Sabtu, 25 Mei 2013

The Story of Academy's Secret Detective

Act 1

Welcome to The Secret Base Volume

Di sebuah akademi ada organisasi misterius yg akan menyelesaikan permintaan apa pun kalau masalahnya di dlm akademi ini


di atap gedung ini terdapat sebuah gudang yg dijadikan tempat organisasi misterius tersebut.. jalan menuju tempat tersebut pun gelap gulita
"apa benar disini" ujar vio dlm hati
dgn rasa takut perlahan-lahan vio meraih gagang pintu gudang tsbt dan mulai menggerakannya..
"apa kau punya permintaan ?" pintu terbuka tiba2 membuat vio hampir mati ketakutan
"selamat datang di markas rahasia kami" ujar salah satu dari mereka
vio terkejut ia fikir gudang itu menyeramkan tetapi gudang yg di jadikan markas ini benar2 seperti rumah yg rapih dan bersih
"silahkan diminum tehnya" sambil memberikan secangkir teh ke vio yg masih pucat pasi di sofa


"Ngomong2 disini sekolah kan ? gudang kan?" ujar vio masih bingung dgn kondisi gudang yg seperti rumah tsb.
"kalau begitu.. apa kau bersedia memberi tau isi permintaannu" ujar salah satu dari mereka lagi,
"ah.. anu, tolonglah aku" ia ketakutan "aku Viona dari kelas 1-B, entah kenapa belakangan ini terjadi hal2 aneh terus" jelasnya dgn wajah yg sangat ketakutan
"aneh ?" ujar salah satu dari mereka
"umm.. setiap hari tas dan mejaku dibongkar & aku merasa seperti selalu diawasi oleh seseorang, aku khawatir karena aku sama sekali tidak punya dugaan siapa dia.. lalu secara tidak sengaja aku mendengar gosip mengenai tempat ini dan aku berpikir mungkin kalian bisa menolong ku.." jelasnya kepada 3 lelaki yg membentuk kelompok rahasia tersebut
"jadi begitu, kami mengerti kondisinya baiklah" ujar salahsatu dari mereka
"eh ?" vio terkejut karna tidak mengerti maksud mereka

"Kami menerima permintaan ini, serahkan pada kami" ujar mereka

mendengar pernyataan mereka vio pun senang dan ketakutannya sedikit hilang
"aku skandar keynes, mohon bantuannya" ujar skandar
"ini aku greyson" ujar greyson
"cody simpson, kami semua kelas 2-A" ujar cody jutek
"sepertinya org2 ini sangat bisa di andalkan" ujar vio dlm hati
"kalau begitu, mengenai penyelesaian pembicaraan bisnisnya, dilanjutkan dgn masalah pembayaran" ujar skandar tak segan2
"hah ?" vio bingung dgn maksud skandar
"uang tau uang !!! kau tidak berpikir kalau kami menerima permintaanmu dgn gratis kan ?!" ujar cody dgn penuh kemarahan
"kalau gitu, membayar dgn tubuhmu juga tidak apa2 ? kamu suka padaku kan ?" ledek greyson
"org2 ini kenapa, god help me please" ucap vio dlm hati


"kami mengerjakan bisnis mulai dari memperbaiki atap yg bocor, sampai menangani masalah pribadi, kami mengenai apapun sebagai gantinya kalau sudah sepakat, kami menerima bayaran, ini... adalah mimpi kami bertiga sejak kecil" jelas skandar dgn suara yg halus dan lembut
"mimpi ?" tanya vio

"tetap menyerahkan pada org2 ini.. org yg mengerjakan permintaan, lebih sedikit dibandingkan gosipnya apa tidak apa2 ?" gerutu vio dlm hati
"terserah mau bagaimana" ucap vio pada mereka

keesokan harinya..
"hentikan itu, kalian membuatku maju !" oceh vio yg marah gara2 greyson, skandar, dan cody menjaga ketat vio lengkap dgn pakaian pengawal
"hahaha.. apa2an itu" ucap org yg melintas

karna kesal vio pun pergi meninggalkan 3 cowok yg aneh itu,
"vio.. tungguuuu" teriak mereka bertiga dari jauh

di kelas 1-B..

"dasar" ujar vio lega
"hey, kamu terlambat ya vio" ujar skandar melambaikan tangan..


"kamu makin manis ya" rayu greyson pada teman sekelas vio,
"ehh.. makasih ka" senyum salting

"apa maksudnya ini !" geram vio yg sudah kesal
"kami kan bodyguardnya vio sekarang" ujar skandar polos
"biarpun berhitu kalian gak bisa seenaknya" maki vio pada mereka "kalau seharian di azasi seketat itu aku yg jatuh duluan" lanjut vio lagi,
"tampang marahnya manis ya" rayu greyson,

PLETAKKK !!
satu hantaman vio tepat di pipi kanan greyson
"kalau tau begini jadinya aku tidak akan minta tolong" tegas vio sambil meninggalkan kelas..

"masalah apapun dapat diselesaikan, itu ternyata hanya gosip.. aku bodoh karna sudah percaya" gerutu vio sambil berjalan menuju kelas


di kelas 1-B..
sreettt.. suara geryit pintu kelas tersebut..
vio terkejut dgn apa yg ia lihat.. tas dan mejanya berantakan.. seluruh bukunya berserakan dimana2
"lagi.. kenapa jadi begini" ucap vio yg ketakutan hingga tanpa ia sadari airmatanya mengalir..


"terima kasih, skandar.. yg lain juga" ujar vio sambil mengusap bekas airmatanya,
"tambahan pembayaran 20% untuk pencarian pelaku, tambahan 5% untuk senyuman extra" terang cody sambil menulis hitungannya di buku note kecil
"dasar mata duitan !!!" gertak vio kesal sambil menjambak2 rambut mereka bertiga
"tambah 10% untuk denda karena kekerasan" tambah cody lagi
pletak !!!
satu hantaman vio tepat di kepala cody,
sedang asiknya mereka bertengkar tiba2

"cih !" suara org di depan pintu kelas
"siapa di sana !!" teriak skandar memanggil, ia pun segera berlari keluar untuk melihat tapi ternyata tidak ada siapapun di sana,

di gudang, markas mereka..

"sebelumnya vio pernah bilang soal kau merasa diawasi" tanya skandar "sepertinya itu bukan cuma perasaanmu saja" lanjut skandar,
"tapi kenapa org ini (vio)? dia tidak manis dan kaya" jelas cody yg membuat membuat amarah vio meluap


"melihat kondisi dari perbuatannya, kelihatannya bukan dendam atau stalker ya.." cetus greyson sambil menikmati secangkir coffe..
"walaupun tidak ada alasan untuk mencuri, dia membongkar tas dan meja" jawab skandar "pelakunya mencari 'sesuatu' yg dimiliki oleh vio.. menurutku begitu" henti skandar sambil menengguk coffe "pokoknya.. walaupun tidak ada apa2 greyson dan cody sebisa mungkin jangan melepaskan pandangan dari vio" lanjut skandar dgn tegas,

"aku takut.. tapi entah kenapa, saat aku berpikir kalau mereka ada di sisiku.. aku sedikit lebih tenang" batin vio,

"emm, baiklah semuanya sepertinya aku harus pulang.. sampai jumpa besok" ujar vio pada mereka sambil melambaikan tangan,
mereka bertiga hanya mengangguk dan melambai tangan,
"umm.. vio," panggil skandar
"iya ada lagi ?" tanya vio
"perlu aku antar ?" tawar skandar,
"ah.. eh.. tidak perlu aku bisa sendiri.. sampai jumpa" jawab vio sambil melangkah pergi

keesokan harinya..

"viona rovouns" panggil seseorang
"eh, good morning mr.kinjou" sapa vio ramah..
"kamu petugas piket kelas 1-B hari ini kan ?" tanya mr.kinjou "maaf merepotkan, tapi pulang sekolah nanti bisakah kau membantuku mendata kertas text bagian kelasmu ?" tanyanya,
"baik mister" terima vio dgn senang hati karna ia berfikir kapan lagi ia bisa dekat dgn guru muda yg tampan yg usianya hanya berbeda 8 tahun darinya,
"maaf ya, saya tunggu di ruang persiapan kimia" tegas mr.kinjou

sepulang sekolah pun vio langsung keruangan yg diperintah mr.kinjou tadi.. hingga malam baru ia pulang
"kalau begitu sampai jumpa mister" pamit vio,
"maaf ya jadi menemani sampai malam, apa benar tidak apa2 tidak diantar ?" tanya mr.kinjou khawatir,
"tidak apa2 kok" jawab vio,
"terimakasih, hati2 ya" peran mr.kinjou
"walaupun aku bilang begitu, sekolah di malam hari itu menyeramkan" ujar vio sambil memeluk tas ranselnya melewati koridor yg sangat sepi
"tidak apa2, kalau aku pergi ke markas rahasia, ada skandar dan lainnya menungguku" batin vio
"tidak apa a.."
krekk vio menghentikan langkahnya jantungnya berdegup kencang, rasa takut di sekujur tubuhnya mulai menjalar
dgn cepat vio menoleh ke belakangnya
"hanya perasaanku saja" batin vio berjalan dgn tubuh gemetar
tap tap tap
suara langkah kaki mendekati vio
"skandar.." panggil vio berharap skandar yg datang tapi sayang ternyata bukan, vio sangat kaget ketika mendapati seorg pria memakai manuel tebal dgn slyer menutupi mulutnya dan menggunakan kacamata hitam beserta topi di kepalanya
brukk vio terjatuh
"kembalikan kunciku" ucapnya mengulurkan tangan ke kalung yg vio pakai
"to.. tolong.. skandar.. ! skandar .. !" teriak vio dgn rasa takut

BUKKK

seorg pria datang memeluk vio dgn meluncurkan 1 tendangan ke pria misterius itu dan menatap vio
"maaf.. aku agak telat" ucapnya tersenyum sangat manis dan tenang
"woy ada apa !" teriak cody

nahhh yg ini juga belom di next xD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar