengan sigap greyson menopang tubuh kamu dari belakang
kamu menatap greyson
"sudah aku bilang.. ada gunanya aku mengantarmu bukan ?" tanya greyson merasa menang
"itu hany kebetulan" jawab kamu melepas greyson
greyson hanya tertawa kecil.....
kamu pun tiba di depan kamar aparteman kamu
"ku rasa kau lebih baik pulang" ucap kamu ketus
"tidak sampai temanmu datang" ucap greyson
"kemana cika ? kenapa dia belum sampai ?" tanyaku
"mungkin temanku sedang membawanya ke suatu tempa" jawab greyson
"astaga..." batinku

greyson mengeluarkan ponselnya dan mulai menelfon seseorang

greyson : halo co.. ?
cody : iya halo.. ada apa ?
greyson : kau doimana ?
cody : kami sedang jalan-jalan dan makan siang di Harrods
greyson : apa ??Milestone ???

"apa ? bukannya itu nama hotel" batin kamu mulai cemas

cody : aku mengerti maksudmu
greyson : kalian sedang sibuk ?
cody : ????
greyson : oke.. bye....

greyson pun menutup telfon
"mereka bilang sedang bersenang-senang" jawab greyson enteng
kamu menelan luda dgn sejuta fikiran yg aneh
"tidak usah khawatir" ucap greyson
"APANYA TIDAK !!! BAGAIMANA MUNGKIN AKU TENANG SEANGKAN TEMAN-TEMANKU DI HOTEL BERSAMA TEMAN-TEMANMU YG MUNGKIN MEREKA-"
"hey tenanglah.." ucap greyson tenang
kamu pun masuk ke apartemen meninggalkan greyson, greyson pun pulang ke rumahnya

hingga malam cika belum pulang

10.49 pm

cika pun datang
"darimana kau >" tanya kamu membentak
"aku lelah" jawab cika
"lelah ? apa yg kau lakuakan ?" tanya kamu
"aku habisss"
"ke hotel kan ? jawab !" bentak kamu
cika tertawa "apa yg kau fikirkan... sudahlah" ucap cika menutup pintu kamarnya
"HEI AKU SEDANG BERBICARA PADAMU!!" teriak kamu dari luar
"BESOK SAJA AKU LELAH" balas cika berteriak

hingga pagi kamu pun tk bisa tidur.. jam menunjukkan pukul 07.00 am
"astaga sudah pagi" ucap kamu segera bersiap-siap kuliah dan bertanya kepada teman-temanmu
dan kamu pun keluar dari kamar

"pagi.." sapa greyson
"bagaimana kau bisa di sini" bentak kamu
"cika yg membukakan pintu" jawab greyson
"kemana dia" ucap kamu membuka pintu kamar cika
"dia sudah berangkat bersama cody" jawab greyson
"WHAT" teriak kamu
"emamngnya kenapa?" tanya greyson pura-pura tidak tahu
 "kenapa? dia masih tanya kenapa? pria macam apa dia" batinku dgn wajah sedikit cemberut
"are you fine" tanya greyson
kamu hanya diam & pergi meninggalkannya keluar dari apartemen kamu
"hey tunggu" panggil greyson menarik tangan kamu
"lepaskan" marah kamu memberontak
"tidak" jawab greyson
"sakit tau" marah kamu
"oke maaf" ucap greyson melepaskan genggamannya dan mengangkat kedua tangannya seperti penjahat yg tertangkap oleh polisi
"huhh.. apa sih maumu hah !" marah kamu
"kau" jawab greyson tersenyum picik
"aku serius Mr.Chance! hentikan senyum picikmu itu" marah kamu
"baik.. mauku adalah membuat kamu cinta aku" ucap greyson dgn wajah datar
"kau gila !" ucap kamu meninggalkannya
"aku gila karna kau Mrs.Chance" teriak greyson sambil berlari menyusul kamu
dan kamu pun berhenti seketika ketika mendengar hal itu
"kau jalan cepat sekali" protes greyson sambil mengatur nafas di sampingku
"itu bukan urusanmu !" bentakmu

drettt... dretttt...
ponsel greyson berbunyi dan ia pun segera mengangkatnya
"halo chris ada apa ? .... oh.. thanks.... oke oke.. byee" ucap greyson langsung mematikan telfon ponselnya
"ayo (your name)" ucap greyson sambil menarik tanganmu dan memasukkan kamu ke dalam mobilnya

greyson pun melajukan mobilnya dgn kecepatan maksimal
"HEY !! KAU INGIN MEMBUATKU MATI YA !" marah kamu
"sudah diam saja" ucap greyson santai
kamu pun diam dan memperhatikan jalan yg dilalui
"ehh ini kan bukan jalan ke kampus" protes kamu
"siapa bilang kita mau ke kampus Nona ??" ledek greyson
"aku mau belajar sebaiknya kau segera mengantarku ke kampus" marahmu
"kau ingin belajar dgn siapa? kampus sedang di liburkan" tanya greyson
"a.. a.. apa ? libur ? kau bohong" bentakmu
"keras kepala" grutu greyson segera memutar balik mobilnya menuju kampus

20 menit kemudian kalian tiba di kampus

"kok sepi" gumammu
"sudah aku bilang kampus di liburkan kau tidak percaya" ledek greyson merasa menang
 greyson pun melajukan mobilnya kembali melalui jalan yg sama
"kita mau kemana" tanyamu
"ke tempat dimana ada teman-temanku dan teman-temanmu" jawab greyson singkat
"teman-temanku ? dimana meraka ?" tanyamu
"sudahlah diam nanti kau juga tau sendiri" jawab greyson lagi

"astaga.. apa yg akan ia lakukan padaku dan teman-temanku nanti" batin kamu sambil melirik sedikit ke arah greyson yg sedang tertawa kecil

30 menit kemudian kalian tiba di Trewithen Gardens

greyson pun menarik tangan kamu keluar dari mobilnya
"wawww" gumam kamu ketika melihat taman ini
"indah bukan ?" tanya greyson dan kamu hanya mengangguk

kalian melewati jalan ini
"indah sekali taman ini" gumam kamu yg berjalan 2 langkah di depan greyson
"benar taman ini sangat indah" tambah greyson
lalu greyson dari belakang menutup kedua matamu dari belakang
"apa yg kau lakukan pria bodoh" marahmu
"ada kejutan lain,, kau pasti senang melihatnya" gumam greyson
kamu pun mengikuti mau greyson karna yg kamu rasakan saat di dekat greyson adalah ketenangan
kalian melewati jalan dgn tangan greyson yg masih menutup matamu
"awas pelan-pelan" tuntun greyson saat didepan mu ada batu
"sekarang pelan-pelan gunakan kaimu.. kita akan menuruni sebuah tangga" ucap greyson sekali lagi
kamu pun mengkonsenterasikan kakimu lengkah demi langkah menuruni anak tangga
hingga tangga terakhir kamu tersandung
dgn sigap greyson memelukmu dgn erat, "aduh.. duh.." pekik kamu saat tersandung
"sudah ku bilang hati-hati" protes greyson, seketika kalian bedua saling bertatapan

degg.. deggg..

degup jantungmu saat itu,
"astaga ap-apaan ini" batinmu berusaha berdiri normal dan menyembunyikan wajahmu yg mulai merah itu
greyson pun tersenyum melihat tingkahmu itu
"ternyata kau manis" ucap greyson g membuat wajahmu semakin merah
"ehh.. sekarang berbalik dan lihatlah taman di hadapanmu" perintah greyson


sebuah taman yg hanya seluas 2 meter itu yg disisi kanan kirinya terdapat berbagai jenis bunga dan pohon yg beraneka warna yg tersusun dgn rapi dan indah membuatmu berdecap kagum

"indah kan?" tanya greyson
"yapp.. sangat indah" jawab kamu di ikuti senyum yg tulus


kamu berjalan di depan greyson
"ini sangat mengagumkan" gerutumu
"sangat.. emm hey ada apaa di kepalamu" ucap greyson yg membuatmu mematung seketika
"a.. ada apa?" tanyamu berusaha melirik ke atas kepala tanpa melakukan gerakan
greyson pun mendekatkan wajahnya ke sisi kanan telingamu dan berbisik "kau.. tertipu :P" ledek greyson langsung berlari dan kamu mengejarnya
"hey berhenti ! kau menyebalkan! awas jika kau tertangkap" teriakmu sambil mengejar greyson
"coba saja jika kau bisa menangkapku wek" ledekl greyson meledekmu dgn menjulurkan lidahnya


"tertangkap kau" ucapmu senang dan langsung memukul-mukul greyson
"aduhh..awww.. ampun ampunn" pinta greyson sambil melindungi tubuhnya dan berusaha berlari lagi
kamu pun melemparnya dgn sepatu yg kamu kenakan

bukkkk...

sepatu itu tepat mengenai kening greyson
"aww.. sakit.." pekik greyson yg seketika langsung duduk itu
kamu pun menghampirinya
"rasakan" marahmu
"awww.. sakitt aduhh" ucap greyson yg terduduk memegangi kepalanya
"sudah berdirilah! jgn bercanda" marahmu
"aww sakittt" hanya itu yg keluar dari mulut greyson
"greyy kau sedang bercanda kan ?" tanyamu
"shhh aww"
kamu pun berlutut di depan greyson dan meraih tangan greyson yg menutupi keningnya
"astaga keningmu terluka" pekikmu langsung
kamu pun membuka tas yg kamu bawa mencari betadine dan tisue yg biasa kamu bawa setiap hari
"maaf kan aku :( aku selalu ceroboh" ucapmu menyalahkan dirimu sendiri, sambil mengobati luka greyson

greyson hanya memandangmu tanpa kedipan

kamu berulangkali mengoceh meminta maaf tapi greyson hanya memandangmu
"sudahh.. lukamu sudah aku plester" ucapmu
"terimakasih" jawab greyson memandang mu dgn jarak yg mungkin hanya 2 jengkal
"emm..aa..aa. apa yg kau lihat" tanyamu mulai salting
"ah ? oh.. tidak" jawab greyson langsung berdiri
"ayoo cepat yg lain sudah menunggu kita" ucap greyson mengulurkan tangannya membantumu berdiri
"kau benar" jawabmu meraih tangan greyson yg langsung menarik tanganmu

5 menit kemudian kalian tiba di sebuah pohon besar yg di bawahnya sudah ada Austin, Cody, Justin, Christian, Cika, Dian, Firda dan Erviani

"kalian lama sekali" protes justin
"maaf tdi ada masalah kecil" jawab greyson
"hey kenapa dgn kepalamu ?" tanya cody
"ah.. ini? tidak apa hanya luka kecil" jawab greyson
"dia membelaku" batinku
"eh.. APA yg kalian lakukan kemarin pada teman-temanku?" marahku
"lakukan apa?" tanya dian
"kalian pasti sudahh...??"
"hahahahahahahahha" mereka semua menertawaimu termasuk greyson
"apa yg lucu aku serius !!"
"kami tidak melakukan apa-apa (your name)" jawab cika
"bohong! kemarin aku dengar greyson bilang kalian di Milestone" ucapmu polos
"ohh.. itu.." ucap cody
"milestone? kemarin kami sedang ke Harrods" ucap christian org yg paling jujur
"kau di kerjai oleh greyson" tuduh austin
"benar itu" tambah greyson
kamu pun menoleh ke arah greyson dgn sangat marah
"aduhh.." gumam greyson
"GREY...!!!!!!!!!" teriakmu
"ah iya iya aku minta maaf" pinta greyson
kamu pun berusaha menahan marahmu
"jadi kita langsung saja ke peternakan kuda" ajak cody
"lets go" ucap mereka

dgn sejuta kebingungan kamu melihat mereka yg sudah jalan lumayan jauh di depanmu
"teman-temanku seperti sudah mengenal mereka sejak lama" batinmu
"hey (your name) ayo cepat!" teriak greyson mengajakmu dan kamu pun berlari menyusul mereka

15 menit kemudian kalian tiba di peternakan kuda

kalian berpencar sesuai pasangan masing-masing
Austin dgn Dian
Justin dgn Erviani
Christian dgn Cika
Cody dgn Firda
dan Kamu dgn Greyson

"jadi kau mau naik kuda yg mana ?" tanya greyson
"apa?aku tidak bisa menunggang" jawabmu
"benarkah? bagus kalau begitu kau bersamaku" ajak greyson
"ta-"
"hey grey aku duluan " ucap austin yg di depannya duduk dian
kamu pun meneguk ludah karena kamu tidak pernah duduk bersama pria dgn jarak sedekat itu
"oke" jawab greyson
"em.. a.. aku tidak usah ikut" ucapmu
"kenapa?" tanya greyson
"ti..tidak apa" jawabmu
tetapi greyson memaksa dan akhirnya pun kamu kalah
kamu menaiki kuda putih kesayangan greyson yg bernama Roll itu
dan greyson pun duduk di belakangmua
tidak ada jarak di antara kalian
tubuhmu sangat tegang dan gemetaran..
bagaimana tidak ini pertama kalinya kau menunggangi kuda bersama pria yg baru saja kau kenal
"astaga kau tegang sekali" gumam greyson yg menyadarinya
"tidak" kamu berusaha relaks
greyson pun mulai menjaankan kuda menuju taman]
tubuhmu pun menjadi sedikit rileks melihat pemandangan yg sangat indah yg greyson tunjukkan padamu

kalian berbincang tentang apapun, bercanda
hingga greyson menyandarkan kepalanya di bahumu dan merangkul tubuhmu dgn masih menunggangi kuda

deg.. degg.. deggg...

jantungmu seperti mau copot saat itu..

apa mungkin kamu mulai jatuh cinta pada greyson ???
org yg kamu anggap menyebalkan yg bisa membuat jantungmu berdegup sangat kencang ????

"rambutmu harum" puji greyson yg masih menyandarkan kepalanya dibahumu
"emm.. ma.. mm.. makasih :) ta.. ta.. tapi_"
"tapi apa?" tanya greyson
"jauhkan kepalamu" ucap kamu
"jika aku tidak mau?" ledek greyson
"aku akan turun" ancam kamu
greyson pun mengalah dan mulai menggerakan kuda untuk melaju ke tempat lain
"kau tau?" tanya greyson
"tau apa? kau belum cerita!" marahmu
"hemmh.. aku mencintintaimu" ucap greyson berbisik di telinga kamu sangat lembut
sejenak kamu membeku..

karena meskipun kamu ingin menjawab kamu tidak menyukai greyson, tetapi kamu memang telah benar-benar jatuh cinta pada orang yg menyebalkan itu..

"ya Tuhan.. aku harus menjawab apa" batinmu
"apa kau mencintaiku? ku harap kau jujur" pinta greyson
"a.. apa urusanmu!" jawabmu
"tentu saja itu urusanku nona" ledek greyson
"tapi itu bukan urusanku Mr. CHANCE" ledekmu lagi

SKIP
---at apartemen---

"kau ada masalah?" tanya cika
kamu hanya menggeleng pelan
"oh ayolah (your name),, kau tidak bisa membohongiku.. apa ini tentang greyson?" tanya cika langsung
"huhh.. bagaimanapun aku tidak bisa menyembunyikan ini dari cika" batin kamu
"ayolah cerita padaku" paksa cika
"emm.. apa aku salah jika aku jatuh cinta?" tanya kamu ragu
"APA!!! ka.. kau jatuh cinta? ya Tuhan terimakasih.. aku kira temanku ini punya kelainan" ucap cika meledek
"apa maksudmu!" marah kamu sambil melemparkan kulit kacang yg baru saja kamu makan
"ah.. maaf.. maaf.. dgn siapa? siapa?" tanya cika penasaran
kamu hanya diam tidak menjawab

"apaa.. orang itu greyson?" tanya cika langsung
dengan terkejutnya kamu pun bingung harus menjawab apa
"ti.. ti.. bu.. bukan.. iya.. bukan dia" jawabmu serba salah

cika pun duduk di sampingmu dan tersenyum

"jika iya pun tidak apa,, ku rasa dia pria yang baik" jawab cika
"huhh.. ku rasa begitu" jawabmu keceplosan
"tuh kann benar..." teriak cika merasa menang
kamu pun tersipu malu
"umm apa dia sudah tau?" tanya cika
kamu hanya menggeleng
"ku rasa kau harus memberitahunya besok di kampus" saran cika
kamu pun hanya diam dan setuju dengan sarannya

bagaimana mungkin secepat ini..
ini benar-benar indah..
cinta yg baru pertama aku rasakan
________________
di kampus

kamu pun dengan semangatnya mencari-cari keberadaan greyson di sekeliling kampus
tapi kamu tidak bertemu dengannya
kamu pun bertemu dengan austin
"hallo austin.." sapa kamu
"hallo (your name) ada perlu apa?" tanya austin ramah
"emm.. apa kau melihat greyson?" tanya kamu
christian pun mencoba mengingat
"emm sepertinya tida" jawabnya
"kemana ya dia?" jawab kamu pelan
"aku tidak tau.. eh apa dian ada kuliah hari ini ?" tanya austin
kamu pun mengangguk
"oh thanks ya" jawab austin langsung lari ke kelas dian

kamu pun memutuskan untuk memberitahunya besok

SKIP
---ke esokkan harinya---

kamu pun tetap tidak menemukan greyson

"(your name) !!!!!!!!!!!!!!!" teriak erviani dan firda
"aduhh.. ada apa?" tanya kamu malas
"kau tau besok greyson ulang tahun?" tanya firda
kamu hanya menggeleng
"kau ini bagaimana.." protes erviana
"hey" sapa cody yg tiba-tiba muncul
"ada apa?" tanya kamu
"emm greyson menitipkan undangan ini untukmu" ucapnya
"oh.. thanks" ucap kamu
"sama-sama" cody pun langsung pergi
"ciee kau di undang juga" ledek erviana
"kalian bagaimana?" tentu saja kami di undang jawab meraka serentak
_____

kamu pun memikirkan akan jujur pada greyson di malam ulang tahunnya
kamu harap itu adalah kado terindah untuk greyson.. tapi bukan hanya itu
kamu pun membelikannya sebuah sepatu sport yg harganya lumayan mahal

"cie yang mau jujur" ledek cika sambil menyantap makan malamnya
"sudahlah jangan meledekku seperti itu" pinta kamu
tapi cika hanya tertawa
"uhukk uhukk" cika pun tersedak
"sudah ku bilang jangan meledekku.. itulah akibatnya" ledek kamu balik

kamu pun tidur untuk bersiap besok ke pesta greyson

_______

SKIP

kamu menggunakan dres biru, dengan highhells biru

kamu pun tiba di rumah mewah greyson dengan perasaan gembira
kamu masuk dan mencari-cari greyson yg ternyata ada di atas panggung bersiap meniup lilinnya
dia sempat melihat ke arah kamu dan tersenyum

greyson pun memotong kuenya
"ya.. first cake ini akan aku berikan pada seseorang yang aku cintai" ucap greyson
semua tamu pun deg degan
"kue ini aku berikan pada pacarku Lauren" ucap greyson tiba-tiba

seakan akan bumi ini runtuh seketika kamu [un segera pergi meninggalkan tempat itu dengan perasaan ytang sangat hancur

Bagaimana mungkin.. orang yang bisa membuatku jatuh cinta untuk pertamakali dialah yang mengacaukan semuanya..
“Dia jahat.. apa salahku.. mengapa aku bodoh telah mencintainya” batin kamu sambil terus mencoba berlari secepat mungkin jauh dari keramaian kota inggris dan berharap akan ada keajaiban yang terjadi saat itu juga.

GREYSON POV

Aku melihatnya berlari dari pesta ulang tahunku..
Rencana yang telah aku susun pun berjalan lancar,
“Tapi... kenapa denganku ? dadaku terasa sesak” batinku
“grey are you fine ?” tanya lauren
Aku segera menganggukkan kepala agar tidak membuatnya curiga

AUTHOR POV


Melihat kejadian itu cika dan sahabat kamu yang lain pun meninggalkan pesta dengan tatapan dingin pada greyson
Disisi lain Christian menghampiri GREYSON DENGAN GERAMNYA
“APA YANG KAULAKUKAN !” bentak christian
“apa? Aku biasa aja” jawab greyson dengan entengnya
Christian yang kesal dengan sahabatnya itu pun langsung mengangkat kerah baju greyson dan langsung memukulnya dengan amat sangat keras
“apa yang kau lakukan padaku !!!” bentak greyson
Semua para tamu yang datang pada acara ulang tahun greyson pun fokus pada mereka
“APA ? KAU MASIH BERTANYA APA? KAU JAHAT GREYSON ! KALI INI KAU SANGAT KETERLALUAN !” bentak christian
Austn, Justin, dan Cody pun datang untuk memisahkan mereka
“sudah sudah” lerai justin
“kau bilang sudah kau tau kan apa yang baru saja dia perbuat!” marah christian
“iya aku tau” jawab justin
“sudahlah kita berpesta malam ini” ucap greyson dengan santai
BUKKKK
Kali ini austin yang memukul greyson
“apa kau sudah gila!” marah greyson
“kau yang gila!” bentak austin lagi
“apa yang ada di otakmu saat ini grey? Apa salahnya ?” tanya cody
“dia telah menabrakku waktu pertama di kampus” jawab greyson
“HAH?” ucap mereka serentak
“maaf semua pesta dibubarkan” ucap christian
“ini pestaku” marah greyson
“CEPAT BUBARRRRRRRRRR!!!!!!!” marah christian
Sementara lauren hanya bingung apa yang terjadi
“apa hanya itu? Oh ayolah grey kau itu terlalu ke kanak-kanakan” ucap justin
“lalu apa masalahmu” marah greyson
“kau itu keras kepala”bentak christian
“sudahlah,, ayo lauren kita pergi dari sini!” ucap greyson menarik tangan lauren “dan kalian.. masalah kita selesai” ucap greyson lalu pergi menghilang
Greyson pun melajukan mobilnya dengan kecepatan normal, dia hanya fokus pada kemudinya
Tidak.. tidak.. dia memikirkan sesuatu
“apa aku ke kanak-kanakan? Apa salahku? Dan.. mengapa dadaku terasa sesak saat melihat (your name) menangis dan meninggalkan pesta?” batin greyson
“grey..?” suara lauren membuat greyson tersadar dari lamunannya
“apa?” jawab greyson singkat
“apa yang kau fikirkan?” tanya lauren
“tidak ada” jawab greyson langsung kembali fokus pada kemudinya
Malam itu pun suasana sangat kacau sementara cika dan yang lainnya tidak menemukan kamu yang berlari sangat cepa

KAMU POV


Aku terus berlari entah kemana tujuanku yang jelas aku ingin pergi sejauh mungkin..
Aku lelah terus berlari, aku tiba di sebuah tepi danau.. tempatku mencari ketenangan,,
Suasana malam yang sedikit sunyi mampu membuatku berfikir
“hah” tawaku sinis
“aku bodoh.. manamungkin dia bisa serius” celotehku
“Aku fikir kenapa aku bisa mencintainya begitu cepat.. ukankah itu bodoh?”
“Lihat.. dia artis.. sementara aku ? ckk..”
“Aku pun tak berhak untuk cemburu.. memangnya aku siapanya ?”
Hanya kata kata itu yang uat aku berfikir
Aku pun memutuskan kembali pulang..” pasti cika dan lainnya mencemaskanku” gumamku

AUTHOR POV

Cika dan teman-temannya pun kembali ke apartemennya
Krekk
“loh.. seharusnya pintu ini terkunci” ucap cika
Yang lainnya pun hanya menggeleng tanda tidak tahu
“kau sudah pulang?” cap kamu yang baru muncul dari dapur
“(your name) !” ucap mereka kaget
“apa? Kalian seperti melihat setan ?” ucap kamu heran
“bu.. bukannya tadi kau” erviani menahan kalimatnya
“oh.. tadi aku buru-buru ada urusan lain
“huhhhh” lenguh mereka kecuali cika
“sebaik nya kami pulang” saran dian
Mereka pun pergi pulang
Sekarang hanya ada kamu dan cika
“kau berbohong” ucap cika tiba-tiba
“a.. apa maksudmu ?” tanya kamu mulai gelisah
“maksudku tadi kau tidak sedang ada urusan kan?” ucap cika
Kamu pun terdiam, karena kamu tau bahwa kamu tidak dapat membohongi sahabat kamu yang satu ini,
Kamu tun tertunduk sambil mengaduk secangkir teh yang baru saja kamu buat
“aku benarkan ?” tanya cika
Kamu pun menyeruput teh yang masih panas perlahan,
“hemmhh.. aku tidak akan pernah bisa menipumu” jawab kamu
“dia memang pria yang keterlaluan” protes cika
“aku rasa tidak” ucapmu cepat
Cika pun melotot ke arah kamu
“apa maksudmu ?” tanya cika
“karena aku lah yang bodoh, bagaimana mungkin secepat itu aku bisa mencintai orang yang baru saja aku kenal” jawab kamu dengan tawa yang sedikit dipaksakan
“kau selalu saja menyalahkan dirimu” protes cika
“aku rasa begitu” jawab kamu singkat sambil meneguk teh

SKIP (ke esokkan harinya)

“kau mau berangkat kuliah bersamaku ?” tanya cika dari luar
“aku rasa tidak, aku menyusul” teriakmu dari dalam kamar
“baiklah, aku duluan ya..” ucap cika yang langsung meninggalkan tempat tersebut
Kamu pun segera bersiap-siap untuk pergi kuliah
“anggap semalam tidak terjadi apapun” batin kamu di depan cermin
Dengan semangat kamu melangkah keluar apartement, berharap semua akan baik-baik saja
Kamu menuju halte bus untuk menunggu bus yang akan mengantarkan kamu ke kampus
Kamu pun tiba di halte bus, menunggu bus datang adalah hal yang membosankan
Kamu merogoh tas kamu, berharap mendapatkan headset, tapi kamu melihat seseorang disudut jalan, tepat di depan toko bunga
“sepertinya aku melihatnya,, dimana ya” batin kamu memperhatikan wajah gadis tersebut
“hah, sudahlah mungkin hanya perasaan kamu saja” gumam kamu
Kamu pun masih memperhatikan gadis itu, lalu ada seorang pria turun dari  mkbil sedan berwarna silver, menghampiri gadis itu.. mereka berciuman sangat mesra
“dasar anak muda” gerutu kamu
Dan bus pun datang, kamu pun segera naik dan mencari tempat untuk mendaratkan bokongmu lagi untuk duduk hingga sampai kampus

SKIP (kampus)

Kamu pun melangkahkan kaki dikampus dengan lenguhan nafas yang sangat mendebarkan
“semua akan baik-baik saja” batin kamu
Kamu melawati koridor kampus, seperti biasa para mahasiswa dan siswi sibuk dengan urusannya masing-masing, kamu terus berjalan melawati koridor hingga...
Langkah kamu pun terhenti,
Kini kamu sedang berhadapan dengan seorang pria yang amat kamu benci, ya itulah keputusanmu membenciny.. siapa lagi kalau bukan greyson vhance
Kamu menatapnya penuh kebencian, kalian saling bertatapan

GREYSON POV

Aku berjalan melewati koridor, aku menunggu lauren datang ke kampusku, tapi langkahku terhenti ketika berhadapan dengan (your name), dia menatapku sangat marah
Aku pun mencoba bersikap sedikit tenang

AUTHOR POV

“GREYSON” suara wanita tengah memanggil nama pria yang sedang berhadapan denganmu ini
Kamu menoleh mencari sumber suara tersebut
Lauren pun menghampiri greyson dan langsung menciumnya didepanmu
Betapa terkejutnya kamu, dia adalah gadis yang tadi kamu lihat di toko bunga sudut jalan
“k.. ka.. kaa.. kau” ucapmu terbata bata
“siapa dia?” tanya lauren pada greyson
“aku tidak mengenalnya” jawab greyson singkat
Betapa hancurnya kamu saat itu, kamu hanya terdiam
“ini ATM ku” uca greyson memberikan sebuah kartu ATM pada lauren
“dia menipunya” batin kamu
Kamu pun pergi meninggalkan mereka menuju kelas
Sampai dikelas kamu hanya melamun, memikirkan apa yang baru saja kamu lihat.. greyson pun berjalan melewati kamu, ia duduk 2 kursi di sisi kiri kamu
Tapi kamu tak menghiraukannya
Jam kuliah pun selesai kamu pun membereskan buku-buku untuk segera pulang, tapi kamu menghampiri greyson
“emm.. greyson” sapa kamu tapi greyson tak menjawab
“ta.. tadi aku melihat lauren berciuman dengan pria lain” ucap kamu yang membuat greyson menatapmu penuh kemarahan
“JANGAN BERBOHONG! LAUREN ITU SANGAT MENCINTAIKU! KAU HANYA INGIN BALAS DENDAMKAN ATAS KEJADIAN SEMALAM! KAU KIRA AKU BENAR-BENAR MENYUKAIMU ? TIDAK! AKU HANYA INGIN MENGERJAIMU, MEMBUATMU PATAH HATI !” bentak greyson yang sangat marah lau segera meninggalkan kelas
Kamu terdiam atas kata-kata greyson tadi, air matamu akan terjatuh dan kamu berusaha menahannya
Kamu berlari keluar kelas
“(yourname) kau kenapa” tanya firda
“no.. i’m ok” ucap kamu dan segera berlari menuju taman kampus

DRTTTT.. DRRRTTTTTT...

Ponselmu berdering, terlihat nama oma kamu di layar ponsel

OMA : hallo dear
KAMU : hallo oma, ada apa?
OMA : aku merindukanmu cucukku, bisakah kamu mengunjungi oma beberapa hari ?
Kamu terdiam
OMA : hallo ?
KAMU : ah.. iya oma iya aku akan mengunjungi oma besok
OMA : baiklah aku akan mengurus keberangkatanmu
KAMU : baik oma

Telpon pun terputua  kamu segera memutuskan untuk pulang ke apartement untuk bersiap
Kamu mengambil koper dan merapihkan beberapa pakaian kedalamnya
Oma kamu adalah wanita paruh baya yang tinggal di paris bersama pamanku, jadi besok pagi kamu harus kebandara

Pagi pun telah tiba.. sang mentari muncul dari timur.. kamu pun segera berlari ke kamar mandi dan segera bersiap ke bandara
Tampaknya kali ini cika sedang tertidur pulas
Kamu pun pergi meningglkan apartemen tanpa pamit denganya, kamu tau pasti dia akan memarahimu setelah pulang nanti
kamu menempuh perjalanan 1 jam untuk tiba di bandara, pesawat pribadi milik keluarga telah disiapkan oleh oma, hey tentu saja siapa yang mengenalmu jika kamu adalah anak dari orang kaya
kamu pun segera masuk ke dalam pesawat yang beberapa saat lagi akan lepas landas
“apakah ia akan mencariku” batin kamu menatap ke arah luar dari kaca pesawat yang perlahan menjauh dari permukaan bumi
“bagaimana jika dia.... ah sudahlah.. apa untungnya, aku terlalu bodoh, seharusnya aku tidak memberi tahunya tentang lauren dan pria itu, itu kan bukan urusanku, tapiiii....” perlahan butiran air mata menetes dari pipimu
Entah mengapa, kamu merasa seperti orang bodoh, kamu benar-benar mencintainya sangat mencintainya
Pesawat pun mendarat dengan sukses
“musim salju” batinmu ketika turun dari pesawat
Sebuah mobil mewah pribadi telah siap untuk menjemputku
“hai nona cantik” sapa seorang pria yang amat sangat kamu kenal
“William” teriakmu langsung memeluknya
William Peter Moseley adalah anak laki-laki dari pamamku, dia seperti kakak kamu sendiri
“hey sudahlah, ayo kita masuk” ucap william melepas pelukkannya sambil membukakan pintu mobilnya
“how about english?” tanya william
“nothing special” jawab kamu datar dan kembali mengingat greyson
“any problem ?” tanya william
Kamu pun tersenyum dan menggelang membohonginya,
Hanya membtuhkan waktu 15 menit untuk kamu dan william untuk tiba di rumah yang amat sangat mewah, seluruh pelayan menyyambut kamu dan william, kalian seperti sepasang pangeran dan putri,,
Seorang wanita paruh baya pun muncul dari sudut kiri ruangan, mengenakan tongkat untuk membantunya berjalan karna ia sudah tua
“omaaa,,” panggil kamu langsung berlari menghampirinya
Wanita itu tersenyum dan membentangkan sebelah tangannya untuk memelukkamu
“cucu oma sedah besar, kamu cantik sekali” puji oma kamu
“hehehe” kamu tertawa mendengar pujian itu
“tentu saja oma, dia cantik”tambah william yang dengan gemassnya mengacak-acak rabut lurus berwarna coklat gelap kamu.
“jadi bagaimana dengan ayah dan ibumu ?” tanya oma kamu sambil menuju ruang keluarga
“mereka baik” jawab kamu
“minuman datanggg!!!” ucap Mrs. Kenya yang tidak lain adalah bibi kamu
“astaga bibi kau benar-benar membuatku merasa merepotkan” ucap kamu mengeluh
“untuk keponakan kesayanganku tidak ada yang merasa direpotkan” ucapnya
“kemana paman?” tanya kamu
“dad sedang pergi ke Makau untuk memenangkan tendernya” jawab william
“kamarmu sudah di siapkan, apa kau ingin beristirahat dulu?” tanya oma
“emm.. aku rasa iya, perjalanan sangat melelahkan” ucap kamu
“baiklah, aku akan mengantarmu” ajak Mrs.Kenya
“thaanks aunt” jawab kamu langsung berdiri “biar aku bawa minuman ssegar ini ke kamar” tambah kamu sambil membawa segelas jus orange buatan Mrs. Kenya
“itu memang kesukaanmu” ledek william
“haha, oh ya kau harus mengajakku keliling kota Paris nanti sore” tuntut kamu
“yaa.. jika aku tidak sibuk” jawab william
“sibuk? Kau itu pemalas” ledek kamu
“haha.. oke nanti sore” jawab william
“sudah, istirahat sana” perintah oma

GREYSON POV

Aku sangat marah ketika (your name) menceritakan hal buruk tentang lauren, karna menurutku dia cemburu, dia ingin balas dendam, meski aku juga menyukainya tetapi dia memfitnah lauren,
Aku pun mengambil ponsel dan mencoba menelfon lauren, tetapi tidak ada jawaban darinya
“kemana dia” batinku
Aku pun mengambil kunci mobilku, aku memutuskan untuk ke Cafe di dekat apartemen lauren
Aku memarkirkan mobil mewahku di halaman Cafe

Kringggg..

dencingan lonceng ketika aku membuka pintu Cafe
aku memesan segelas Coffe dengan cream moca di atasnya, aku segera mencari tempat untuk duduk menunggu pesananku datang
“dia itu pria bodoh” ucap seorang wanita yang duduk membelakangiku kepada pria dihadapanya
“lalu kapan kau igin memutuskannya” tanya pria di depannya
“setelah aku dapat semua yang aku inginkan” jawab wanita itu
“dasar wanita yang sangat buruk” batinku sambil meneguk coffe yang baru saja datang
“setelah itu kita menikah?” tanya pria itu
“ya.. tentu saja, aku hanya ingin uangnya honey, aku tidak mencintai greyson dan aku hanya mencintaimu” jawab wanita itu
“mungkin hanya namaku yang sama” batinku lagi
“ku harap secepatnya” jawab pria itu singkat
Wanita itu memutarkan tubuhnya berniat ingin memesan kembali makanan
“we”                                            
Aku pun terkejut dengan apa yang aku lihat ternyata wanita dihadapanku adalah lauren
Pacarku, aku pun bangkit dan menghamoiri mereka
“g.. g.. grey-son.. ka—“

BUKKKKKKKKKKKKK

Aku memukul pria di hadapan lauren ini
“stop grey stop” teriak lauren
Petugas keamanan pun menghampiri kami, aku sudah tidak memperdulikan lagi statusku sebagai artis, aku dikuasai kemarahan pada mereka, sementara lauren hanya memilih pria itu
“APA YANG KAULAKUKAN!” bentakku pada lauren sementara tanganku di pegang oleh kedua security
“a.. a.. aku.. grey.. aku”
“aku tidak mau mendengar apapun, sekarang kembalikan kartu ATMku!” bentakku
Lauren pun dengan terpaksa mengeluarkan kartu ATM milikku dan mengembalikannya
Aku pun melepaskan kedua tanganku dari security ddan pergi dengan cepat
Aku melajukan mobilku dengan kecepatan rata-rata, aku sangat marah dengan perlakuan lauren padaku, dan aku ingat dengan kata-kata (your name) kemarin, orang  yang telah aku buat mencitaiku tapi aku menyakitinya, ah.. aku merasa bodoh saat itu, aku memutuskan untuk pergi ke sebuah Bar di tengah kota, aku hanya ingin mabuk hingga malam

CIKA POV

Hari ini aku tidak melihat (your name) keluar dari kamarnya, aku pun memutuskan untuk menghampirinya ke kamar, tapi aku terkejut ketika melihat kamar itu kosong,
Aku pun mencoba menelfon erviaani, dian dan firda, tetapi tidak ada yang tau keberadaan (your name)
Tringgg
Suara email masuk dari ponselku
Aku membukanya ternyata dari (your name)

Dear : cika
Aku sedang di luar kota, jgn mengkhawairkanku. X (your name)

Perasaan aku pun sedikit lega aku fikir ia ingin menenangkan diri dari masalah kemarin
Aku pun turut bahagia mendengar Austin dgn Dian Justin dgn Erviani, Cody dgn Firda
Kini tinggal aku yang belum memiliki pasangan.. aku tidak terlalu memikirkan itu

KAMU POV

Aku memakai mantel hangatku william akan mengajakku ke tepi sungai yang sangat indah di kota paris
“kau sudah siap?” tanya william dari luar
Tanpa menjawab aku langsung membuka pintu
“tentu” ucapku singkat
Aku  berjalan satu langkah di belakang william
“kau akan merindukan Paris nanti” ucap william
“ku rasa begitu” jawabku singkat
Hanya 30 menit kami telah tiba di tepi sungai yang airnya sangat dingin akibat salju, tempat yang tertata rapih dengan beberapa permainan untuk anak-anak, tempat pemancingan,
Sungai yang tidak terlalu besar dengan jembatan berwarna merah
“kau sering kesini?” tanyaku
“tentu aku dan anna sering kesini” jawab william
“anna?” ucapku penuh pertanyaan, william tertawa kecil
“anna adalah kekasihku” ucap william
“kau tidak pernah menceritakannya padaku” ucapku penuh protes
“oh.. maaf adikku J, “ ucap william
“aku maafkan” ucapku
Aku berkeliling menyusuri tepi sungai, aku memotret beberapa tempat mnggunakan kamera yang aku bawa
Aku mengingat saat greyson mengajakku ke sebuah taman , berkuda..
Ah.. aku rasa dia sudah bahagia ddengan lauren

AUTHOR POV

 Sementara disisi lain greyson suka mabuk-mabukkan, teman-temannya pun sulit mengendalikan greyson,
Greyson selalu menyalahkan dirinya atas kepergian kamu, karena tidak ada yang tau dimana kamu berada, cika dan christian mencoba mengirim beberapa email ke kamu
Tapi belum ada satu pun yang kamu baca, selama seminggu di Paris kamu mematikan semua gadget kamu hingga kamu pun membuka ponsel, dalam sekejap banyak email yang masuk ke ponselmu
Kamu pun membukanya

From : Christian
Kau dimana aku membutuhkanmu

From : cika
Ada sesuatu yang terjadi pada greyson, cepat hubungi aku

From : cristian
Demi tuhan cepatlah pulang, kamu bingung harus apa, kami membutuhkanmu

Kamu pun segera menelfon cika

Kamu : hallo cika
Cika : hallo.. oh my.. where are you now ? please come back!
Cika : aku tidak bisa menjelaskan di telfon, pulanglah
Kamu : baik, besok aku akan pulang

Kamu pun menutup telefon, menghampiri oma kamu yang sedak duduk santai di teras belakang
“oma” panggil kamu pelan
“ada apa cucukku?” tanyanya
“aku.. aku besok akan kembali ke inggris” ucap kamu
“ secepat itukah?” tanyanya
“aku harus melanjutkan kuliah oma” ucap kamu
“aku mengerti, baiklah” ucap oma kamu menyetujui
Kamu pu bersiap-siap untuk penerbangan besok siang

SKIP ( at inggris)

Kamu pun tiba di inggris dan segera pulang ke apartemen, cika, cody, christian, austin, dian, erviani, firda dan justin telah menunggumu di sana

Krekkkk....

Kamu pun membuka pintu apartemen perlahan
“akhirnya kau datang” ucap erviani
“apa yang terjadi” tanya kamu
“ayo duduklah dulu aku rasa kau lelah” ajak dian
Kamu pun ikut duduk dan bergabung bersama lainnya
“jadi kemana saja kau seminggu ini?” tanya firda
“Paris” jawab kamu singkat
“oh ya?” tanya austin
Kamu pun haya mengangguk pelan
“ini minumlah” perintah cika yang baru saja keluar dari dapur
Kamu pun meminum jus melon yang diberikan oleh cika
“lalu apa masalahnya” tanya kamu yang sudah sangat penasaran
“greyson” ucap greyson
“ada apa dengannya” tanya kamu bersikap acuh padahal kamu sangat khawatir
“dia di tipu oleh lauren yang hanya ingin mengambil uangnya” ucap cody
Kamu tertawa kecil
“aku sudah tau sejak dulu” jawab kamu
“lau mengapa kau tak memberi tahu greyson?” tanya austin
“aku sudah memberitahunya, tapi dia memakiku” jawab kamu singkat dan kesal bila mengingat kejadian itu
“dia memang keras kepala” ucap cody
“tapi masalahnya, karir dia berantakan, dia suka mabuk, dan berjudi” kali ini christian berbicara
“m.. ma.. mabuk ?” tanya kamu
“iya.. dia menyalahkan dirinya atas kepergianmu, dia menyesal telah menyakitimu” ucap cika
“menyesal?” tanya kamu
“iya, sebenarnya waktu aku menjemputnya di cafe tempat ia mabuk ia banyak berbicara tentangmu, termasuk.. dia mencntaimu” ucap christia
Mendengar itu kamu hanya tertawa
“hahaha.. sudahlah, jangan mengerjaiku lagi, kalian tau betapa sakitnya aku waktu itu ?” tanya kamu
“aku tau tapi.. seorang pemabuk selalu berkata jujur” ucap christian
Kamu hanya diam mencoba mengacuhkan mereka
“ku mohon tolonglah dia” ucap austin
“aku tidak mau, dia bukan urusanku” ucap kamu
“tap-“

Drrttt... drrrrttttttttt...

Ponsel christian berbunyi
“hallo.. apa ?! greyson mengamuk ?! oke tahan dia jangan berikan dia minuman lagi hingga aku tiba disana” perintah christian langsung mematikan telepon
“jadi apa kau masih mencintainya?” tanya christian kamu tidak menjawab, dengan cepat christian menarik tangan kamu untuk mengikutinya,
Yang lain pun menyusul

SKIP (at Cafe)

“tuan greysom”
“dimana dia” tanya christian yang masih memegang tangan kamu
Pelayan tersebut pun menunjuk kearah sudut cafe, kalian berdua menghampiri greyson yang sedang mabuk berat
Kamu hanya terdiam melihat greyson seperti itu sementara cody, austin dan justin mecoba membopong greyson dan membawanya pulang

SKIP (ke esokkan harinya)

Greyson bangun dengan kepala yang sangat berat akibat mabuk semalam, dia tidak memikirkan lagi bagaimana ia bisa tiba di rumah
Greyson pun ke kamar kecil untuk mandi dan sarapan
“greyson” panggil christian yang datang bersama cika
“kau, ada perlu apa kemari” tanya greyson ketus
“kau sudah baikkan” tanya cika
“apa pedulimu ?” tanya greyson
“kita berangkat kuliah bersama” ajak christian
“aku bukan anak kecil, aku bisa sendiri” ucap greyson keluar dari rumahnya meninggalkan mereka

SKIP (at kampus)

Greyson berjalan di koridor seperti orang marah, tidak memperhatikan orang di depannya

BRUUKKK

“KAU BODOH SEKALI ! KALAU JALAN LIHAT-LIHAT!” maki greyson
“m.. ma.. maaf” ucap orang beryopi yang menabrak greyson
“MAAF ! INI SAKIT TAU ! KAU AKAN MENERIMA AKIBATNYA” ancam greyson
“a.. apa kau akan membuatku jatuh cinta dan menyakitiku lagi ?” tanya org itu
“a.. a..” greyson pun terkejut ketika melihat orang yang di tabraknya adalah kamu yang sudah menangis
“apa itu ancamanmu ?” tanya kamu
Greyson tidak dapat berkata-kata, semula hatinya yang di penuhi kemarahan kini berubah menjadi penyesalan, tanpa banyak bicara ia langsung memelukmu
“a.. aku minta maaf” ucap greyson memelukmu dengan erat
“jawablah pertanyaanku” ucap kamu
“hhh,, aku tidak akan melakukan yang kedua, tidak akan pernah” ucap greyson menyandarkan dagunya di bahumu masih tetap erat memelukmu
Kamu melepaskan pelukan greyson
“tapi aku tidak mencintaimu” jawab kamu
Seketika perasaan greyson pun hancur
“ke.. kenapa ? aku sudah menyesal, aku sudah minta maaf, lalu apa lagi?” tanya greyson
Kamu pun pergi meninggalkan greyson
Greyson pun tidak masuk ke kelas, kamu merasa bersalah padanya
Kamu mencarinya di taman danau belakang kampus
Dan benar saja, ia sedang duduk di atas rumput tepi danau, ia melempar batu-batu kecil yang ada di sampingnya ke danau dengan tatapan kosong
“kau tau apa kesalahanmu?” ucap kamu yang muncul di samping greyson tiba-tiba
Greyson pun berdiri dengan cepat sejajar dengan kamu
“k.. kau” ucap greyson
Kamu tersenyum kecil dan menghadap ke arah danau
“karena kau punya 2 kesalahan!” ucap kamu
“a.. apa itu?” tanya greyson
“pertama, kau itu bodoh, kenapa kau menyalahkan dirimu sendiri atas kepergianku dengan bermabuk-mabukkan” tanya kamu
“karena aku.. aku sudah putus asa tidak menemukanmu” ucap greyson tertunduk menyesal atas perbuatannya
“untuk apa kau mencariku” tanya kamu
“karena aku menyesal atas kejadian lauren, pesta ulang tahunku dan semuanya” ucap greyson
“oke.. itu aku maafkan” ucap kamu
Greyson masih tertunduk menyesal
“kau tidak ingin tanya kesalahanmu yang kedua ?” tanya kamu
Greyson menggeleng pelan
“kenapa?” tanya kamu
“karena aku tau kau tidak akan pernah emaafkan ku” ucap greyson putus assa
“bodoh! Yang kedua itu adalah, karena kau.. karena.. emm.. karena kau membuatku bodoh” ucap kamu
Greyson beralih menatapmu dengan penuh pertanyaan
“apa maksudmu?” tanya greyson
“ya.. aku seperti orang bodoh kau telah menyakitiku, dan kau tau itu, tetapi.. aku.. aku memaafkanmu atas semuanya” ucap kamu
“semuanya?” tanya greyson
“i..ii..ii..iya.. semuany, karena.. emm. Karena..”
“karena?” tanya greyson
“uhh.. apa yang kau katakan ketika menabrakku tadi” tanya kamu
“membatmu menyeal?” tnya greyson
“bukan itu”
“apa aku bingung ?” tanya greyson
“yang aku katakan” ucap kamu
“membuatmu jatuhccinta padaku dan menyakitimu lagi ?” tanya greyson
“ya itu, lalu kau pilih yang mana tadi ?” ucap kamu pura-pura lupa
Seukir senyuman muncul di bibir greyson, greyson meraih bahumu dan memutar tubuhmu menghadapnya, kali ini kamu yang tertunduk karna malu
“aku berjanji tidak akan menyakitimu, dan mebiarkan kau teruka” ucap greyson
Tangan greyson meraih dagumu dan mengangkatnya,
“aku mencintaimu, sangat mencintaimu” ucap greyson tulus dan mengecup bibirmu dengan sangat lembut.. kamu memeluk greyson sangat erat

Srekk... srekk...

BRUKKKK

“aduh” teriak dian
Kamu dan greyson terkejut melihat dian, erviani, cika, firda, cody justin, austin dan christian
“kalian menguping?” tanya greyson sebal
“ah.. ti..tidak ya kan ya?” ucap justin
“iy ti tidak” erviani
“benar hanya sedikit” ucap cody
Mereka pun melotot geram ke arah cody
“jadi kita semua sudah memiliki pasangan masing-masing” tanya greyson
“a apa maksudmu?” tanya kamu
“jadi mereka sudah berpacaran Austin dgn Dian Justin dgn Erviani, Cody dgn Firda” jelas greyson
“kalian tidak ada yang memberi tahuku” ucap kamu sedikit kesal
“maafkan kami” ucap dian
Kamu elihat ke arah cika dan christian
“kalian berdua” tanya kamu
Cika dan christian saling berpandangan memberikan kode satu sama lain
“ka.. kami” ucap cika
“kami sudah berpacaran” tambah christian
DAN KALIAN PUN BAHAGIA SELAMANYA

-THE END-