Sabtu, 12 Oktober 2013

Lucifer



Di sebuah kerajaan Luciver teerlahir 4 org putri cantik yang akan meneruskan sang ayah Aslan (Raja Narnia) dan ibu mereka Jadis. Mereka bernam Anna sebagai anak pertama, Georgie anak ke-2, Alice anak ke-3 dan Lucia anak ke-4
Namun sayang.. ke-4 putri tersebut terlahir memiliki hati yang lembut seperti para Angel (malaikat) di kayangan, berbeda dengan takdir Lucifer yang tidak memiliki hati, jahat dan penuh kebencian.
Hingga Raja Aslan (ayah mereka) memerintahkan para Lucifer penjaga untuk mengawasi putrinya jangan sampai kabur dari istana.
.
.
.
.
.
Krittttt (suara khas pintu yang terbuat dari kayu di buka perlahan)

“psttt.. ayo..” ucap anna memberi aba2 pada ketiga adiknya
Mereka melangkahkan kaki perlahan, berjalan dengan meninggikan kakinya bagai memakai highhells, Anna sebagai kakak jalan paling depan menjadi pemimpin dari aksi kabur mereka dari istana,
Mereka menuruni tangga sangat perlahan agar tidak mengeluarkan suara yang membuat mereka (para lucifer penjaga) mengetahui rencana mereka.
“kalian mau kemana nona”
Tiba-tiba 3 org lucifer penjaga telah berdiri #ralat terbang di depan mereka
“huuhh.. kita gagal lagi kak” gerutu lucia
“damn!” batin georgie
Sementara alice hanya berceloteh tidak jelas
“kami hanya ingin berjalan-jalan di taman, apakah itu juga tidak bisa ?” ucap anna memberi alasan
“maaf nona tap-“
“apakah ayah sejahat itu :(“ gerutu lucia
“maaf nona, kalian harus kembali ke kamar kalian” jelas lucifer penjaga
“tidak mau !” protes alicia
“nona tidak bisa membantah, raja tidak mengizinkan kalian untuk keluar dari kamar selain untuk makan di ruang makan kerajaan” jelas penjaga itu lagi,
“ayah tidak memiliki hati” gumam anna
“kami para lucifer memang dilahirkan untuk tidak memiliki hati, bersikap kejam dan jahat..” jelasnya
“sudahlah kami tidak ingin mendengar penjelasan kalian, kami akan kembali ke kamar” ucap anna cepat menaiki tangga
Para putri lucifer dilahirkan tanpa sayap hingga hati mereka hancur dan berubah menjadi kejam, dan mendapatkan sayapnya sebagai pengganti mereka.
.
.
.
.
.
Toktoktoktokk

“nona, raja memerintahkan kami untuk menjemput kalian ke ruang kerajaan” ucap lucifer penjaga dari luar puntu kamar mereka
“baiklah tunggu sebentar” teriak alicia
Para putri tersebut keluar dari kamar, para lucifer penjaga dgn sopan menggendong putri tersebut (ala bridge style) menuju ruang kerajaan
Aslan dan Jadis telah menungggu mereka dari beberapa menit lalu,
Para lucifer penjaga menurunkan ke-4 putri tersebut dan meninggalkan mereka
“jika aku sudah memiliki sayap aku tidak akan mau di gendong terus” gumam lucia
Diikuti anggukan 3 saudaranya tanda sependapat,
“apa kalian benar ingin memiliki sayap ?” tanya Aslan
Ke-4 putri tersebut pun mengangguk penuh semangat
“bagus, jahatlah! Hancurkan hati kalian, maka kalian akan memiliki sayap dariku, ingat kalian itu lucifer bukan Angel !” ucap Aslan
“ta.. tapi ayah, apakah ayah tidak berniat untuk bersikap baik ?” tanya anna hati-hati
“apa? Cihh.. kita di takdirkan untuk jahat bukan bersikap baik! Mengerti !” bentak Aslan
“baiklah, aku menyuruh kalian ke sini agar kalian tau, besok akan ada 4 Prince Lucifer yang akan membatu kalian mendapatkan sayap dan menjadi lucifer seutuhnya, jadi bersiap-siaplah malam ini” parintah Aslan
Ke-4 putri tersebut pun hanya menuruti perintah ayahnya dgn terpaksa dan kembali ke kamar mereka
.
.
.
.
.
ke esokkan harinya

ke-4 putri tersebut pun tengah berdiri di halaman istana dan menunggu ke-4 lucifep mereka datang, terlihat bayang hitam di halaman istana, mereka ber-4 melihat ke langit dan terkisap melihat ke-4 pangeran lucifer tengah terbang dan siap mendarat dei depan mereka, hingga akhirnya benar-benar mendarat dgn sempurna.
Mereka berempat membeku saling menoleh dgn penuh tanya, ke-4 pangeran lucifer itu memiliki wajah yang sangat tampan.. bahkan mereka yakin jika mereka titisan Angel, ah.. itu tidak mungkin, lucifer dan angel itu sangatlah berbeda,
Ke-4 pangeran itu pun berlutut dan mengulurkan tangannya ke depan ke-4 putri tersebut yang sudah mereka ketahui nama yg akan mereka bimbing
“namaku William tuan putri anna” ucap lucifer yg tengah berlutut di depan anna
“eh?.. i.. iya..” ucap anna lembut dan tersenyum
“aku Skandar” ucap lucifer yg berlutut di depan georgie
“i..iyyaa..” jawab georgie tersenyum
“aku Justin” ucap lucifer yg berlutut di depan Alice
“.....” alice hanya tersenyum
“aku greyson” ucap lucifer yg berlutut di depan Lucia
“hemm” jawab Lucia manis
Tapi sayang ke-4 putri tersebut tidak mendapatkan balasan senyum dari 4 lucifer tampan tersebut, padahal mereka yakin sekali, jika mereka terssenyum pasti akan, KYAAAA tampan sekali *jedotin author*
“mereka akan menemani kalian ke bumi dan mengajarkan bagaimana menjadi seorang lucifer, menjadi penganti lucifer penjaga kalian bahkan jika mereka berhasil, mereka akan menjadi pasangan kalian nanti” jelas Aslan
.
.
.
.
.
.
Mereka pun turun ke bumi, menuju ssebuah gedung tua yang sepertinya tidak ada aktifitas manusia di dalamnya, mereka turun ke bumi seperti gendongan para lucifer penjaga sebelumnya,
“tempat apa ini ?” tanya anna pada william
“ini adalah tempat kita selama di bumi” jaawab william dgn wajah tidak ada ekspresi
“tempat ini begitu kotor apakah tidak ada yg membersihkannya ?’ tanya lucia melangkahkan kakinya ketika greyson telah menurunkan dari gendongannya
“untuk apa di bersihkan? Kita ini lucifer, tempat kita harus terlihat menakutkan” jelas william
“aku mau kembali ke istana, aku tidak suka tempat ini” protes alice
“kau tidak akan bisa pergi, kau tidak memiliki sayap nona” ucap justin dingin
“emm.. mungkin kita bisa membersihkannya ?” saran georgie
“kau benar” jawab anna
“tidak !” bentak skandar
“setidaknya untuk tempat kita tidur harus bersih” ucap georgie ketus
“sudahlah skandar, kau lupa.. mereka terlahir memiliki hati” lerai william dan mengajak para pangeran lucifer meninggalkan gedung
“jadi kita mulai dari sini” ucap lucia memberi saran
Sementara ke-4 putri lucifer tersebut membersihkan gudang yang, ukhh.. debunya dimana-mana itu,
Para pangeran lucifer entah mereka pergi kemana dengan waktu yang cukup lama dan memakan banyak tenaga itu, ke-4 putri tersebut tertidur lelap dengan cantiknya. (authornya juga cantik wkwkw)
“kami pu-“
“psstt.. mereka sedang tidur” jelas skandar
“mungkin mereka lelah karena.. astaga ???”
“kenapa grey ?” tanya wiliam
“tempat ini, bagaimana bisa sebersih ini ?” tanya greyson masih terkejut dgn gudang yang seperti rumah mewah ini
“wahhh” gumam justin
“putri lucifer terlahir memiliki hati dan kekuatan sihir yang membuat mereka bisa melakukan apapun” jelas skandar
“sihir ?” tanya justin
“yap.. karena kekuatan sihir mereka, hati mereka sangat sulit untuk dihancurkan, untuk menjadi lucifer seutuhnya” jelas william
“maka dari itu kita di perintahkan untuk menghancurkan hati itu ?” tanya greyson berjalan mendekati lucifernya (lucia) yg sedang tertidur lelap di atas sofa,
“kau benar” tambah william
“tapi.. mereka cantik seperti angel bukan lucifer” tambah justin
“maka dari itu, putri lucifer sangat sulit di runtuhkan, karena hati mereka sangat lembut bahkan terlalu lembut” jelas skandar
“eh kalian sudah pulang ?” tanya georgie
Ke-4 pangeran lucifer itu pun menoleh ke arah georgie dan tersenyum manis
“eh ?” georgie terheran-heran
Bukankah pangeran lucifer tidak memiliki hati ? tapi mereka tersenyum dan itu sepertinya sangat tulus,
“kalian dari mana ?” tanya georgie yg sudah bangun duluan
“mencari makanan” jawab skandar datar tanpa ekspresi
“astaga secepat itukah berubah? Baru saja aku melihat ia tersenyum” batin georgie
Tidak lama kemudian ke-4 putri tersebut bangun dar tidurnya,
“dari mana kalian mendapatkan makanan ini ?” tanya anna dengan herannya
“iya darimana ? kekuatan sihir kalian tidak bisa memunculkan makanankan, tapi hanya untuk kejahatan ?” tanya alice
“sudah jangan banyak tanya sekarang makanlah!” bentak justin
“ini enak? Apa namanya ?” tanya lucia ketika memakan putongan roti yg terdapat sayur, keju sosis dan telur di dalamnya
“itu sandwich” jawab greyson singkat
“emm.. apakah ini makanan manusia ?” tanya lucia lagi
“hm” jawab greyson singkat
“di istana kami tidak memakan ini, atau mungkin ibu tidak memberikannya pada kami” tanya georgie
“entahlah” jawab skandar menikmati makanannya
Mereka memakan makanan itu sampai habis,
“uwahh.. apa kau akan membawakannya lagi untukku besok ?” tanya alice pada justin. Justin hanya menatapnya sinis
“sudahlah, aku tidak memaksa” ucap alce tersenyum manis pada greyson
“sudah ayo kita pergi” ucap william pada ke-empat putri tersebut
“pergi ?” tanya anna
“pelajaran pertama kalian sebagai seorang lucifer”jelas skandar
Dengan cepat mereka menggendong para putri tersebut (ala bridge style), ke tempat yang sepertinya sudah mereka ketahui,
.
.
.
.
.
Di sebuah gang yang sangat sepi ada 6 pria yang sedang mabuk berat berjalan gontai melewati gang tersebut, membawa minuman alkohol di tangannya, tertawa dan bicara tidak jelas, sementara di ujung sebrang ada seorang pria yang seertinya baru saja pulang bekerja berjalan dengan rasa takut melewati gang tersebut
“kalian lihat” bisik william
Dalam sekejap ke-4pangeran itu sudah ada di sisi para pangeran tersebut, entah apa yang mereka bisikkan pada ke-6 pria mabuk tersebut, seketika mereka seperti melihat mangsa ketika bertemu pria yang baru saja pulang kerja
“kalian lihat baik-bai apa yang akan terjadi”gumam skandar
Ke-6 pria tersebut menarik paksa tas orang itu tetapi pria itu tidak mau memberikannya, pria tersebut berteriak meminta tolong,
“apa yg mereka lakukan ?” tanya anna
seketika pria yang bertubuh kekar yang mabuk berat mendaratkan pukulannya di perut pria tersebut, ke-6 pria tersebut terus memukuli mangsanya hingga darah segar keluar dari tubuh pria malang itu, mengambil tasnya lalu pergi meninggalkannya..
“tidak!!! hentikan itu!!!” teriak alice
Hanya gelegar tawa evil yang terdengar dari mulut ke-4 pangeran lucifer itu,
Sementara anna tidak dapat berbicara atas apa yg ia lihat, tubuhnya gemetar ketakutan
“ka.. kalian jahat :’( hiks.. ka.. kalian jahat” bentak georgie memukul skandar
Seketika mereka berempat menghentikan tawa evil dan melihat ke-4 putri lucifer yang sedang gemetar, diam dan berlinang air mata teriak histeris
Brukkkk
Lucia jatuh pingsan
.
.
.
.
.
“lucia ??” panggil greyson
Sementara ke-4 pangeran masih menenangkan para putri lucifernya yang masih histeris dalam tangis mereka
“aa.. apa yg kalian lakukan ? pria itu mati !” bentak anna menarik-narik lengan william
“kalian tidak memiliki hati ! pria itu mati ! pria itu tak bersalah !” bentak georgie
“kalian jahat !!!!!!!” bentak alice
Lucia perlahan-lahan membuka matanya mencoba mengingat apa yg telah terjadi, lucia mengubah posisinya menjadi duduk, menarik kedua kakinya hingga berhasil di rengkuh oleh kedua tangannya, membenamkan kepalanya di antara kedua lengannya dan terisak nangis. Ke-4 pangeran lucifer kewalahan, ternyata ini sangat sulit dan tak semudah yang di bayangkan.
“hentikan tangis kalian !” bentak william yg mulai geram atas tingkah para putri lucifer
“kalian lucifer! Seharusnya kalian kejam! Bukan seperti ini!” lanjutnya
Perlahan-lahan ke-4 putri tersebut tenang
“andai aku dilahirkan bukan menjadi seorang lucifer” gumam alice
“tapi ini takdir kita” jawab justin
“dunia lucifer adalah dunia hitam bukan dunia putih yg di miliki para angel” jelas skandar
“tapi.. apakah harus sampai manusia itu mati ?” tanya georgie
“tidak juga, tapi itu lah menusia” jawab skandar
“kami para lucifer hanya bertugas menghasut, kami hanya menghasut mereka membuat kejahatan” jelas william
“tapi kenapa mereka bisa membunuh pria itu jika kalian tidak menyurh membunuhnya” ucap alice
“tidak ! kami tidak menyuruhnya untuk membunuh, kami hanya menghasut mereka untuk merampok” sanggah greyson
Lucia menatap mereka penuh tanya
“semua itu terjadi karena menusia memiliki nafsu, mereka sendiri yang harusnya mengendalikan, jadi bukan salah kami jika pria itu sampai membunuhnya” jelas william
“tapi kenapa kalian tidak menolongnya ?” tanya lucia polos
“haha” greyson tertawa lepas “jika kami menolonhnya kekuatan kami akan melemah” jelas greyson
“ka.. kau ?” tanya anna melihat greyson
William, justin dan skandar tersenyum lepas
“kalian bisa tersenyum ?” tanya georgie
“tentu” jawab skandar
“hal yg tidak kalian tau, para lucifer seperti kami lebih senang di bumi karena kami bisa tersenyum bahkan tertawa lepas tanpa sanksi apa pun” jelas william
“apa kalian memiliki hati ?” tanya lucia
“ya, kami memiliki hati”
“eh ?”
“kami memiliki hati sama seperti kalian, di dunia lucifer pangeran lucifer memiliki 2 hati, 1 hati angel dan hati kegelapan” tjelas skandar
“tapi kenapa kalian bisa berbuat jahat ?” tanya georgie
“hati angel hanya berfungsi untuk sesama lucifer dan lembut ketika berada di samping lucifer sejatinya” jelas skandar lagi
“lucifer sejati ?” tanya anna
“lucifer sejati kami adalah pasangan kami yg di tugaskan untuk menghancurkan hatinya” tambah william
Ke-4 putri tersebut menoleh stu sama lain masih tidak mengerti dgn apa yg tengah mereka jelaskan
“sudahlah, cepat atau lambat kalian akan mengerti, sekarang istirahatlah, besok siang kalian harus mendapatkan pelajaran ke 2 kalian” printah justin
.
.
.
.
.
.
“selamat pagi” sapa georgie yang sudah lebih dulu bangun dari kakaknya anna
“apa yang sedang kau lakukan ?” tanya Anna
“emm.. tidak ada, aku ingin sekali berjalan-jalan di bumi” gumam georgie melihat sorot cahaya yang masuk melalui celah-celah gedung tua tempat mereka tinggal saat ini
“kurasa kita bisa berjalan-jalan sebentar” saran alice yang tiba2 muncul entah darimana
“sebentar” ucap anna “lucia.. lucia” bisik anna membangunkan adik bungsunya ini,
“ungghh” lucia menggeliat bagai bayi yang baru bangun dari tidurnya dan mengerjapkan matanya mencari titik fokus dan mengusap dengan kedua tangannya hingga benar-benar sadar dari tidurnya
“hemm ? ada apa ?” tanya lucia
“kau mau ikut ?” tanya anna masih dengan suara berbisik
“kemana ?” tanya lucia lagi
“berkeliling melihat manusia” jelas anna
Tersirat kesenangan di dalam mata lucia dengan semangat ia bangkit dan bersiap untuk pergi dengan kakak-kakaknya itu,
“tunggu” suara alice menghentikan langkah mereka ber-4
“ada apa lagi alice ?” tanya georgie
“bagaimana dengan mereka ?” tanya alice sambil melihat ke arah 4 pangeran Lucifer yang uhh.. sangatlah tampan ketika tertidur lelap seperti itu,
“kurasa mereka tidak boleh tau, dan.. kita hanya pergi sebentar” jawab anna
Akhirnya mereka setuju dan berjalan keluar menuju pusat keramaian yang terdapat manusia di dalamnya,
.
.
.
.
.
“wahh.. tempat apa ini ?” tanya lucia
“ini bumi lucia” jawab georgie
“hey apa nama tempat ini maksudku” cetus lucia kesal
“aku tidak tau” jawab georgie
Sementara alice mendekati sosok pria yang tengah asik membaca surat kabar di sebuah kursi yang tersedia di sisi kiri jalan,
“maaf, ini tempat apa ?” tanya alice
“....”
“maaf tuan.. ini tempat apa ?” tanya alice lagi
“ini Paris” jawab seorang pria dengan baju putih dan sayap di belakangnya
Hey.. tunggu.. sayap ?
“si.. siapa kau ? dan kenapa kau memiliki sayap” tanya anna
“eh ?” sepertinya pria tersebut terkejut ketika anna bertanya ke arahnya
“aku tanya siapa kau !” ucap anna sekali lagi
“k..kau.. melihatku” ucapnya mengacungkan jari telunjuk ke arahnya sendiri
“tentu saja” jawab anna singkan
“eh? Sebenarnya kalian siapa ?” tanya pria itu
“seharusnya aku yg bertanya seperti itu” protes anna
“huh! Aku zayn dan aku seorang Angel” jelasnya
“angel ?” georgie ikut bergabung dgn mereka
Sementara alice dan lucia hanya diam melihatnya
“ya aku-“
“zayn!” dengan cepat ada 4 pria lagi di samping pria itu.. ehh.. maksudku zayn
“apa yg kau lakukan ?” tanya seorang temannya
“aku bertemu mereka, dan mereka bisa melihatku” jelass zayn dgn polosnya
“eh benarkah ?” tanya satunya
“ya kami melihat kalian” jawab anna
“kalian ini siapa ?” tanya teman zayn sangat ramah “aku liam” tambahnya lagi
“huf.. aku Anna dan 3 org ini adalah Georgie, Alice dan Lucia mereka adikku” jelas anna menunjuk satu persatu adiknya sesuai dengan nama mereka “dan kami Lucifer” tambah anna
“lu.. lucifer ?” tanya seseorang yang nampaknya Anggel juga membawa sekantung makanan de tangannya
“yaa.. kami lucifer dan..”
“Georgie !” panggil seseorang
“skandar ?” ucap georgie
“kalian disini rupanya” ucap william
Dengan cepat ke-4 pangeran lucifer itu sudah berada di belakan para putri lucifer
“hai” sapa zayn
“zayn? Kalian bertemu mereka?” tanya justin dan ke-4 putri tersebut mengangguk
“jadi kalian berniat kabur dari kami, hm ?” tanya greyson dgn mata sinis ke arah Lucia
“ah.. tidak kami hanya ingin berjalan-jalan dan melihat bumi” jelas lucia
“ hey.. tunggu apa yang sebenarnya terjadi ha ? william jelaskan padaku.. kita sudah berteman lama” protes liam
“ka.. kalian berteman dgn angel ?” tanya Anna
“diamlah!” bentak william
“apa yg sebenarnya terjadi” gumam alice
“aku juga tidak mengerti” jawab georgie
“lucifer? Angel? Wahh mengagumkan” pekik lucia
“eh?”
.
.
..
.
.
.
.
Mereka semua berkumpul di gedung tua tempat para lucifer, semua terdiam.. mereka tidak tau harus di mulai dari mana pembicaraan yang akan mereka jelaskan,
Lucia yang usianya paling muda di antara mereka pun geram dengan kondisi seperti itu, kondisi yang sangat tidak ia ingnkan.. semua berkutat dengan fikiran mereka masing-masing..
“hahh.. kenapa kalian diam semua ha ?” tanya lucia malas
“eh?” william pun menatap tajam ke arah lucia
“huhh.. oke oke jadi apa yang sebenarnya terjadi william ? dan.. siapa mereka” tanya liam sang angel yang memulai pembicaraan
“mereka putri lucifer” jawab william singkat
“ohh” zayn membentuk huruf ‘o’ mulutnya “pantas saja mereka bisa melihat kami” sambungnya lagi
“tapi.. kenapa mereka seperti manusia ?” tanya angel yang memiliki nama louis itu,
“emm.. mereka tidak memiliki sayap” tambah nial angel yang membawa makanan
“kami memang lucifer dan-“
“kalian terlalu cantik untuk menjadi seorang lucifer” goda harry memotong kat-kata georgie
“berhentilah merayu mereka” protes skandar
“eh? Aku jujur” jawab harry tak mau kalah
“em, jadi mereka lucifer ? tapi..”
“mereka memiliki hati” potong justin
“hah ????” nial terkejut dari konsen terasi makannya
“habiskan dulu itu nial, lihatlah.. kau mengotori tempat ini” marah zayn
“uh, maaf” jawab nial ucap nial membereskan makanannya yang berantakan
“hihihihihi” para putri lucifer tertawa melihat tingkah mereka, membuat para angel dan pangeran lucifer memperhatikan mereka,
“apanya yg lucu, hm ?” tanya greyson intens
“eh? Maaf” ucap anna menghentikan tawanya di ikuti para adiknya,
“mereka bisa tertawa dengan tulus ?” pekik louis heran
“william sudah bilang, mereka itu lucifer dan mereka memiliki hati” ucap skandar lagi
“separti kalian ?” tanya zayn
“tidak! Emm.. tidak sepenuhnya” ucap greyson
“aku mengerti” ucap liam memutuskan
“eh?”
Semua kini terfokus pada liam yang sepertinya mengerti dan yang lain butuh penjelasan darinya
“jadi kalian akan menghancurkan hati mereka bukan ?” tanya liam menatap para lucifer tampan itu
Yah.. walaupun para angel juga sangat tampan *author di peluk liam*
“entahlah.. kuasa ini sangat sulit” gumam greyson
“sulit ?” tanya zayn
“iya.. mereka berhati lembut seperti angel, dan kalian tau, waktu kami mengajari mereka menjadi lucifer tapi mereka malah menangis histeris, kami sendiri sampai kewalahan” jelas greyson
“itu karena kalian membunuhnya” celetuk georgie
“kami tidak membunuhnya georgie!” bentak skandar dengan mata evil yang sangat marah
“hey hey.. tenanglah, aku rasa kalian perlu cara lain” lerai zayn
“cara lain ?” tanya william
“ehem.. kurasa kalian jangan terlalu memaksakan mereka menjadi lucifer” saran nial
“cih! Tapi mereka harus memiliki sayap” gumam justin
“huh.. aku mengerti, itu yang menandakan mereka sudah menjadi lucifer seutuhnya kan ?” tanya liam
“iya”
Kemudian keheningan pun terjadi..
“anna aku lapar” bisik georgie
“sabarlah” jawab anna
“apa yang kalian bicarakan ?” tanya willam
“ah ? emm.. kami lapar” jawab anna sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal
“oh.. aku rasa kami bisa membantu kalian” ucap liam sambil memutar mutar jari telunjuknya
Cringgg...
Dalam waktu singkat munculah beberapa makanan di meja mereka dan cukup untuk makan mereka semua,
“wah.. kau hebat” puji lucia
“tidak seberapa” jawab liam
“jangan pamer!” celetuk greyson
“eh? Sudah lah ayo kita makan” ajak nial
Semua pun sweetdroop melihat nial yang semangat mengambil menu makan mereka
“bukannya kau sudah makan banya ha ?” tanya alice
“itu cemilan” jawab nial yang lebih dulu menyantap makanannya
“perut macam apa itu” gerutu alice
Akhirnya mereka pun makan hingga habis, tentunya nial lah yang paling banyak wkwkwk
.
.
.
.
“ku mohon william kumohon” ucap anna merengek bagai anak kecil
“tidak!” protes william
“bagaimana jika aku menemaninya ?” saran liam
“tidak! Itu lebih parah” jawab william
“apanya yang parah ? dia baik” bela anna
“jika kau pergi bersama william dan lucifer lain melihatnya maka ayah kalian akan marah besar” jelas skandar
“kalau begitu kalian harus menemani kami” saran alice
“tidak! Kalian harus belajar lagi jadi lucifer” larang william
“ayo lah, kami butuh libur” rengek anna
“libur ? kalian baru 1 hari di sini dan 20 menit belajar itu pun gagal” jawab justin
“lebih baik kami pamit” saran zayn
Dan para angel pun pergi
“oh ayo lah aku mohon” ucap georgie
“apa kalian tau” lucia mulai berbicara “selama 16 tahun aku hanya berada di dalam istana dan aku hanya ke kamar dan ruang makan, itu pun lucifer penjaga selalu di samping kami” jelas lucia sedih mengingat takdirnya itu
“aku 19 tahun” ucap anna
“aku 18 dan alice 17” jelas georgie dan alice mengangguk
“hahh.. baiklah tunggu sebentar” ucap william memejamkan matanya dan.. sayapnya hilang
“sa.. sayapmu ?” ucap anna
Greyson, justin dan skandar pun melakukan hal yg sama
“ayo kita pergi” ucap greyson mengulurkan tangannya pada lucia dengan senyum manisnya
“eh? Emm” lucia pun meraih tangan greyson dan bangkit dari duduknya lalu berjalan keluar gedung tua itu,
“kau mau kemana anna ?” tanya william
“entahlah, aku rasa tempat yang menyenangkan” jawab anna dengan riangnya
“baiklah ayo” william pun menariknya cepat menyusul greyson
“ayo alice” ajak justin melingkarkan tangannya di bahu alice dan berjalan keluar
“kau tidak mengajakku jalan-jalan juga? Menyebalkan” protes georgie
“baiklah.. ayo nona” ucap skandar menjulurkan lidahnya untuk meledek georgie yang mengambek
Wajah georgie bersemu merah melihat skandar yang.. wahh manis bangettt *jilat permen*
Entahlah ketika sayap mereka menghilang, mereka bukan lucifer lagi.. tapi mereka angel, mereka sangat tampan dengan senyum mereka.. authornya aja ampe terbang tuh *liat langit* *jatoh lagi*
Author harus nulis! Oke cukup readers mulai nahan esmosinya ._.v
.
.
.
.
Mereka ber 8 pun pergi ke bawah menara ke banggaan negara tersebut,, apalagi kalau buakan Eiffle
“wahh ramai sekali” gumam lucia
“tempat apa ini ?” tanya anna
“ini Eiffle” jawab william
“kenapa banyak orang yang berpasangan” tanya alice
“tempat ini adalah tempat yang romanti alice” jawab justin
“apa itu romantis ?” tanya anna
“mungkin seperti itu ?” ucap lucia menunjuk sepasang kekasih yang sedang asik berciuman
Para pangeran pun sweetdroop
“i.. itu bukan romantis tapi mesum!” ucap greyson
“cih! Seperti kau tidak saja grey!” gumam justin
“sudah!” lerai william “romantis adalah masa-masa kau dengan orang yang sangat kau cintai merasa bahagia” jelas william
Dan ke-4 putri lucifer itu pun membentuk huruf ‘o’o di mulutnya
“apa kau bisa romantis skandar ?” tanya georgie
“eh? Ke.. kenapa bertanya seperti itu ?” tanya skandar gugup
“kau itu menjengkelkan jadi mana mungkin bisa romantis” ucap georgi melipat kedua tangan di depannya
“tentu saja aku bisa”
Cup
Skandar mencium permukaan pipi georgie sangan lembut, langsung saja wajah georgie memanas dan menjadi salah tingkah
(gua mau gantung diri! Gua melting banget njir -_- skand tanggung jawab lu) #abaikan
“apa yang kalian lakukan ?” tanya lucia
“sudahlah lebih baik kita berpencar” ucap william menarik tangan anna menjauh dari posisi mereka semula, anna hanya melambaikan tangan pada mereka,
“aku juga, ayo alice” ajak justin
“bye !” ucap greyson melangkah pergi
.
.
.
.
.
.
(Anna & Willam POV)
“jadi kau menjadi manusia ?” tanya anna
“ya.. kami bisa berubah menjadi apa saja yang kami mau, kecuali angel” jawab william
“lalu kenapa kalian tidak berubah jadi manusia saja ?” tanya anna
“haha.. ini memeliki waktu hingga matahari terbenam” jawab william
“sebentar sekali” ucap anna
“kurasa begitu”
“jadi kau yang akan menjadi pasanganku nanti ?” tanya anna
William menatap mata anna lekat
“apa kau menyukaiku ?” tanya anna lagi
“...”
“atau kau menyukai lucifer lain ? jika begitu aku akan bilang pada ayah agar tak memaksamu” ucap anna
“apa kau merasa terpaksa ?” tanya william kini mengalihkan pandangannya
“eh? Tentu saja tidak” jawab anna cepat
“apa kau menyukaiku ?” tanya william
“tentu saja!” jawab anna semangat dan tak sadar “eh kenapa kau balik bertanya! Jawab dulu pertanyaanku!” protes anna menyembunyikan rona merahnya
“pertanyaanmu banyak, yg mana yang harus ku jawab dulu ?” tanya william
“semuanya” ucap anna cepat
“hh.. baiklah” william menghela nafas panjang.. “ya, aku yang akan menjadi pasanganmu nanti, aku tidak merasa terpaksa.. aku tidak menyukai lucifer mana pun termasuk kau” ucap william
“ka.. kau tidak menyukaiku ?” tanya anna dengan cepat melihat ke arah william
“memangnya kenapa ? aku memang tidak menyukaimu” ucap william sekali lagi
“berarti kau terpaksa menjadi pasanganku” ucap anna
“sudah aku bilang tidak”
“sudahlah..” anna berniat mengalihkan pandangnnya
“tapi aku mencintaimu” ucap william cepat diikuti senyumannya dan menatap anna
Deengan cepat anna melihat william yang masih tersenyum manis padanya
“kau serius ?” tanya anna
“aku sangat serius anna” jawab william meyakinkan
Anna langsung memeluk william dan william pun membalas pelukkannya penuh cinta
(author peluk william)
(Anna & Willam POV end)
.
.
.
.
.
(Skandar & Georgie POV)
“apa yang kau lakukan padaku ?” protes georgie
“menciummu” jawab skandar enteng dan berjalan meninggalkan georgie
“kau mau kemana ?” teriak georgie
“cepatlah! Atau aku tinggal” jawab skandar sedikit berteriak
Georgie pun berlari kecil menyusul skandar yang sudah agak jauh darinya
“sudah aku bilang kau ini menyebalkan” protes georgie
“berhentilah mengeritikku” gerutu skandar jengkel
“itu nyatanya skandar!”
Brukk..
“uh sakit” pekik georgie yang jatuh tertabrak oleh seseorang
“i’m sorry i’m sorry” ucapnya membantu georgie berdiri
“ya tidak apa-apa” ucap georgie tersenyum manis dan orang tadi pun pergi meninggalkan georgie
“kau baik-baik saja ? adakah yang terluka ?” tanya skandar sedikit khawatir
“ya aku baik-baik saja” jawab georgie “tunggu.. dia manusia ?” tanya georgie
“akh” skandar menepuk jidatnya “aku lupa memberi taumu, jika kita bisa di lihat manusia sekarang” jelas skandar
“ma.. manusia ?” georgie mulai bingung
“kau pasanganku, jika sayapku hilang, maka aku bisa di lihat manusia dan kau juga” jelas skandar
“oh.. tunggu..”
“Apa lagi ?” tanya skandar
“aku tidak mau jadi pasanganmu, kau kan menyebalkan” protes georgie
Skandar pun menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap georgie
“sudah aku bilang jangan meledekku georgie !” protes skandar menatap jengkel georgie
“aku tidak meledek skandar ! kau memang meny-“
Cup..
Kali ini skandar membungkam bibir mungil georgie dengan mulutnya.. cukup lama..
(gua males banget nulis disini, entah otak gua yang kerja tapi gua melting banget njir !!!) *abaikan
“berhentilah meledekku menyebalkan, karena kau akan mendapatkan hukuman seperti ini lagi jika masih meledekku nona” kali ini skandar tersenyum meledek karena berhasil membuat wajah georgie memanas karena malu
“jadi kau masih tidak mau jadi pasanganku, hm ?” tanya skandar
Georgie menundukkan wajahnya tidak berani menatap mata skandar yang tengah menatapnya saat ini,

“georgie ?”

“...”

“nona georgie”

“...”

“aku mencintaimu” ucap skandar langsung menarik georgie dalam pelukkannya, georgie membalas pelukkan skandar, dan skandar menganggap bahwa georgie juga mencintainya, dan nyatanya pun begitu

(Skandar & Georgie POV end)
.
.
.
.
.
(Justin & Alice POV)

“jadi ini paris ?” tanya alice memandang menara eiffle
“ya” jawab justin singkat
“beruntungnya jadi manusia” gumam alice mengukir senyum manis di bibirnya
“....”
“jika boleh tau berapa usia kalian ?” tanya alice mengalihkan pandangannya pada justin
“menurutmu ?” justin malah balik bertanya
“hey” alice mendengus sebal “ jika aku tau aku tidak akan bertanya padamu hm ?” alice menyipitkan matanya karena sebal dengan justin
“berapa usiamu ?” justin bertanya menatap alice sangat lekat
“17 tahun” jawab alice polos
“baiklah, sekarang kalikan usiamu 100 lalu tambah 2, itulah usiaku” jelas justin
Alice menggerakkan jarinya menghitung jumlah usia justin
“APA !!!”
Alice berhasil membuat orang di sekelilingnya memperhatikan mereka
“pelankan suaramu” bisik justin
“ups, maaf” alice menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu
“...”
“a.. apa kau sedang bercanda justin ?” tanya alice lagi
“kau fikir aku suka bercanda ?” tanya justin
“kenapa kau selalu balik bertanya setiap aku bertanya justin! Menyebalkan!” protes alice
“haha, oke.. oke.. aku.. 172 tahun, dan itu jauh dari usiamu” jelas justin meyakinkan
“cih tapi wajahmu yg tampan itu membuatku tidak percaya dengan usiamu yang setua itu” gumam alice pelan tidak, bahkan sangat pelan
“aku memang tampan” puji justin yang mendengar ucapan alice
“kau terlalu memuji dirimu sendiri justin!” protes alice
Justin pun secepat kilat mengarahkan wajahnya ke depan wajah alice bahkan hanya sejengkal tangan author *abaikan
“apakah aku terlihat memuji diriku sendiri ?” tanya justin menatap dalam mata alice
Wajah alice memanas bahkan ia sendiri yakin jika wajahnya saat ini sangat merah
“alice ?”
“a.. emm.. kau terlalu percaya diri justin” ucap alice lagi menjauhkan wajahnya dari justin dengan salah tingkah
“hem, baiklah aku mengalah” justin pun pasrah..
Tapi tidak, justin malah menjauhi alice dan berjalan menuju segerombolan wanita yang sedang asik berfoto
“apa dia akan menghasut lagi ?” batin alice melihat justin berbicara sesuatu pada wanita tersebut, mengecup pipinya sebentar lalu wanita tersebut bersemu merah,
Alice membulatkan matanya, telinga terasa panas, bahkan hatinya pun panas,
“hey lihat sepertinya alice mulai cemburu” batin justin
Alice meneruskan aksinya memainkan helaian rambut gadis yang baru ia kenal itu,
“apa-apan dia itu” batin alice meracau tidak karuan
Tapi justin malah semakin meeruskan aksinya mengoda gadis itu
“cih”
Alice membalikkan badannya dan berjalan pergi entah kemana, justin pun menyusul alice dengan gerakan yang sangat cepat,
“alice kau kenapa ?” tanya justin berpura-pura
“tidak apa-apa”
“kau marah ?”
“tidak!”
“tapi kau seperti orang marah”
“aku tidak marah”
“kau marah dengan gadis cantik tadi ?”
“ya.. eh tidak, sudah aku bilang aku tidak marah” ucap alice
“tapi kau masih terus berjalan cepat”
“...”
“alice !”
“...”
“kau cemburu!”
Tap..
Alice menghentikan langkahnya seketika
“kau cemburu kan alice ?”
“...”
“oh ayo lah jujur padaku” rengek justin
“...”
Justin berjalan mendekati alice, memeluknya dari belakang.. meletakkan kepalanya dengan nyaman di bahu alice
“kau cemburu” ucap justin sekali lagi
Alice menundukkan wajahnya sementara justin mempererat pelukannya
“alice” panggil justin masih berbisik di telinga alice dengan amat sangat lembut
“percayalah, berapapun usiaku atau usiamu, aku tidak akan meninggalkanmu walau sedetikpun” ucap justin “karena aku..” “mencintaimu tambahnya
Perlahan alice mengangkat kedua tangannya meraih kedua tangan justin yang memeluknya
“hh..” suara nafas alice mewakilkan ke legaan “aku juga justin.. aku berjanji” ucap alice
 (oke yang ini gada cium2an ya gua udah meltingn banget) *jgnprotes

(Justin & Alice POV end)
.
.
.
.
.
.
(Greyson & Lucia POV)

“grey aku mau itu boleh ?” tanya lucia polos menujuk penjual Ice Cream yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri
“hm”
Greyson membelikannya untuk lucia dan memberikannya
“terimakasih :)” ucap lucia sangat gembira
“greyson”
“apa ?”
“kenapa kau begitu dingin ?”
“aku baik-baik saja”
“maksudku sikapmu dingin” ucap lucia
“..”
Kemudian ada seorang anak kecil yang berlali melewati mereka terhenti karena makanan yang ia bawa teerjatuh dan kotor
“yahh” pekik lucia kasihan karena raut wajah anak itu menjadi sedih
Greyson mengangkat kedua alisnya melihat lucia yang terlihat seperti anak kecil,

Lucia menghampiri anak kecil itu lalu berlutut untuk menajarkan tingginya,
“kau baik-baik saja adik kecil ?” tanya lucia
Greyson hanya memperhatikannya dari belakang
“makananku jatuh kak” ucap anak itu
“siapa namamu ?” tanya lucia membelai lembut pipi anak itu dan menggulum senyumnya
“Edmund” jawabnya
“baiklah edmund, namaku lucia” ucap lucia memperkenalkan diri pada anak kecil yang masih meratap sedih karena makanannya itu
“aku tau kau mau memakannya, tapi itu sudah kotor” jelas lucia
“..”
“sudah jangan sedih” kini tangan lucia beralih ke pucuk kepala edmund
“em.. aku rasa kau mau ini” lucia menunjukkan ice cream yang greyson berikan masih terbungkus rapi
“tapi itu punyamu” jelas edmund
“sepertinya aku tidak menginginkannya” jawab lucia
Greyson mengangkan dua alis nya “bukankah tadi dia yang meminta” batin greyson
“jadi.. ini” lucia memberikan ice creamnya itu pada edmund “untukmu saja” tambah lucia
“apa kau yakin ?” tanya greyson
Lucia menatap greyson sinis mengartikan bahwa greyson harus diam
“tapi aku”
“aku tidak akan meracunimu edmund, aku baru membelinya disitu, lihat ini masih beku dan belum mencair” jelas lucia
Edmund pun mengangguk tanda mengerti,
“jadi ambilah, dan jagan bersedih” ucap lucia menggulum senyumnya semakin manis
“terimakasih” ucap edmund
“sama-sama ^_^, sekarang kau bisa bermain lagi, hati-hati jangan sampai tarjatuh lagi ya” pasan lucia mencium pipi edmund
“cih dengan mudahnya !” gumam greyson dan dapat di dengar oleh lucia
“aku pergi dulu ya dah edmund, sampai jumpa” ucap lucia menarik greyson pergi
“...”
“kau kenapa greyson ?” tanya lucia
“kenapa kau dengan mudahnya dekat dengan anak itu ?” tanya greyson
“dia anak yang manis dan menggemaskan” jelas lucia
“bukan itu”
“lalu apa ?” untuk ice cream itu, ayolah dimana hati angelmu grey” rengek lucia
“bukan itu lucia” tegas greyson
“lalu apa ?”
“kenapa dengan mudahnya kau mencium pipi anak itu hm ?” tanya greyson
“dia menggemaskan, bahkan aku mau jika d duruh menciumnya berkali-kali” ucap lucia tulus dengan senyum khasnya
“cih! Menjijikan” gerutu greyson
“kau kenapa grey ?” tanya lucia
“...”
“kenapa kau diam saja, kau kira aku bicara pada patung” protes lucia
“...”
Greyson masih diam, kenapa dia seperti orang bodoh cemburu pada anak kecil yang jelas-jelas bukan saingannya itu
“hihihi.. kau seperti anak kecil greyson jika sedang marah” lucia terkikik melihat raut wajah greyson
“..”
“..”
“..”
Cup..
Lucia mencium pipi greyson sangat lembut,
“a.. apa yang kau lakukan?” ucap greyson terkejut
“kau cemburu pada anak kecil karna aku menciumnya, jadi aku menciummu itu impas bukan ?” tanya lucia diikuti senyumnya
“bodoh !” gerutu greyson
“eh ?”
“kau bodoh lucia”
“enak saja!”
“kenapa kau menciumku hanya sebentar !” marah greyson
“eh ?” lucia sangat shock atas kata-kata greyson
“kenapa lucia? kenapa ?” tanya greyson masih marah
“hihihihi” lucia tertawa geli, bagaimana mungkin lucifer yang satu ini begitu mesum dan menggelikan seperti ini,
“aku mencintaimu” ucap greyson lalu mencium pipi lucia sangat lembut, membuat lucia membeku kemudiam mengukir senyum tipis di wajahnya

(Greyson & Lucia POV end)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah seharian mereka berjalan-jalan, mereka kembali bertemu di tempat pertama mereka berpencar, tepatnya sebelum matahari terbenam

Syuttttt

Angin berhembus sangat cepat, tidak tetapi..

“apa yang kalian lakukan disini penjaga ?” tanya anna
Ya mereka adalah penjaga para putri lucifer waktu di Narnia (negeri para lucifer)

“maafkan kami nona, kami di perintahkan oleh Raja Aslan (ayah putri lucifer) untuk menjemput kalian kembali ke istana” jelas mereka
“tapi kami belum belajar dan mendapatkan sayap” ucap lucia
Yang bertengger di samping greyson
Ke empat pangeran lucifer itu pun memunculkan kembali sayap mereka
“maaf nonna, sepertinya ayah kalian sedang marah besar” ucap penjaga itu
“marah ?” tanya georgie
“benar, kalian malah bersenang-senang bukan belajar, ada lucifer yang melapor” jelar lucifer penjaga itu
“celaka” pekik william
“ke.. kenapa ?” tanya alice
“sebaiknya kalian ikut kami nona” ucap penjaga itu
“tidak! aku tidak mau!” lucia memeluk greyson sangat erat
“bilang pada rajamu, kami akan membawa mereka menemuinya” ucap william memutuskan
“baikalh pangeran” ucap lucifer penjaga itu lalu melesat terbang kembali ke asalnya
.
.
.
.
.
.
“tapi aku tidak mau pulang william! Aku rasa adik-adikku pun begitu” ucap anna dan adiknya hanya mengangguk sependapat
“tapi ayahmu sedang marah besar !”  bentak william

Mereka sedang adu pendapat di gudang tua mereka

“aku yakin kita akan mendapatkan hukuman ?” gumam justin
“hukuman, ayah tidak akan menghukummu justin” ucap alice
“ayahmu itu lucfer yang terkuat ! bahkan sangat kuat untuk di patahkan” jelas skandar
“aku akan memohon pada ayah, aku berjanji” ucap georgie
“tidak semudah itu” ucap william
“tapi sungguh aku tidak ingin pulang, aku nyaman disini di sisi kalian” lirih anna menahan linangan air mata di pelupuknya
“sebaiknya kalian siap-siap, kita akan pulang” ucap william memutuskan
.
.
.
.
.
.
“kemana mereka !” bentak Aslan
“mereka akan pulang tuan” ucap lucifer penjaga dengan ketakutannya
“mereka benar-benar memuakkan ! aku kira mereka isa menghancurkan hati putriku dengan mudah, tapi.. cih! Mereka menjijikan !” bentak Aslan
“maaf tuan, para putri-“
“ayah” panggil lucia berlari memeluk ayahnya yang sedang marah besar itu
“lepas lucia !” bentak ayahnya
“maafkan kami tuan” ucap william berlutut di ikuti para pangeran lucifer lainya
“kalian tau apa kesalahan kalian ha !” bentak Aslan
“kami tau tuan” jawab greyson
“tapi mereka tidak salah ayah, mereka memperlakukan kami dengan baik” jelas alice
“tapi mereka tidak menghancurkan hati kalian !” bentak aslan
“kami saja baru belajar bukan-“
“itu kesalahn anna, maaf” ucap william
“kesalahan ?” tanya anna
“bagi seorang lucifer pantang menyatakan cinta pada lucifer lainnya kecuali mereka dijodohkan” jelas jadis
“tapi..”
“georgie diam !” bentak aslan
“ayah tapi-“
“Penjaga !” panggil aslan
“ya tuan ?”
“bawa mereka ke kamarnya jangan sampai mereka kabur ! perketat mereka !” perintah aslan
“ayah kami mohon jangan hukum mereka” lirih lucia
“lepaskan!” bentak alice
“ayah.. apakah kau tidak menyayangi kami ?” tanya anna
“hiks.. hiks..” georgie hanya menangis
Sementara ke-4 pangeran itu hanya berlutut memohon ampun pada aslan, dan menahan sakit karena orang yang mereka cintai membela mati-matian dan menentang ayahnya
“CEPAT BAWA MEREKA ! “ bentak aslan
“ayah !”
“kumohon ayah! Aku mohon”
“...”
“..”
Kemudian mereka pun cepat hilang dari tempat itu
.
.
.
.
.
.
.
“kalian !”
“ARGHHHHHH” ke-4 pangeran itu pun mengerang kesakitan saat sayap mereka di patahkan
“KALAN MEMUAKKAN !” bentak Aslan
“ka.. kami..”
“ENYAHLAH KALIAN” ucap aslan
Kemudian tidak terdengar lagi suara ke-4 pangeran itu
.
.
.
.
.
“berhentilah menangis georgie” ucap anna
“aku.. hiks..” lirih georgie
“apa yang ayah lakukan padanya anna” tanya alice yang ikut menangis
“aku tidak tau.. aku harap ayah tidak melakukan apapun pada mereka” jawab anna
“lucia..” panggil alice
“ayah jahat !” pekik lucia
“aku tau” jawab alice
“aku akan membencinya jika menyakiti greyson !” ancam lucia
“aku pun akan sangat membencinya jika itu terjadi” jawab georgie masih dalam isak tangisnya
“hm.. aku juga” ucap alice
“ya.. bahkan aku tidak akan-“
“mereka mati” ucap lucifer penjaga dari depan pintu
“aa.. siapa yang mati ?” tanya lucia

Anna pun bangkit dari ranjangnya menghampiri pintu kamar dan mengetuk sekeras mungkun
“HEY ! SIAPA YANG SEDANG KALIAN BICARAKAN ?!!!” tanya anna dengan nada yang sangat kencang
“pangeran lucifer” jawab mereka dari luar
Bagai tersambar petir, lucia dan georgie semakin histeris dari tangis sebelumnya
Anna tidak mampu menahan air mata dan rasa sakitnya itu..
“AKU MEMBENCIMU AYAH !!!!” teriak anna dan bisa di dengar oleh lucifer penjaga dari luar
“KAMI MEMBENCIMU AYAH !!! SUNGGUH KAMI MEMBENCIMU !!!!” teriak alice yang terisak tangis
“Ayah.. hiks... greyson hiks.. kenapa greyson kenapa..” gumam lucia dalam tangisnya
“kau berjanji tidak akan meninggalkanku justin.. ingat justin tidak sedikitpun..” gumam lucia

Para putri lucifer pun hanya mengurung diri di kamar bahkan enggan menemui ayah atau ibunya, mereka terlanjur membencinya, entahlah mereka sudah hampir 1 bulan dengan menangi.. menangis dan menangis..
.
.
.
.
.
.
In a perfect world
This could never happen
In a perfect world
You’d still be here
And it makes no sense
I could just pick up the pieces
But to you this means nothing
Nothing at all
.
.
.
.
.
Sudah tersebar dimanapun tentang kejadian di kerajaan Narnia, hingga Raja Peter (raja Angel) yang mendengarnya pun dengan beraninya menginjakkan kaki ke halaman para lucifer yang kejam itu,
Hey.. apa yang terjadi ? perang ? ga mungkin ini bukan narnia.. wkwkkw
Seorang lucifer penjaga pun memberi tahu pada Aslan tentang kedatangan raja Peter ke nkerajaannya itu,
“cih ! beraninya dia ke sini!” gumam aslan
Tidak lama kemudian yang dibicarakan pun datang di depannya
“hay Aslan..” sapanya ramah
“beraninya kau ke sini, apa perlumu ha ?!” ucap aslan dengan sombongnya
“kau sombong aslan” rpeter berpendapat,
“..”
“aku ke sini di tugaskan oleh Yang Maha Raja pencipta kita untuk menjemput putri-putrimu” jelas Peter
”putriku ? untuk apa ?” tanya Aslan masih dengan angkuhnya
“Yang Maha Raja mendengar doa tulus mereka, dan Yang Maha Raja yakin putri-putri cantikmu tidak akan pantas menjadi lucifer kejam sepertimu Aslan, kau terlalu sombong Aslan, ingat masih ada Yang Maha Raja yang menciptakan kita” jelas Peter
“cih ! apa-apaan ini!” gerutu Aslan
“jadi mana putri-putrimu ?” tanya Peter
“mereka di kamarnya” jawab jadis
“baiklah aku yang akan menjemputnya sendiri.. terimakasih” jawab Peter ramah di ikuti para pengawal peter
.
.
.
.
.
.
“Anna.. Georgie.. Lucia.. Alice” panggil Peter
“Kami tidaak mau menemui ayah katakan itu padanya !” bentak Anna
“aku bukan lucifer, aku Angel” jawabnya lagi
“angel ?” tanya alice
“iya.. bukalah” pintanya lagi
Dengan perlahan anna membukakan pintunya
“mereka sangat cantik” puji Peter
Terlihatlah sosok pria yang seusia ayahnya tapi memakai baju putih dengan sayap putih di belakangnya, mereka benar-benar angel,
“apa yang kalian lakukan disini ?” tanya anna
“aku raja Angel anna, aku ke sini untuk menjemputmu” jelasnya
“menjemput kami ?” tanya georgie
“ya.. aku ke sini di tugaskan oleh Yang Maha Raja untuk menjemput kalian” jawab Peter
“Yang Maha Raja ? siapa dia ?” tanya lucia
“apa ayah kalian tidak menceritakkannya ?” tanya peter
Ke-4 putri tersebut menggeleng
“Yang Maha Raja adalah pencipta kami, ayahmu, manusia maupun jagat raya” jelas Peter
“tapi kenapa Yang Maha Raja membiarkan mereka mati” gumam alice lirih
“mereka tidak mati alice” ucap Peter
Seketika para putri tersebut menatap peter penuh harap, apakah ia benar ?
“Ayahmu terlalu angkuh dan sombong, hingga ia tidak tau jika yang ia lakukan mengubah hidup mereka” ucap peter
“maksudmu ? mereka masih hidup ?” tanya anna
Peter mengangguk pelan “aku akan mengantar kalian ke bumi, kalian akan bertemu mereka di sana” jelas peter
Ke-4 putri tersebut pun meghapus air matanya mengukir senyum mereka dan mengikuti peter
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
“maaf anna, georgie, lucia, alice.. aku hanya bisa mengantarmu sampai sini, aku harap kalian bisa menemukannya, Yang Maha Raja bilang mereka di kota ini.. dan jalanilah hidup kalian sebagai seorang manusia” ucap Peter
“baik.. terimakasih” ucap mereka
“baiklah, sampai jumpa” ucap Peter dan melesat pergi kembali ke dunianya
.
.
.
.
“ini paris” ucap lucia
“benar.. ini tempat mereka mengajarkan kita wakt itu” ingat anna
“aku ingat jalan menuju gedung itu” ucap alice
“syukurlah ayo” ajak georgie dengan semangat
.
.
.
.
.
(di jalan menuju gedung tua)

Para putri bukan mereka sudah menjadi manusia sekarang author mulai pikun *abaikan
Mereka berjalan penuh harap semoga mereka bertemu kekasihnya itu,
Mereka berangsur masuk perlahan, terlihan ruangan tempat mereka dulu berdebu.. di penuhi sarang laba-laba dan serangga-serangga penghuni,
“apa mereka tidak tinggal di sini lagi ?” tanya Alice
“aku tidak tau” lirih anna
“greyson :(.. hiks” gumam lucia
“dimana mereka” tanya georgie
“mungkin mereka-“
Srekkkk srekkk
Terdengar langkah kaki memasuki gedung tua itu menginjak ranting-ranting yang kering
Kreekkk.. sreekkk...
(efek suara yang ga bagus feb) *ABAIKAN

Tap.. tap..
langkah itu terhenti
“alice..” suara berat nan lembut memanggil salah satu dari mereka
Mereka mencari sumber suara itu dan melihatnya, 3 orang pria dangan wajah tampan yang amat sangat mereka kenali berdiri di ambang pintu gedung tua itu,
“jus.. justin” ucap alice
“ya.. ini aku” jawabnya
Alice langsung berlari memeluk justin sangat erat, begitu pun sebaliknya,
“jangan pernah meninggalkanku lagi.. tidak sedetikpun” ucap alice
“itu janjiku alice.. tidak akan.. aku janji..” ucap justin membelai lembut rambut gadis yang dipeluknya itu
.
.
“lama tidak jumpa anna” sapa william
Anna menahan linangan air matanya berlari kecil menghampiri william dan menatapnya lekat, apakah ia sedang bermimpi ? atau dia terlalu merindukannya hingga tidak tau apa yang harus ia lakukan.
“kau tidak mau memelukku anna ?” tanya william
Anna menyeka air matanya dan jatuh dalam pelukan william
“aku meribdukanmu anna” bisik william
“aku lebih merindukanmu” jawab anna
.
.
“kenapa menangis ?” tanya greyson
“kau bodoh !” marah lucia dalam tangisnya
“aku ? aku bodoh ?” tanya greyson
“kenapa kau tidak mengajakku ikut bersamamu waktu itu ?” tanya lucia
“karena aku tidak tau akan di sini” jawab greyson
“bodoh!” ucap lucia lagi
Cup..
Greyson mencium kening lucia dengan lembut dan memeluknya erat
.
.
.
.
.
.
“dimana skandar ?” tanya georgie pada pasangan yang tengah melepas rindu, tapi tidak ada jawaban
Mereka larut di dunianya masing-masing
“menyebalkan!” protes georgie
“aku sudah bilang jangan pernah bilang aku menyebalkan hm ?” suara skandar dari belakang georgie
“s..s..skadar” gumam georgie
Skandar mengulurkan tangannya memeluk georgie dari belakang, mengucup pipinya sebentar lalu menyandarkan dahinya di pundak georgie
“kau mau ku hukum hm ?” tanya skandar
“ak rela asal jangan kau hukum dengan meninggalkanku” ucap georgie polos
“haha” skandar terkekeh “ aku tidak akan meninggalkanmu.. aku.. aku merindukanmu” ucap skandar menenggelamkam wajahnya di bahu georgie
.
.
.
.
.
.
Lalu mereka pun hidup menjadi seorang manusia, dengan orang yang mereka cintai..
.
.
.
Ketika kau percaya jika hati yang akan menjadi pemenangnya..
Meskipun kau tidak memiliki sayap itu,
Tapi kamu mendapatkan cinta yang memiliki segalanya
.
.
.
.
THE END


MAKASIH MAKASIHH MAKASIH BETT dah ah
Kalian udah mau baca cerita gua yang gaje ini...
Maaf banget kalo ada kata-kata yang kurang dan salah ketik,,
Mungkin karena otak gua terbatas dan mata gua yang min jadi begitulah.. hehe

Makasih ya atas partisipasi kalian,
Tapi gua butuh keritik dan saran kalian..
Maybe.. yah.. kalo gua ga sibuk dan mood mau bikin lagi
Bisa lebih baik dari ini.. wkwkw
Jgnlupa KOMENTARNYA ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar